Di balik dinding-dinding rumah sakit, tersimpan kisah kami yang berjuang melawan penyakit mematikan. Kami adalah anak-anak yang sedang berjuang menghadapi kanker. Sumber data dari Globocan menyebutkan di Indonesia terdapat lebih dari 11.000 anak dengan usia 0-19 tahun yang mengalami kanker.
Meski tubuh kami mungil, kami harus menghadapi berbagai prosedur medis yang tidak menyenangkan, dari kemoterapi hingga radiasi. Setiap tetes infus seolah menjadi bahan bakar bagi impian kami untuk sembuh dan menjalani kehidupan normal seperti anak-anak lainnya.
Daftar isi:
Kanker Anak: Memahami Penyakit dan Perjuangannya
Klik Untuk Donasi - Beri Kebahagiaan untuk Anak-anak Spesial- Terdanai Rp.8,420,675
- Pencapaian 53.33%
- Donatur 75
Kanker pada anak adalah kondisi medis serius yang memengaruhi ribuan anak di seluruh dunia setiap tahunnya. Diagnosis kanker anak sering kali mengejutkan dan menimbulkan banyak pertanyaan bagi keluarga. Apa yang harus dilakukan? Bisakah anak saya sembuh? Bagaimana pengaruhnya terhadap masa depan keluarga saya? Bagaimana kondisi mental anak saya?
Gejala Kanker pada Anak
Gejala kanker sering kali mirip dengan penyakit lain, sehingga perlu diwaspadai jika anak mengalami:
- Demam yang tidak kunjung sembuh
- Kelelahan ekstrem
- Nyeri tulang atau sendi
- Benjolan yang tidak biasa
- Berat badan menurun drastis
- Mata tampak aneh atau perubahan penglihatan
- Sakit kepala terus-menerus atau muntah tanpa sebab jelas
Jenis-Jenis Kanker Anak
Jenis kanker yang sering ditemukan pada anak berbeda dengan yang terjadi pada orang dewasa. Berikut beberapa jenis kanker anak terbanyak di Indonesia:
Leukemia
Jenis kanker anak terbanyak adalah leukemia. Ini merupakan kanker darah serta sumsum tulang yang banyak dialami oleh anak-anak. Aisha, putri penyanyi Denada juga mengidap kanker ini. Kanker anak Denada ini memiliki beberapa tanda yang meliputi kelelahan, kulit pucat, demam, dan perdarahan yang tidak biasa.
Leukemia biasanya memerlukan pengobatan intensif seperti kemoterapi. Kanker darah ini menjadi jenis kanker yang paling umum dengan angka mencapai hampir 35% dari seluruh kasus.
Tumor Otak dan Saraf Tulang Belakang
Ini adalah jenis kanker lainnya yang paling banyak diidap oleh anak. Gejala bisa berupa sakit kepala, penglihatan kabur, mual, sampai kejang.
Neuroblastoma
Biasanya jenis kanker anak ini menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun. Tumor ini sering muncul di area perut dan menyebabkan pembengkakan atau nyeri.
Tumor Wilms
Jenis kanker ginjal ini umum diidap oleh anak usia 3-4 tahun. Gejalanya termasuk benjolan di perut, demam, dan mual.
Limfoma
Disebut juga dengan nama kanker kelenjar getah bening, kanker ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, demam, dan kelelahan.
Rhabdomyosarcoma
Ini merupakan jenis sarkoma yaitu kanker yang berasal dari jaringan otot dan sering menyebabkan pembengkakan atau rasa sakit di area yang terkena.
Retinoblastoma
Kanker mata yang biasanya terdeteksi saat pupil mata terlihat putih dalam cahaya terang atau kilatan kamera.
Kanker Tulang
Osteosarkoma serta Ewing sarcoma merupakan dua jenis kanker tulang yang umum. Biasanya menimbulkan rasa nyeri serta pembengkakan di tulang.
Perawatan dan Pengobatan
Pengobatan kanker anak ditentukan oleh pada jenis juga stadium penyakitnya. Metode yang umum digunakan meliputi kemoterapi, pembedahan, dan radioterapi. Penting juga memberikan dukungan psikologis dan gizi yang baik selama proses penyembuhan.
Sayangnya, tingkat kesembuhan di Indonesia masih rendah, kurang dari 30%. Hal ini diakibatkan oleh keterlambatan diagnosis serta akses pengobatan yang terbatas.
Menjaga Kesehatan Mental Anak dengan Kanker
Perjalanan melawan kanker anak bukan hanya tentang pengobatan fisik, tetapi juga menyangkut kesejahteraan mental anak kita. Sebagai orang tua, kita memiliki peran penting dalam mendukung anak menghadapi berbagai tantangan emosional selama masa pengobatan.
