Viral di tiktok seorang ibu yang memberikan sarapan serba karbohidrat kepada anaknya. Sang ibu menyiapkan nasi ditambah 3 buah nugget dan kentang goreng. Di video lain yang juga tak kalah ramai dibicarakan terlihat ibu tersebut sedang mempersiapkan dua bungkus nasi uduk untuk sarapan anaknya yang duduk di Sekolah Dasar. Beliau ingin agar anaknya merasa kenyang sehingga bisa fokus di sekolah.
Video-video yang diunggah oleh ibu tersebut mendapat banyak tanggapan dari netizen. Sebagian mengatakan bahwa porsi sarapan yang berkarbohidrat tinggi justru akan membuat anaknya jadi mengantuk di kelas dan tidak bisa konsentrasi. Benarkah demikian?
Divonis Kanker Darah, Haikal Butuh Biaya untuk terus Berobat!
Daftar isi:
Mengenal Karbohidrat
Dikenal juga dengan istilah karbo, karbohidrat, atau disingkat KH, merupakan zat alami yang mengandung oksigen, hidrogen, dan karbon, yang penting sebagai bahan bakar otak dan energi tubuh. Sebagai salah satu dari tiga makronutrien, KH merupakan sumber energi tercepat dan paling disukai oleh tubuh. KH masuk ke aliran darah untuk digunakan oleh sel-sel tubuh sebagai energi atau disimpan untuk nanti.
Apa Itu Makronutrien?
Makronutrien adalah komponen utama dalam makanan yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar untuk energi dan fungsi tubuh yang optimal. Tiga jenis makronutrien utama adalah:
- Karbohidrat: Sumber energi cepat yang disukai oleh tubuh.
- Protein: Penting untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan fungsi enzim serta hormon.
- Lemak: Sumber energi yang terkonsentrasi dan penting untuk penyerapan vitamin, serta fungsi membran sel.
Jenis-jenis Karbo
Ketika menyebut kata karbohidrat, umumnya orang akan langsung teringat dengan nasi, mi, atau roti. Namun sebenarnya karbo memiliki beberapa jenis, yaitu:
- Karbohidrat Sederhana
Ini adalah molekul gula tunggal seperti glukosa, fruktosa, dan laktosa yang cepat diserap dan mudah dicerna, memberikan energi cepat. Karbo sederhana yang sehat contohnya adalah buah-buahan, beberapa jenis sayuran serta produk susu. Sementara karbo sederhana yang sebaiknya dibatasi atau dihindari contohnya adalah permen, sirup, soda, dan gula.
- Karbohidrat Kompleks
Terdiri dari beberapa molekul gula, yang dikenal dengan istilah pati, karbo kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Hal ini berarti karbo kompleks tidak berdampak langsung pada kadar gula darah, sehingga menyebabkan kenaikan gula darah lebih lambat.
Karbohidrat kompleks yang paling sehat yaitu yang tidak diproses atau diolah dan meliputi biji-bijian utuh, sayuran berpati seperti kentang dan ubi, serta sayuran non-pati dan kacang-kacangan.
Hindari atau batasi biji-bijian yang diproses dan makanan olahan, meskipun terbuat dari bahan seperti gandum atau oats. Istilah “diproses” mengacu pada penghilangan dua dari tiga elemen setiap butir biji-bijian — yaitu kulit (bran) dan lembaga (germ) — serta serat, lemak sehat, dan nutrisi yang terdapat di dalamnya. Contoh makanan karbo kompleks di antaranya kue, roti putih, bagel, biskuit, atau pizza.
- Serat
Ini adalah jenis karbohidrat yang tidak mampu dicerna oleh tubuh. Serat tidak dapat diubah menjadi glukosa seperti kebanyakan karbo lainnya. Sebagai gantinya, serat melewati tubuh tanpa dicerna. Fungsi serat meliputi pengaturan penggunaan gula, mengendalikan rasa lapar, dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Anak-anak dan orang dewasa memerlukan sekitar 25-35 gram serat per hari untuk menjaga kesehatan yang baik. Sumber serat yang baik termasuk biji-bijian utuh, buah-buahan dan sayuran utuh, legum (tumbuhan polong-polongan), dan jenis kacang-kacangan lainnya.
