Penyakit Pneumonia di Indonesia Melonjak 3 Kali Lipat!

Penyakit Pneumonia di Indonesia Melonjak 3 Kali Lipat!

Penyakit pneumonia kembali menjadi perbincangan hangat di tanah air belakangan ini, terutama setelah kasus tragis yang dialami oleh aktris Barbie Hsu. Penyakit yang menyerang saluran pernapasan bagian bawah ini, khususnya paru-paru, kini menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan.

Apa itu pneumonia dan apakah menular? Sobat WeCare, kami dari tim WeCare.id akan jelaskan tentang penyakit pneumonia dan bagaimana cara mencegahnya. Baca terus artikel di bawah ini. 

Apa yang Dimaksud dengan Penyakit Pneumonia?

Sebagian orang mungkin belum mengetahu pneumonia itu penyakit apa. Pneumonia adalah penyakit infeksi akut yang membuat paru-paru terisi cairan, lendir, atau nanah sehingga pernapasan menjadi sulit. 

Kondisi ini sering muncul bersamaan dengan tren flu musiman, seperti yang terlihat di Jepang, Taiwan, Korea Selatan dan negara-negara lain. 

Dr. Ina Agustina Isturini, MKM dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menekankan bahwa pneumonia sering muncul sebagai komplikasi dari influenza, terutama pada kelompok rentan. Kondisi ini bisa berkembang menjadi lebih serius hingga menyebabkan sepsis jika tidak ditangani dengan tepat, seperti yang dialami oleh Barbie Hsu baru-baru ini.

Peningkatan Kasus Pneumonia di Indonesia

Dalam setahun terakhir, angka kasus pneumonia di Indonesia mengalami lonjakan signifikan. Data tahun 2023 mencatat 330 kasus penyakit pneumonia dengan 52 kematian. Namun, pada tahun 2024, jumlah kasus melonjak mencapai 1.278, dengan 188 kematian. Angka ini menjadi peringatan keras, mengingat kesehatan masyarakat harus terus dijaga. 

Bahkan, pada Januari 2025 tercatat 105 kasus baru dengan 12 kematian, yang mengindikasikan bahwa situasi masih perlu diwaspadai oleh semua pihak.

Laporan dari Jepang dan Korea Selatan juga mengalami peningkatan kasus pneumonia, terutama yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae. Pasca pandemi COVID-19, sistem kekebalan masyarakat pun mengalami gangguan, sehingga memicu peningkatan risiko infeksi.

Penyebab Pneumonia

Penyakit pneumonia dapat disebabkan oleh tiga jenis patogen utama, yakni bakteri, virus, dan jamur. Masing-masing memiliki karakteristik dan mekanisme penularan tersendiri.

Pneumonia Akibat Bakteri

Jenis pneumonia yang paling umum adalah yang disebabkan oleh bakteri, terutama Streptococcus pneumoniae. Bakteri ini biasanya hidup di saluran pernapasan atas dan dapat berpindah ke paru-paru, terutama setelah infeksi virus seperti flu atau COVID-19. 

Infeksi ini kerap menyerang satu bagian paru-paru (pneumonia lobar) dan dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius jika tidak ditangani dengan tepat. 

Selain itu, terdapat juga beberapa bakteri “tidak biasa” juga bisa menyebabkan pneumonia, seperti Mycoplasma pneumoniae yang terkenal dengan sebutan “walking pneumonia” karena gejalanya yang ringan. 

Ada juga Legionella pneumophila yang bisa menyebabkan penyakit serius bernama Legionnaire’s disease, yang uniknya tidak menular antar manusia tetapi didapat dari air yang terkontaminasi di lingkungan seperti menara pendingin atau spa.

Pneumonia Akibat Virus

Virus juga merupakan penyebab penting penyakit pneumonia. Pada orang dewasa, virus seperti SARS-CoV-2 dan influenza sering kali memicu infeksi paru. Di sisi lain, pada anak-anak, Respiratory Syncytial Virus (RSV) merupakan penyebab utama pneumonia. 

Walaupun gejala pneumonia virus umumnya lebih ringan dan berlangsung singkat dibandingkan infeksi bakteri, beberapa kasus, seperti pneumonia akibat COVID-19, dapat menyebabkan penurunan oksigen darah yang drastis serta komplikasi serius seperti kegagalan pernapasan atau ARDS (Acute respiratory distress syndrome). 

Selain itu, infeksi virus juga bisa membuka peluang bagi bakteri untuk masuk sebagai infeksi sekunder, sehingga kondisi pasien menjadi semakin rumit.

Pneumonia Akibat Jamur

Infeksi jamur penyebab pneumonia jarang terjadi pada individu sehat, namun sangat berbahaya bagi mereka dengan sistem kekebalan terganggu. Contohnya adalah infeksi oleh Pneumocystis jirovecii yang sering menyerang penderita HIV/AIDS atau pasien yang menjalani terapi imunosupresif atau imunosupressan.

