slot thailandslot thailandslot88slot777

Lenacapavir Obat Ajaib Pencegahan HIV Terbaru!

Lenacapavir Obat Ajaib Pencegahan HIV Terbaru!

Dunia pencegahan HIV sedang mengalami terobosan besar dengan kehadiran lenacapavir, obat suntik innovatif yang hanya perlu diberikan dua kali dalam setahun. Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru saja mengeluarkan rekomendasi resmi pada Juli 2025 untuk penggunaan obat ini sebagai pilihan Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP) yang sangat efektif. 

Dengan efektivitas mencapai 99,9% dalam uji klinis, lenacapavir menawarkan harapan baru dalam mengendalikan epidemi HIV secara global, terutama bagi kelompok berisiko tinggi. Artikel ini akan membahas keunggulan, hasil penelitian terbaru, serta cara kerja lenacapavir sebagai obat suntik pencegahan HIV yang sedang jadi sorotan dunia kesehatan.

Apa Itu Lenacapavir?

Melansir ScienceDirect Lenacapavir merupakan obat pencegah HIV generasi terbaru yang diberikan melalui suntikan subkutan (di bawah kulit). Berbeda dengan pil PrEP (pre-exposure prophylaxis) harian seperti Truvada, lenacapavir cukup disuntikkan setiap enam bulan, sehingga jauh lebih praktis untuk digunakan. 

Mekanisme kerjanya adalah menghambat kapsid HIV—bagian penting dari virus yang berperan besar dalam proses replikasi—yang membuat lenacapavir mampu menghentikan penyebaran virus di beberapa tahap siklus hidup HIV.

Rekomendasi WHO dan Legalitas

Pada Juli 2025, WHO merilis pedoman baru yang merekomendasikan penggunaan lenacapavir sebagai pilihan tambahan dalam pencegahan HIV (PrEP) bersama cabotegravir, dapivirine vaginal ring, dan PrEP oral. 

Amerika Serikat melalui FDA juga telah menyetujui penggunaan obat suntik lenacapavir (Yeztugo) untuk pencegahan HIV sejak 18 Juni 2025. EMA (European Medicines Agency) kemudian menyusul dengan merekomendasikan izin edar pada Uni Eropa dan negara-negara lain melalui program “EU-M4all”.

Keefektifan Lenacapavir: Data Terbaru dari Uji Klinis

Efektivitas lenacapavir sebagai obat pencegah HIV didukung oleh hasil uji klinis fase 3 yang sangat menjanjikan. Dua studi besar PURPOSE 1 dan PURPOSE 2 menunjukkan hasil yang spektakuler:

Tabel: Hasil Uji Klinis Lenacapavir untuk Pencegahan HIV 

Dalam PURPOSE 1 yang melibatkan wanita cisgender di Afrika Sub-Sahara, tidak ada satu pun dari 2.134 peserta yang menerima lenacapavir tertular HIV. Sementara dalam PURPOSE 2 yang melibatkan pria cisgender dan orang dengan gender berbeda, hanya dua dari 2.179 peserta yang acquiring HIV. Kedua studi ini dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine dan menjadi dasar persetujuan FDA AS pada Juni 2025 .

Keunggulan Lenacapavir dibandingkan Metode Pencegahan Lainnya

Lenacapavir menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan metode pencegahan HIV yang sudah ada:

  1. Frekuensi pemberian yang jarang: Hanya dua kali suntik per tahun, berbeda dengan PrEP oral yang harus dikonsumsi setiap hari atau cabotegravir yang memerlukan suntikan setiap dua bulan.
  2. Tingkat efektivitas yang sangat tinggi: Mendekati 100% dalam mencegah penularan HIV melalui hubungan seksual.
  3. Cocok untuk populasi berisiko tinggi: Terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam kepatuhan mengonsumsi obat harian atau memiliki keterbatasan akses ke layanan kesehatan.
  4. Dapat digunakan oleh berbagai kelompok: Berbeda dengan beberapa obat PrEP yang memiliki batasan penggunaan, lenacapavir dapat digunakan oleh semua orang berisiko tanpa terkecuali.

Prosedur dan Cara Penggunaan Lenacapavir

Regimen pengobatan lenacapavir untuk pencegahan HIV dimulai dengan pemberian dosis awal secara oral. Pasien menerima dua tablet 300 mg pada hari pertama dan kedua, kemudian diikuti dengan suntikan subkutan 927 mg setiap enam bulan sekali. Suntikan biasanya diberikan di area perut oleh tenaga kesehatan terlatih.

Sebelum memulai regimen obat suntik ini, seseorang harus dipastikan status HIV-negatif melalui tes yang akurat. Pemantauan status HIV juga diperlukan sebelum setiap suntikan berikutnya untuk mencegah terjadinya resistensi obat .

Efek Samping yang Perlu Diperhatikan

Seperti halnya obat-obatan lainnya, lenacapavir dapat menimbulkan beberapa efek samping, aunque umumnya ringan dan bersifat sementara. Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah:

  1. Reaksi di tempat suntikan (kemerahan, nyeri, bengkak) 
  2. Nodul atau benjolan kecil di bawah kulit di area suntikan 
  3. Sakit kepala 
  4. Mual 

Dalam uji klinis, sebagian besar reaksi di tempat suntikan bersifat ringan hingga sedang dan berkurang seiring waktu seiring dengan peningkatan keterampilan penyuntik dan adaptasi tubuh .