Memahami Perasaan Si Kecil
Setiap anak memiliki cara berbeda dalam menghadapi diagnosis kanker. Ada yang menjadi lebih pendiam, mudah cemas, atau bahkan sedih berkepanjangan. Hal ini wajar dan orang tua perlu menciptakan ruang yang aman bagi mereka untuk mengekspresikan perasaannya.
Tips Mendukung Kesehatan Mental Anak
- Ajak Anak Bicara
Luangkan waktu untuk mendengarkan perasaan anak. Biarkan mereka tahu bahwa tidak apa-apa merasa sedih atau takut. Beri dukungan emosional dan yakinkan mereka bahwa orang tua selalu ada untuk menemani.
- Mengajarkan Anak Mengenali dan Mengelola Emosi
Bantu anak memahami bahwa merasa sedih, takut, atau marah adalah hal yang normal. Gunakan buku cerita atau video edukasi untuk mengajarkan mereka cara mengenali emosi dan menanganinya dengan baik. Jika anak merasa kewalahan, terapis dapat membantu mereka mengembangkan strategi mengatasi emosi yang efektif.
- Berikan Aktivitas yang Menyenangkan
Aktivitas seperti menonton film, bermain video game, atau menggambar bisa menjadi cara efektif untuk mengalihkan perhatian anak dari stres. Orang tua juga dapat mencoba terapi seni, musik, atau meditasi untuk membantu mereka merasa lebih rileks.
- Rayakan Kemenangan Kecil
Pengobatan kanker bisa sangat panjang juga melelahkan. Oleh karena itu, rayakan setiap pencapaian, baik besar maupun kecil. Ini bisa membantu meningkatkan semangat dan memberikan harapan. Rencanakan perayaan kecil untuk setiap capaian yang diraih dalam pengobatan.
- Orang Tua Bersikap Terbuka tentang Perasaan Mereka
Anak bisa merasakan emosi orang tua. Jika orang tua sering merasa cemas atau sedih, cobalah mengelola emosi tersebut dengan bercerita kepada tenaga medis atau teman terdekat. Namun, jangan terlalu menyembunyikan perasaan karena anak mungkin meniru perilaku tersebut dan menjadi enggan mengungkapkan perasaan mereka sendiri.
- Cari Bantuan Profesional
Jika anak menunjukkan perubahan emosi yang signifikan atau kesedihan berkepanjangan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau terapis anak. Mereka bisa membantu anak mengelola stres dan mengembangkan strategi menghadapi rasa takut dan kecemasan.
Mengatasi Tantangan Selama Perawatan
Selama di Rumah Sakit
Bawa barang-barang yang membuat anak nyaman dari rumah. Dorong mereka untuk mengunjungi ruang bermain di rumah sakit jika memungkinkan.
Isolasi di Rumah
Dekorasi kamar anak untuk membuat mereka lebih ceria. Jika anak tidak bisa beraktivitas fisik seperti biasanya, ajak mereka mencoba hobi baru seperti melukis, merakit puzzle, atau bermain alat musik. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga membantu menjaga kesehatan mental.
Harapan Selalu Ada
Meski tingkat kesembuhan kanker anak Indonesia masih rendah namun, kami percaya harapan selalu ada. Melalui dukungan moral, doa, dan bantuan finansial, kami bisa menjalani pengobatan dan meraih masa depan yang lebih baik.
Banyak organisasi dan komunitas telah bergerak untuk mendukung kami, seperti Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) dan kampanye donasi melalui platform seperti WeCare.id. Para dermawan dapat berkontribusi untuk membawa kebahagiaan dan harapan bagi kami. Bahkan donasi kecil dapat memberikan dampak besar.
Mari Bantu Para Pejuang Kanker
Mari bersama-sama menjadi bagian dari perjuangan kanker anak ini dengan berbagi kasih dan semangat untuk anak-anak pejuang kanker. Sobat WeCare bisa cek link kampanye “Berbagi Bahagia” melalui situs web WeCare.id atau via aplikasi WeCare.id. Klik donasikan, tentukan nominalnya, pilih metode pembayarannya dan terakhir klik “lanjutkan pembayaran.” Yuk, mari berbagi kebahagiaan!
Referensi
Childhood cancer. (2021). Diambil kembali dari www.who.int.
How to support your child through cancer . (2023). Diambil kembali dari www.protonintlondon.com.
Signs and symptoms of cancer in children. (2023). Diambil kembali dari www.cancerresearchuk.org.
Support for Families: Childhood Cancer. (2023). Diambil kembali dari www.cancer.gov.
Types of Cancer that Develop in Children. (2024). Diambil kembali dari www.cancer.org.