Klik Untuk Donasi - Sedekah Pohon untuk Indonesia Lestari- Terdanai Rp.12,451,435
- Pencapaian 4.38%
- Donatur 96
Dampak Mengonsumsi Makanan Tinggi Karbo
Apa dampak buruk jika anak diberikan sarapan makanan yang tinggi karbohidrat? Berikut beberapa efek buruk dari mengonsumsi terlalu banyak karbo yang tidak sehat yang dirangkum dari beberapa situs.
- Kelelahan: Konsumsi berlebihan karbo sederhana dapat menyebabkan kelelahan kronis karena peningkatan gula darah yang diikuti oleh penurunan cepat, mengganggu siklus tidur dan energi tubuh.
- Penambahan Berat Badan: Karbo padat kalori seperti keripik, pizza, kue, dan minuman manis dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Konsumsi berlebihan karbo olahan memicu lonjakan insulin yang mengubah glukosa berlebih menjadi lemak, meningkatkan risiko obesitas.
- Perut Kembung: Makanan kaya karbohidrat menyebabkan retensi air dalam tubuh yang bisa menimbulkan rasa kembung, terutama karbohidrat FODMAP. Ini adalah jenis makanan yang mengandung karbohidrat rantai pendek yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh beberapa orang, seperti buah manis, sayuran, dan minuman berkarbonasi.
- Mudah Lapar: Karbo yang manis memicu pelepasan dopamin dalam otak, menyerupai pola ketergantungan pada zat seperti obat-obatan dan alkohol, menyebabkan orang memiliki perilaku makan berlebihan.
- Gigi Berlubang: Karbohidrat seperti keripik, pasta, dan roti yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan gigi karena dipecah menjadi gula sederhana oleh air liur, yang kemudian dimakan bakteri untuk menghasilkan asam.
- Otak Menjadi Lamban: Diet tinggi karbohidrat terkait dengan peningkatan risiko gangguan kognitif ringan, karena pengaruhnya terhadap metabolisme glukosa dan insulin dalam tubuh, mirip dengan kondisi diabetes tipe 2.
- Jerawat: Konsumsi tinggi karbo olahan dengan gula tambahan, susu, dan lemak jenuh dapat memperburuk kondisi jerawat pada orang muda, menurut studi yang dilaporkan di Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics.
- Perubahan Mood: karbohidrat dapat mempengaruhi suasana hati seseorang. Meskipun memberi energi dan kebahagiaan sesaat setelah dikonsumsi, seperti makan es krim, karbo juga dapat menyebabkan penurunan emosi setelah beberapa jam, yang dapat membuat seseorang merasa mudah tersinggung.
Karbo dan Penyakit Diabetes
Seperti disebutkan di atas, beberapa makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, seperti sirup, soda, dan gula bisa meningkatkan kadar gula. Ini tentunya berbahaya khususnya bagi orang-orang dengan diabetes.
Mengutip dari laman situs Kementerian Kesehatan, Indonesia berada di peringkat kelima dunia dalam jumlah penderita diabetes, dengan 19,5 juta orang pada tahun 2021 dan diperkirakan pada tahun 2045 akan meningkat menjadi 28,6 juta orang. Banyak dari pasien diabetes tersebut mengalami komplikasi lain seperti kerusakan ginjal dan kerusakan pada pembuluh darah sehingga biaya pengobatan jadi lebih mahal.
Tak semua pasien bisa membayar pengobatan mereka. Karena itu WeCare.id mengajak TemanPeduli untuk membantu para pasien yang membutuhkan bantuan finansial untuk pengobatan. Mari berdonasi melalui situs web WeCare.id atau aplikasi WeCare.id. Uluran tangan TemanPeduli akan sangat berarti sekali bagi kesembuhan para pasien.
Yuk, mari ulurkan tangan untuk membantu pasien yang butuh bantuan bersama WeCare.id!
Referensi
Csatari, J. (2020). 8 Side Effects of Eating Too Many Carbs. Diambil kembali dari eatthis.com.
Fiber. (2022). Diambil kembali dari nutritionsource.hsph.harvard.edu.
Manzella, D. (2023). Understanding Simple and Complex Carbohydrates. Diambil kembali dari verywellhealth.com.
Peters, D. (2024). Carbohydrates for kids: Best sources and how much your child needs. Diambil kembali dari huckleberrycare.com.
Rokom. (2024). Saatnya Mengatur Si Manis. Diambil kembali dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Sachdeva, H. (2022). 10 Signs You Might Be Consuming Too Many Carbs. Diambil kembali dari ndtv.com.