Tantangan dan Kendala Pengembangan Lenacapavir

Meskipun sangat menjanjikan, pengembangan lenacapavir menghadapi beberapa tantangan. Yang paling utama adalah masalah harga dan aksesibilitas. Di Amerika Serikat, biaya pengobatan dengan lenacapavir diperkirakan mencapai $28.218 per orang per tahun, sementara perkiraan biaya produksi versi generik hanya sekitar $35-46 .

Tantangan lainnya adalah kebutuhan infrastruktur kesehatan untuk menyimpan dan mendistribusikan obat serta memastikan bahwa suntikan diberikan secara teratur oleh tenaga kesehatan terlatih. 

Selain itu, penting untuk memastikan bahwa penerima obat pencegah HIV ini benar-benar bebas dari infeksi HIV sebelum dan selama pengobatan untuk mencegah terjadinya resistensi .

Status Persetujuan dan Ketersediaan Global

Hingga September 2025, lenacapavir untuk pencegahan HIV telah disetujui oleh FDA Amerika Serikat dengan nama merek Yeztugo dan mendapatkan rekomendasi dari European Medicines Agency (EMA) untuk Uni Eropa dengan nama Yeytuo. 

WHO juga telah mengeluarkan rekomendasi resmi untuk penggunaan lenacapavir sebagai bagian dari program pencegahan HIV global .

Sayangnya, hingga saat ini lenacapavir belum tersedia di Indonesia dan belum memiliki izin edar dari BPOM RI. Namun, Gilead Sciences sebagai perusahaan pengembang telah mengajukan permohonan persetujuan di beberapa negara termasuk Australia, Brasil, Kanada, dan Afrika Selatan .

Masa Depan Pencegahan HIV dengan Lenacapavir

Kehadiran lenacapavir membuka babak baru dalam pencegahan HIV global. Dengan efektivitas yang tinggi dan frekuensi pemberian yang minimal, obat ini berpotensi meningkatkan cakupan dan kepatuhan program pencegahan HIV, terutama pada populasi kunci yang selama ini kurang terjangkau oleh intervensi yang ada.

Penelitian lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengembangkan formulasi lenacapavir yang lebih baik dan mempelajari potensinya dalam kombinasi dengan obat-obatan lain. 

Salah satu yang sedang dalam pengembangan adalah kombinasi lenacapavir dengan antibodi penetralisir luas (broadly neutralizing antibodies) yang mungkin dapat memberikan proteksi yang lebih lama lagi .

Lenacapavir: Harapan Baru untuk Dunia Bebas HIV

Kehadiran lenacapavir sebagai obat suntik untuk pencegahan HIV merupakan terobosan penting yang dapat mengubah lanskap pencegahan HIV global. Dengan efektivitas mendekati 100% dan frekuensi pemberian yang hanya dua kali setahun, obat ini menawarkan solusi praktis bagi mereka yang berisiko tertular HIV. 

Namun, untuk mewujudkan akses yang merata dan berkeadilan, diperlukan komitmen global dalam menurunkan harga dan memperkuat sistem kesehatan. 

Untuk tetap update dan memperkaya wawasan tentang berbagai topik kesehatan serta gaya hidup sehat, jangan lupa kunjungi blog WeCare.id!

Referensi

Clercq, E. D. (2025). Lenacapavir: A capsid inhibitor for HIV-1 treatment and prevention. Biochemical Pharmacology.

Connolly, L. (2025). Lenacapavir approved by FDA: What it means for HIV prevention. Diambil kembali dari health.ucdavis.edu.

Highleyman, L. (2025). Lenacapavir plus broadly neutralising antibodies could be twice-yearly HIV treatment. Diambil kembali dari www.aidsmap.com.

Hosein, S. R. (2025). Lenacapavir found highly effective at preventing HIV infection in men and gender-diverse people. Diambil kembali dari www.catie.ca.

Koss, A. (2025). Yeztugo® (Lenacapavir) Is Now the First and Only FDA-Approved HIV Prevention Option Offering 6 Months of Protection. Diambil kembali dari www.gilead.com.

Lenacapavir. (2025). Diambil kembali dari www.alodokter.com.

Nuramdani, M. (2025). WHO Anjurkan Lenacapavir Suntik untuk Mencegah HIV. Diambil kembali dari doktersehat.com.

Obat HIV Lenacapavir, Ketahui Perkembangannya. (2025). Diambil kembali dari www.alodokter.com.

Obat HIV Lenacapavir, Rekomendasi WHO Disuntik Dua Kali Setahun untuk Cegah HIV. (2025). Diambil kembali dari www.halodoc.com.

WHO recommends injectable lenacapavir for HIV prevention. (2025). Diambil kembali dari www.who.int.

WHO Rekomendasikan Obat Suntik Lencapavir untuk Cegah HIV. (2025). Diambil kembali dari www.cnnindonesia.com.

Sumber Featured Image : Diana Polekhina di Unsplash