Saat ini beredar informasi mengenai salah satu gejala baru yang diidap para penderita Covid-19. Informasi yang mencatut nama Satgas Covid-19 ini tentunya menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan masyarakat. Seperti apakah penyakit Delirium ini? Mari kita simak penjelasannya dalam artikel ini.
Kebingungan yang muncul tiba-tiba yang disebabkan oleh suatu kondisi medis dikenal sebagai delirium, dan ini dapat menimbulkan konsekuensi yang serius. Meskipun delirium dapat terjadi pada siapa saja, penyakit ini lebih berpotensi menyerang orang lanjut usia. Kondisi ini dapat terjadi dalam hitungan jam atau hari. Karena itu tidak aneh jika delirium dianggap sebagai keadaan darurat medis.
Klik Untuk Donasi - Tumor Langka Menyerang Adik Haerul, Uluran Tanganmu Sangat Diharapkan- Terdanai Rp.777,000
- Pencapaian 2.82%
- Donatur 15
Apa itu delirium?
Delirium adalah gangguan terhadap kemampuan mental sehingga mengakibatkan kebingungan dalam berpikir dan menurunnya kesadaran terhadap kondisi sekitar. Natalie Sanders, DO, seorang ahli geriatrik di Rumah Sakit Universitas Utah, mengungkapkan bahwa efek dari delirium dapat mengarah pada kondisi yang jauh lebih buruk.
Beberapa efek dari penyakit ini antara lain adalah peningkatan angka kematian, durasi rawat inap, komplikasi, jatuh, dan penurunan fungsional tubuh. Setelah mengalami delirium, pasien mungkin tidak dapat mengembalikan kemampuan dasar mereka sehingga memerlukan lebih banyak perawatan dari anggota keluarga atau ditempatkan di panti jompo. Seorang pasien yang mengalami delirium juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami demensia.
Gejala delirium
Gejala penyakit delirium bisa terjadi hanya dalam waktu beberapa jam atau dalam hitungan hari. Gejala yang muncul biasanya dapat menjadi lebih buruk pada malam hari. Beberapa gejala utama yang muncul di antaranya:
Berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan
Hal ini dapat dikenali melalui:
- Kesulitan untuk fokus pada suatu topik atau berpindah pada topik lainnya
- Ketidakmampuan untuk menanggapi pertanyaan atau terlibat dalam sebuah percakapan
- Mudah teralihkan oleh hal-hal sepele
- Memiliki respons minimum terhadap lingkungan
- Terdanai Rp.9,091,000
- Pencapaian 52.70%
- Donatur 135
Gangguan kognitif
Gangguan ini dapat terlihat dari tanda-tanda berikut:
- Memori jangka pendek yang buruk
- Mengalami disorientasi
- Kesulitan berbicara atau mengingat kata-kata
- Cara bicara yang tidak masuk akal
- Kesulitan memahami ucapan
- Kesulitan membaca atau menulis
Perubahan perilaku
Perilaku dari orang yang berpotensi mengidap delirium dapat menunjukkan tanda-tanda seperti:
- halusinasi
- Kegelisahan, agitasi atau perilaku agresif
- Memanggil, mengerang, atau membuat suara lain
- Menjadi pendiam dan menarik diri
- Terlihat lesu
- Kebiasaan tidur yang terganggu
- Pembalikan siklus tidur
Gangguan emosional
Tanda-tanda yang muncul akibat gangguan emosional ini antara lain:
- Kecemasan, ketakutan atau paranoia
- Depresi
- Lekas marah
- Perasaan gembira (euforia)
- Apati
- Pergeseran suasana hati yang cepat dan tidak terduga
- Kepribadian yang berubah
- Terdanai Rp.1,072,000
- Pencapaian 52.09%
- Donatur 16
Pencegahan delirium
Delirium terjadi akibat terganggunya pengiriman dan penerimaan sinyal di otak. Gangguan ini kemungkinan besar disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor yang membuat otak rentan dan memicu terjadinya malfungsi pada aktivitas otak.
Delirium dapat disebabkan oleh satu atau lebih dari satu penyebab, seperti kombinasi kondisi medis dan toksisitas obat. Terkadang tidak ada penyebab yang dapat diidentifikasi. Tapi jika ada anggota keluarga kamu yang mengalami perubahan perilaku, segera konsultasikan dengan dokter.
Salah satu metode terbaik untuk mencegah terjadinya delirium adalah dengan menemukan pemicu dari kondisi tersebut. Dengan melakukan kebiasaan tidur yang baik juga dapat membantu penderita delirium untuk memiliki orientasi baik terhadap lingkungan sekitarnya. Bahkan pencegahan masalah medis lainnya juga bisa membantu dalam pencegahan ataupun mengurangi tingkat keparahan dari penyakit delirium.
Jadi, mulai waspadai gejala delirium yang mungkin timbul pada orang-orang terdekat kamu. Identifikasi sejak dini dapat mencegah kondisi delirium yang lebih parah. Jangan lupa luangkan waktumu untuk membantu pasien tidak mampu yang mengidap berbagai penyakit. Cukup download aplikasi WeCare.id untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
Putsanra, Dipna Videlia (2020). Apakah Delirium adalah Gejala Baru Covid-19? Kenali Tanda-Tandanya. tirto.id
Mayo Clinic (2020). Delirium. mayoclinic.org
Miller, Shelley (2017). Delirium: When You Should Be Concerned About Confusion. healthcare.utah.edu