Skrining kesehatan adalah salah satu langkah preventif yang krusial untuk menjaga kondisi tubuh tetap optimal. Namun, kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya skrining kesehatan masih sangat rendah.
Faktanya, penemuan dini mampu mencegah kematian dan menekan pengeluaran medis dalam jangka waktu yang lebih lama. Apa yang melatari kondisi ini? Kami dari tim WeCare.id akan membahasnya di artikel ini. Yuk, baca di sini!
Daftar isi:
Fenomena Rendahnya Kesadaran Skrining Kesehatan di Indonesia
Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan, cakupan skrining penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia masih sangat rendah, di angka 39,87%. Capaian tertinggi untuk skrinning tingkat nasional diraih Provinsi Gorontalo sebesar 55.93%.
Meski menjadi provinsi dengan tingkat skrining PTM terbaik se-Indonesia, Gorontalo tetap harus meningkatkan capaiannya.
Program skrining yang mencakup pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan deteksi kanker serviks masih belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Data menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia baru datang ke fasilitas kesehatan ketika sudah merasakan keluhan atau gejala penyakit. Hal ini terbukti dari tingginya angka kematian akibat penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan kanker yang sebenarnya dapat dicegah atau diobati jika terdeteksi sejak dini.
Penyebab Lemahnya Kesadaran Skrining Kesehatan
Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kesadaran ini antara lain
a. Ketakutan akan Hasil Pemeriksaan
Sebagian besar masyarakat menghindari pemeriksaan kesehatan karena khawatir akan hasil diagnosis yang mungkin diterima. Mereka khawatir hasilnya menunjukkan penyakit serius, seperti kanker atau diabetes, yang membutuhkan perawatan panjang. Padahal, semakin cepat penyakit terdeteksi, semakin tinggi peluang sembuh.
b. Kurangnya Edukasi dan Informasi
Sebagian masyarakat belum memahami pentingnya skrining kesehatan sebagai langkah preventif. Melansir laman KBR, survei menunjukkan bahwa hanya 30% orang yang rutin memeriksakan diri, sementara sisanya menganggap diri mereka sehat tanpa perlu pemeriksaan.
Kurangnya sosialisasi program kesehatan di wilayah pelosok turut memperburuk kondisi tersebut.
c. Akses Layanan yang Tidak Merata
Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia 2023, Di Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara, cakupan skrining kanker serviks hanya 0,9%, jauh di bawah rata-rata nasional. Keterbatasan fasilitas kesehatan dan tenaga medis menjadi kendala utama, terutama di daerah terpencil.
d. Persepsi “Sehat” yang Keliru
Banyak orang menunda skrining karena merasa tidak ada keluhan kesehatan. Padahal, penyakit seperti hipertensi atau kolesterol tinggi sering tidak bergejala di tahap awal.
Dampak Rendahnya Skrining Kesehatan
Ketika kesadaran untuk melakukan skrining kesehatan masih rendah, konsekuensi yang muncul tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga membebani sistem kesehatan nasional secara keseluruhan.
a. Meningkatnya Kasus Penyakit Stadium Lanjut
Tanpa deteksi dini, penyakit seperti kanker atau diabetes baru terdiagnosis saat sudah parah. Menkes RI Budi Sadikin menyebutkan bahwa pasien kanker yang terdeteksi dini memiliki peluang sembuh 90% lebih tinggi.
b. Beban Biaya Pengobatan yang Lebih Tinggi
Pengobatan penyakit kronis di stadium lanjut membutuhkan biaya besar. Pemeriksaan kesehatan berkala dapat meringankan beban finansial ini berkat penanganan medis yang lebih terjangkau dan efisien jika dilakukan pada fase awal penyakit.
c. Penurunan Produktivitas
Kondisi kesehatan yang tidak terdiagnosis berpotensi menurunkan taraf hidup seseorang dan menghambat efisiensi dalam berkarya. Misalnya, diabetes yang tidak terkontrol bisa menyebabkan komplikasi seperti gagal ginjal atau kebutaan.
Solusi Meningkatkan Kesadaran Skrining Kesehatan
Meskipun tantangan dalam meningkatkan partisipasi skrining kesehatan terlihat besar, kondisi ini bukanlah tanpa solusi.
a. Program Pemerintah: Pemeriksaan Kesehatan Tanpa Biaya di Hari Kelahiran
Kemenkes meluncurkan program “Cek Kesehatan Gratis (CKG) saat Ulang Tahun”, di mana warga bisa mendapatkan pemeriksaan gratis dalam rentang H+30 dari hari ulang tahun mereka. Pendaftaran dapat dilakukan melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile maupun WhatsApp Kemenkes.
b. Edukasi Melalui Media Sosial dan Komunitas
Materi kampanye hidup sehat harus didesain agar dapat diterima dan dipahami oleh audiens dari berbagai kalangan, termasuk generasi Z/milenial dan masyarakat yang berada di wilayah pedesaan. Misalnya, menggunakan bahasa daerah atau konten visual yang mudah dipahami.
c. Peningkatan Akses Layanan Kesehatan
Program skrining mobile maupun klinik keliling bisa menjadi solusi untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.
d. Pemanfaatan Teknologi
Aplikasi digital dapat digunakan untuk memberikan pengingat rutin jadwal pemeriksaan kesehatan.
Ayo Lebih Peduli dengan Skrining Kesehatan!
Pentingnya skrining kesehatan tidak bisa diabaikan. Deteksi dini bukan hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga menghemat biaya dan meningkatkan kualitas hidup. Mulailah dengan memanfaatkan program pemerintah seperti CKG saat Ulang Tahun atau berkonsultasi dengan dokter untuk jadwal pemeriksaan rutin.
Ingin berkontribusi untuk kesehatan masyarakat? Kunjungi blog.WeCare.id untuk informasi seputar donasi kesehatan. Bersama, kita bisa mewujudkan Indonesia yang lebih sehat!
Referensi
Antari, A. (2025). Kesadaran Masyarakat untuk Cek Kesehatan Rutin Masih Rendah, Kemenkes Bisa Apa? Diambil kembali dari kbr.id.
Capaian Skrining PTM Provinsi Gorontalo Tertinggi di Indonesia. (2023). Diambil kembali dari dinkes.gorontaloprov.go.id.
Hamidjojo, D. P. (2025). Skrining Kesehatan, Penting Deteksi Penyakit Sejak Dini. Diambil kembali dari primayahospital.com.
Kanker Dapat Dikendalikan, Menkes : Kuncinya Deteksi Dini. (2023). Diambil kembali dari Siti Nadia Tarmizi.
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/33/2025 PETUNJUK TEKNIS PEMERIKSAAN KESEHATAN GRATIS HARI ULANG TAHUN . (2025). Diambil kembali dari kemkes.go.id.
Pentingnya Screening Kesehatan Rutin: Memahami Konsep dan Manfaatnya. (2025). Diambil kembali dari columbiaasia.co.id.
Puskesmasjakemlobar. (2025). Deteksi Dini Penyakit: Mengapa Skrining Kesehatan Itu Penting? Retrieved from puskesmasjakem-dikes.
RI., K. K. (2024). Health Statistics. Kementerian Kesehatan RI.
Screening Kesehatan Gratis saat Ulang Tahun: Kado Sehat dari Kemenkes. (2025). Diambil kembali dari /www.prudentialsyariah.co.id.Sebong, P. H. (2025). Pemeriksaan kesehatan gratis: Kenapa sebagian masyarakat masih takut? Diambil kembali dari theconversation.com.
Sumber Featured Image : Mufid Majnun di Unsplash