Baru-baru ini di koran online beredar berita tentang seorang artis cilik Malaysia bernama Puteri Rafasya mengalami kelumpuhan akibat kursinya ditarik oleh temannya. Peristiwa ini terjadi saat dia menjalani syuting. Meski kini sudah bisa berjalan, tapi akibat prank tarik kursi tersebut, Puteri mengalami retak tulang pinggul. Ternyata bahaya jatuh dari kursi seperti Puteri bisa menyebabkan coccydynia atau cedera tulang ekor.
Tertabrak mobil saat hendak pergi bekerja, Pak Tukiman Alami Penyempitan Tulang Belakang
Daftar isi:
Apa Itu Cedera Tulang Ekor?
Merangkum dari beberapa sumber, cedera tulang ekor atau coccydynia adalah kondisi medis yang ditandai dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan di daerah tulang ekor atau coccyx. Coccyx terdiri dari tiga hingga lima tulang yang menyatu.
Tulang ini terletak di bawah sacrum, yaitu struktur tulang di bagian bawah tulang belakang. Beberapa tendon, otot, dan ligamen terhubung dengan tulang ekor. Meski tergolong sebagai tulang kecil tetapi jika terjadi cedera di bagian tersebut akan menyebabkan sakit yang luar biasa.
Penyebab Cedera Tulang Ekor
Mengutip laman situs Buoy, berikut ini adalah beberapa penyebab dari cedar tulang ekor:
Penyebab yang paling umum
- Jatuh: khususnya jika seseorang jatuh ke bawah dan mendarat pada bagian bawah punggung atau dalam posisi duduk.
- Trauma lainnya: Misalnya benturan keras ketika mengalami kecelakaan mobil atau saat bermain olahraga.
Penyebab yang kurang umum
- Obesitas
- Melahirkan
- Cedera repetitif: Ini dapat terjadi dari aktivitas seperti bermain dayung kompetitif atau bersepeda.
- Postur buruk saat duduk: Ini dapat membuat tulang belakang keluar dari poros dan menempatkan terlalu banyak tekanan pada dan sekitar tulang ekor.
- Pengikisan: Hilangnya bahan penyangga alami dalam cakram tulang belakang sering terjadi karena penuaan.
Penyebab langka dan tidak biasa
Berikut adalah penyebab sakit tulang ekor yang dianggap tidak biasa.
- Abses atau infeksi: Ini dapat mempengaruhi jaringan lunak di sekitar tulang ekor.
- Tumor: Ini dapat mengiritasi tulang ekor itu sendiri atau struktur di sekitarnya dan menyebabkan rasa sakit.
Rasa Sakit Karena Cedera Tulang Ekor
Nyeri tulang ekor bisa terasa berbeda pada setiap orang. Namun, beberapa sensasi umum yang bisa dirasakan orang dengan nyeri tulang ekor antara lain:
- Rasa sakit tumpul atau tajam di sekitar tulang ekor.
- Nyeri yang menjalar dari tulang ekor ke punggung bawah atau bokong.
- Nyeri yang semakin memburuk saat duduk atau ketika tekanan diberikan pada tulang ekor, seperti ketika bersepeda atau berkuda.
- Sensasi kelembutan atau sakit di sekitar tulang ekor.
- Kesulitan dalam menggerakkan bagian belakang bawah atau pinggul.
Nyeri tulang ekor bisa ringan atau parah, dan bisa juga berlangsung untuk waktu yang singkat atau menjadi kronis.
Gejala Cedera Tulang Ekor
Meskipun ukurannya kecil dan tampaknya tidak memiliki fungsi yang jelas, tulang ekor sebenarnya memiliki beberapa fungsi penting. Salah satu fungsi utamanya yaitu sebagai titik penghubung bagi beberapa otot panggul dan otot paha.
Tulang ekor juga membantu menyeimbangkan tubuh dan menjaga keseimbangan saat seseorang duduk dan berdiri. Fungsi lainnya yaitu sebagai penyangga bagi berbagai organ panggul, seperti rahim dan kandung kemih.
Jika tulang ini mengalami cedera beberapa gejala yang mungkin terjadi di antaranya:
- Rasa sakit di daerah tulang ekor. Ini merupakan gejala utama dari cedera tersebut.
- Sakit saat duduk, terutama saat menekan pada tulang ekor.
- Nyeri yang memburuk saat beraktivitas, seperti berjalan atau menaiki tangga dapat memperburuk rasa sakit.
- Kesulitan saat membungkuk atau bangkit dari posisi duduk.
- Nyeri saat berhubungan seksual.
- Kesulitan buang air besar karena sakit saat duduk.
- Perubahan postur saat duduk.
- Terdanai Rp.3,599,500
- Pencapaian 5.57%
- Donatur 17
Pengobatan yang Direkomendasikan
Pengobatan untuk cedera tulang ekor bervariasi bergantung pada tingkat keparahan cedera dan gejala yang dialami. Berikut ini adalah beberapa jenis pengobatan yang kemungkinan direkomendasikan oleh dokter, di antaranya:
- Pemberian obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol. Obat-batan ini dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan.
- Penggunaan bantal donut untuk mengurangi tekanan pada tulang ekor saat duduk atau saat menyetir mobil.
- Kompres hangat atau dingin pada daerah tulang ekor dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan.
- Terapi fisik atau olahraga terapeutik dapat membantu memperkuat otot panggul dan tulang ekor, sehingga membantu meningkatkan mobilitas dan mengurangi rasa sakit.
- Injeksi kortikosteroid ke area tulang ekor. Pengobaan ini kemungkinan direkomendasikan oleh dokter jika nyeri terus berlanjut dan tidak mereda dengan pengobatan konvensional
- Tindakan operasi. Dalam kasus yang jarang terjadi, operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki atau menghapus tulang ekor yang rusak atau terkilir.
Informasi di atas penting untuk diberitahukan pada anak-anak khususnya agar mereka tidak melakukan prank tarik kursi pada temannya karena bisa sampai menyebabkan kelumpuhan. Selain itu, orang tua bisa mengajarkan pada anak-anak untuk belajar berbagi dengan berdonasi. Mereka bisa diajak untuk berdonasi kepada pasien yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Ajak mereka untuk mengunjungi situs WeCare.id untuk berdonasi. Bisa juga dengan mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
Quinn, E. (2019). Tailbone Pain: Everything You Need to Know. Diambil kembali dari verywellhealth.com.
Sanjaya, Y. C. (2023). Bahaya Prank Tarik Kursi yang Bisa Bikin Tulang Ekor Patah dan Lumpuh. Diambil kembali dari kompas.com.
Sloan., J. (2020). Tailbone Pain Symptoms, Causes & Common Questions. Diambil kembali dari buoyhealth.com.
WebMD Editorial Contributors. (2021).Tailbone (Coccyx) Injury. Diambil kembali dari webmd.com.
Tailbone (coccyx) pain. (2022). Diambil kembali dari nhs.uk.
Watson, S. (2015). Understanding and Treating Tailbone Pain. Diambil kembali dari healthline.com.
Coccydynia (Tailbone Pain). (2018). Diambil kembali dari my.clevelandclinic.org
Sumber Featured Image : Sasun Bughdaryan on Unsplash