Penyakit mata akibat rokok sering kali masih dipandang sebelah mata dibandingkan risiko lain seperti kanker paru-paru atau jantung. Namun, banyak penelitian dan data medis terbaru membuktikan bahwa zat nikotin dan berbagai bahan kimia dalam rokok sangat berperan dalam merusak kesehatan mata.
Tidak hanya bagi perokok aktif, perokok pasif pun rentan mengalaminya. Artikel ini akan membahas fakta di balik mitos seputar efek nikotin rokok terhadap penyakit mata akibat rokok, sekaligus memberikan rujukan riset dan data aktual terbaru yang bermanfaat. Temukan fakta lengkapnya dalam ulasan di bawah ini.
Penyakit Mata Akibat Rokok
Rokok mengandung ribuan senyawa kimia berbahaya seperti nikotin dan karbon monoksida. Paparan bahan-bahan ini dapat memicu beragam penyakit mata akibat rokok, baik secara langsung melalui aliran darah maupun secara tidak langsung lewat paparan asap.
Menurut jurnal Cureus (2023) merokok secara signifikan merusak mata melalui mekanisme stres oksidatif, peradangan, dan disfungsi pembuluh darah, yang memicu empat penyakit utama: Glaukoma, Degenerasi Makula (AMD), Katarak, dan Sindrom Mata Kering.
Berdasarkan data dari New York State Department of Health, terdapat 5 kategori gangguan mata yang paling umum dialami oleh para perokok aktif.
Degenerasi Makula Terkait Usia (AMD)
Degenerasi makula terkait usia atau AMD ditandai dengan menurunnya kemampuan penglihatan pusat, sehingga membuat aktivitas seperti membaca dan mengenali wajah jadi sulit. Gangguan ini terdiri dari dua kategori, yaitu kategori kering serta basah.
Pada AMD kering, terjadi penumpukan lemak di bawah retina yang membuat penglihatan memburuk perlahan. Sementara, tipe basah ditandai dengan pecah atau bocornya pembuluh darah kecil di bawah retina, menyebabkan terbentuknya jaringan parut serta semakin cepat menurunkan penglihatan.
Meskipun lebih jarang, AMD basah lebih cepat mengakibatkan kerusakan visual serius.
Glaukoma
Glaukoma terjadi ketika sel-sel saraf optik mata—bagian yang mengirim informasi visual ke otak—mengalami kerusakan secara perlahan. Biasanya, kehilangan penglihatan bermula dari sisi luar (perifer) dan lama-kelamaan makin meluas.
Karena gejalanya sering tidak dirasakan sampai tahap lanjut, banyak penderita glaukoma tidak sadar bahwa penglihatannya telah terganggu parah hingga sebagian besar saraf optik sudah rusak.
Katarak
Katarak adalah kondisi di mana lensa alami mata kita jadi keruh, sehingga cahaya susah masuk ke bagian dalam mata dan akhirnya penglihatan jadi buram. Biasanya, katarak terjadi karena faktor usia, bahkan lebih dari setengah orang berusia 80 tahun pernah mengalami atau menjalani operasi katarak.
Tapi, ternyata kebiasaan merokok membuat proses kekeruhan lensa ini terjadi jauh lebih cepat. Studi terbaru tahun 2023 membuktikan bahwa semakin banyak jumlah rokok yang dihisap, semakin besar pula risiko katarak karena merokok.
Fakta ilmiah yang dimuat di jurnal Media Kesehatan Masyarakat Indonesia (2023) juga menegaskan, perokok punya peluang dua sampai tiga kali lipat lebih tinggi terkena katarak dibanding yang tidak merokok.
Bahkan, data penelitian di Banda Aceh menunjukkan orang yang punya riwayat merokok berisiko 3,7 kali lebih besar terkena katarak. Ini karena nikotin, radikal bebas, dan zat beracun dalam asap rokok bisa menyebabkan stres oksidatif, mempercepat penuaan lensa, dan membuat kekeruhan pada mata jadi permanen.
Risiko ini akan semakin parah jika kadar antioksidan alami tubuh seperti vitamin C dan karotenoid ikut turun akibat merokok. Tak hanya perokok aktif, perokok pasif juga rawan karena paparan asap rokok lama-lama bisa menyebabkan perubahan pada protein lensa mata (karbamilasi), sehingga memicu katarak karena merokok di usia lebih muda.
Retinopati Diabetik
Retinopati diabetik kerap terjadi pada penderita diabetes, terutama jika mereka juga merokok. Penyakit ini menyerang pembuluh darah halus di retina. Akibatnya, pembuluh-pembuluh tersebut bisa bocor, buntu, atau bahkan pecah, sehingga lama-kelamaan merusak struktur retina.
Pada kondisi yang parah, tubuh mencoba membentuk pembuluh darah baru, tetapi malah memperburuk kerusakan dan dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang serius.
Sindrom Mata Kering
Sindrom mata kering merupakan gejala yang kerap dialami oleh individu yang memiliki kebiasaan merokok. Gangguan ini ditandai dengan rusaknya permukaan mata serta berkurangnya produksi air mata. Akibatnya, mata mudah terasa perih, gatal, dan seperti terbakar.