Beberapa jenis jamur, seperti Coccidioidomycosis, Histoplasmosis, dan Cryptococcus, juga dapat menginfeksi paru-paru terutama melalui kontak dengan tanah atau kotoran burung yang terkontaminasi.

Apa Pneumonia Menular?

Penyakit pneumonia menular melalui droplet atau tetesan saat orang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Tetesan tersebut bisa dihirup oleh orang di dekatnya. Selain itu, kontak dengan permukaan terkontaminasi juga memungkinkan kuman masuk ke dalam tubuh. 

Kelompok berisiko tinggi meliputi anak di bawah lima tahun, lansia, dan orang dengan penyakit kronis seperti asma, penyakit jantung, atau diabetes. Individu yang baru menjalani operasi atau terpapar asap rokok juga memiliki risiko yang lebih tinggi.

Cara Mencegah Penyakit Pneumonia

Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mengurangi risiko pneumonia. Beberapa cara pencegahan meliputi vaksinasi, menjaga kebersihan, menghindari paparan asap rokok, dan menerapkan pola hidup sehat.

Vaksinasi

Vaksinasi adalah cara paling efektif mencegah penyakit pneumonia. Vaksin influenza dan COVID-19 sangat dianjurkan bagi semua, terutama kelompok rentan. Vaksin pneumokokus direkomendasikan untuk anak, lansia, dan orang dengan kondisi medis tertentu. 

Selain itu, vaksin pertusis, varisela, Hib, dan campak turut membantu mengurangi risiko infeksi. Dengan mengikuti jadwal vaksinasi yang disarankan, peluang terjadinya infeksi dapat diminimalkan secara signifikan.

Kebersihan dan Etika Batuk

Mencuci tangan dengan sabun secara rutin sangat penting untuk mencegah penyebaran kuman. Disinfeksi permukaan yang sering disentuh dan menerapkan etika batuk, seperti menutup mulut dengan tisu atau siku saat batuk, dapat mengurangi risiko infeksi penyakit pneumonia. 

Kebiasaan sederhana ini sangat berperan dalam menjaga agar kuman tidak mudah menyebar di lingkungan sekitar.

Menghindari Paparan Asap Rokok dan Polusi

Hindari lingkungan yang tercemar asap rokok dan polusi udara untuk menjaga kesehatan paru-paru. Berhenti merokok jika memungkinkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Langkah ini tidak hanya bermanfaat bagi pernapasan, tetapi juga mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Pola Hidup Sehat dan Perawatan Rutin

Konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, dan olahraga rutin dapat memperkuat sistem imun. Perawatan kesehatan secara berkala sangat dianjurkan bagi yang memiliki penyakit kronis untuk mencegah komplikasi. Kontrol rutin ke dokter dan ikuti semua saran pengobatan yang diberikan.

Menjaga kesehatan secara menyeluruh merupakan investasi penting untuk masa depan yang lebih baik.

Pentingnya Memahami Penyebab dan Cara Pencegahan

Jika Sobat WeCare atau anggota keluarga mengalami gejala pneumonia seperti demam tinggi, batuk berdahak, sesak napas, nyeri dada, atau menggigil, segera periksakan diri ke dokter. Diagnosis dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

Pneumonia memang terdengar menakutkan, tetapi dengan pemahaman yang baik tentang penyebab dan cara pencegahannya, kita bisa melindungi diri dan keluarga dari penyakit pneumonia. Ingat, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Jaga selalu kesehatan diri dan keluarga.

Jika Sobat WeCare ingin tahu lebih banyak seputar kesehatan dan gaya hidup sehat lainnya, yuk kunjungi blog WeCare.id. Kami selalu menyajikan informasi kesehatan yang terkini dan bermanfaat. Untuk bisa mengakses informasi lebih mudah lagi, segera unduh aplikasi WeCare.id di Google Play Store atau App Store. 

Referensi

Byung-chul, L. (2025). Korea lifts Mycoplasma pneumonia outbreak alert after eight months. Diambil kembali dari biz.chosun.com.

K, N. S. (2025). Kematian Pneumonia di RI Naik 3 Kali Lipat di 2024, Kemenkes Imbau Vaksinasi. Diambil kembali dari health.detik.com.

Kasus Pneumonia di Jepang, Ini yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Berkunjung. (2025). Diambil kembali dari www.allianz.co.id.

Pneumonia Prevention and Control. (2024). Diambil kembali dari www.cdc.gov.

Sutarmi. (2025). Dinkes Kulon Progo tingkatkan promosi hidup sehat cegah pneumonia. Diambil kembali dari m.antaranews.com.

What Causes Pneumonia? (2024). Diambil kembali dari www.lung.org/lung-health-diseases.