Jika berlangsung lama, sindrom ini bisa membuat pandangan buram dan menurunkan kualitas hidup sehari-hari.
Selain kelima jenis penyakit tersebut, perokok aktif juga bisa terserang uveitis.
Uveitis
Hal ini adalah proses peradangan di bagian tengah mata yang memicu rasa nyeri, mata tampak merah, serta kepekaan yang berlebih pada cahaya. Penelitian pada jurnal Ophthalmology (2011) menyebutkan bahwa merokok meningkatkan risiko uveitis pada semua bagian mata, baik yang disebabkan oleh infeksi maupun non-infeksi.
Hubungan yang paling kuat terlihat pada kasus uveitis yang menyebabkan edema makula sentral, yaitu pembengkakan pada bagian tengah retina, terutama pada pasien dengan jenis uveitis tertentu.
Efek Nikotin pada Mata
Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat memengaruhi mata, terutama dalam hal persepsi warna. Penelitian tahun 2013 menemukan bahwa nikotin bisa menimbulkan perubahan kecil dan sementara pada kemampuan mata membedakan warna, karena berpengaruh pada saraf-saraf mata dan otak yang memproses penglihatan.
Akan tetapi, apabila nikotin terus-menerus masuk ke dalam tubuh dalam periode waktu yang lama karena kebiasaan merokok, efeknya malah bisa merusak organ mata dan memperbesar peluang terjadinya berbagai gangguan mata yang berbahaya.
Jadi, meski efek jangka pendeknya terlihat ringan, konsumsi nikotin dari rokok tetap berbahaya untuk kesehatan mata dalam jangka lama.
Nikotin yang terhirup mengakibatkan penyempitan pembuluh darah halus di area mata (vasokonstriksi). Akibatnya, pasokan oksigen serta nutrisi yang penting bagi sel-sel mata menurun drastis. Hal ini mempercepat proses kerusakan jaringan mata, termasuk retina dan saraf optik. Selain itu:
- Komponen nikotin dan karbon monoksida dari asap rokok mengikis cadangan antioksidan dalam tubuh dengan cara reaksi oksidasi yang intensif. Akibatnya, sel-sel di mata menjadi lebih mudah rusak karena tidak terlindungi dari pengaruh buruk zat berbahaya dan stres oksidatif.
- Nikotin juga mengganggu proses alami pembentukan air mata. Selain membuat air mata lebih cepat menguap, keadaan ini menimbulkan mata kering, sensasi terbakar, dan mudah teriritasi.
- Jika mata terus-menerus terpapar asap rokok, fungsi retina—bagian mata yang penting untuk melihat—akan menurun. Dalam kasus yang berat, hal ini bisa menyebabkan terjadinya kerusakan saraf mata (neuropati optik) sehingga risiko kebutaan pun meningkat.
Lindungi Mata, Selamatkan Penglihatan dengan Berhenti Merokok!

Dari berbagai data riset dan fakta medis yang telah dipaparkan, jelas bahwa mitos tentang nikotin pada rokok tidak merusak mata sepenuhnya salah. Faktanya, penyakit mata akibat rokok sangat nyata mulai dari katarak, mata buram, uveitis, hingga risiko kebutaan pada usia muda.
Apabila Sobat WeCare ingin mempertahankan kesehatan penglihatan, sebaiknya segera menjauhkan diri dari paparan asap rokok dan mulai menerapkan pola hidup yang sehat.
Dukung juga langkah-langkah kemanusiaan dengan bersedekah dan berdonasi melalui WeCare.id. Dengan berdonasi melalui WeCare.id, Sobat WeCare bisa membantu para pasien yang sedang berjuang melawan penyakit namun terkendala biaya. Setiap donasi, sekecil apa pun, benar-benar berarti untuk memulihkan harapan dan kesehatan mereka.
Yuk, buka hati dan ulurkan tangan. Klik WeCare.id sekarang, donasimu adalah cahaya kehidupan bagi mereka yang membutuhkan.
Referensi
Boyd, K. (2025). How Do Smoking and Vaping Damage the Eyes? Diambil kembali dari www.aao.org.
Efek Rokok pada Mata Ini 6 Penyakit yang Mengintai! (2025). Diambil kembali dari nationaleyecenter.id.
Kulkarni, A., & Banait , S. (2023). Through the Smoke: An In-Depth Review on Cigarette Smoking and Its Impact on Ocular Health. Cureus.
Lin, P., Loh , A. R., Margolis , T. P., & Acharya , N. R. (2011). Cigarette smoking as a risk factor for uveitis. Ophthalmology.
Naser, N. T. (2013). Effects Of Nicotine On The Human Visual System: 1) Color Perception; 2) Processing At The Cortical Level. Diambil kembali dari digitalcommons.library.uab.edu.
Rabbi, A., Hayati, F., & Andri, A. (2023). Hubungan Merokok dengan Kejadian Penyakit Katarak di Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh. MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA.
Smoking Can Lead to Vision Loss or Blindness. (2009). Diambil kembali dari www.health.ny.gov.