Puasa merupakan salah satu ibadah dalam Islam. Selain puasa wajib, seperti puasa Ramadan, terdapat puasa sunnah yang juga sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk diamalkan. Puasa sunnah ini tidak hanya menambah pahala, tetapi juga membersihkan jiwa serta memperkuat iman. Artikel berikut akan membahas macam-macam puasa sunnah dan fadhilahnya.
Macam-macam Puasa Sunnah
Dalam ajaran Islam puasa sunnah merupakan bentuk ibadah tambahan yang sangat dianjurkan. Berikut ini macam-macam puasa sunnah yang dapat dilakukan oleh umat muslim beserta hadis-hadis yang menganjurkan pelaksanaannya:
1. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Menjalankan ibadah puasa selama enam hari pada bulan Syawal memberikan pahala yang berlimpah bagi orang yang melaksanakannya. Setelah menyelesaikan puasa Ramadan, dianjurkan untuk berpuasa enam hari di bulan Syawal agar memperoleh pahala yang berlipat.
Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al-Anshari, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa melaksanakan puasa Ramadan secara penuh dan dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal akan mendatangkan ganjaran yang setara dengan puasa selama setahun penuh, sebagaimana tercatat dalam kitab hadis Muslim.
2. Puasa Senin dan Kamis
Melaksanakan puasa pada hari Senin dan Kamis merupakan amalan yang sangat diutamakan oleh Rasulullah SAW untuk umatnya. Selain merupakan hari di mana amal manusia dilaporkan kepada Allah, puasa ini juga memberikan kesempatan bagi diri kita untuk terus dekat kepada-Nya.
Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Amal-amal dilaporkan pada hari Senin dan Kamis, dan aku senang amalanku dilaporkan ketika aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi)
3. Puasa Ayyamul Bidh (Hari Putih)
Dalam penanggalan Islam, hari ke-13, 14, dan 15 setiap bulannya diistimewakan sebagai Ayyamul Bidh, yang merupakan masa pertengahan bulan Hijriah. Pada malam-malam ini, bulan purnama menyinari malam sepenuhnya, sehingga disebut “hari putih”.
Diriwayatkan dari Ibn Abbas: “Rasulullah tidak pernah meninggalkan puasa pada hari-hari Bidh, baik ketika mukim atau dalam perjalanan.” (HR. An-Nasa’i)
4. Puasa Asyura (10 Muharram)
Puasa pada tanggal 10 Muharram atau dikenal sebagai puasa Asyura dianjurkan, karena merupakan hari ketika Allah menyelamatkan Nabi Musa dari musuh-musuhnya.
Menurut riwayat dari Aisyah, sebelum Islam datang, masyarakat Quraisy telah mengenal tradisi berpuasa pada hari Asyura, dan praktik ini juga dilakukan oleh Rasulullah. Sesampainya di kota Madinah, Rasulullah menjalankan ibadah puasa serta mengajak pengikutnya untuk turut berpuasa. Namun, ketika puasa Ramadan diwajibkan, puasa Asyura menjadi pilihan. (Hadis riwayat Bukhari)
5. Puasa pada Hari Arafah (9 Dzulhijjah)
Bagi kaum muslimin yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, mereka sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa Arafah. Pelaksanaan puasa di hari ini membawa berkah berupa pengampunan dosa untuk periode dua tahun ─ satu tahun ke belakang dan satu tahun ke depan.
Dari Abu Qatadah Al-Ansari, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa tahun sebelumnya dan tahun berikutnya.” (HR. Muslim)
6. Puasa di Bulan Sya’ban
Rasulullah SAW sering berpuasa di bulan Sya’ban, karena bulan ini adalah persiapan menuju bulan Ramadan.
Dari Aisyah, ia berkata: “Rasulullah SAW berpuasa hampir seluruh bulan Sya’ban dan beliau mengkhususkan puasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An-Nasa’i)
7. Puasa Daud (Puasa Sehari Berselang-Selang)
Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan sehari puasa dan sehari tidak, dan ini merupakan puasa yang paling dicintai Allah.
Abdullah bin Amr menuturkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa di antara semua jenis puasa, Allah SWT paling menyukai puasa yang dipraktikkan oleh Nabi Daud, yakni dengan pola selang-seling: satu hari berpuasa diikuti satu hari tidak berpuasa (diriwayatkan dalam kitab Bukhari dan Muslim).
Fadhilah Berpuasa Sunnah
Puasa sunnah merupakan amalan tambahan yang berfungsi menyempurnakan ibadah wajib dan mempererat hubungan dengan Allah SWT. Sejumlah keutamaan yang dapat diperoleh dari menjalankan macam-macam puasa sunnah antara lain:
- Pelipatgandaan pahala dan peningkatan ketakwaan
- Pengangkatan derajat sebagai muslim
- Curahan berkah dan pahala yang besar
- Perlindungan dari api neraka sejauh perjalanan 70 tahun
- Panjatan doa dari para malaikat
- Terhitungnya pahala puasa ayyamul bidh setara dengan puasa setahun penuh
Itulah macam-macam puasa sunnah yang dapat diamalkan umat Islam sepanjang tahun. Meskipun puasa-puasa tersebut tidak wajib, namun mengamalkannya dapat mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat keimanan. Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk menjalankan puasa-puasa sunnah ini dan mendapatkan berkah serta ampunan dari Allah.
Bagaimana? Apakah informasi tentang puasa sunnah ini bermanfaat? Jika ya, jangan ragu untuk mengunjungi blog WeCare.id untuk mendapatkan informasi menarik seputar gaya hidup dan kesehatan yang lebih lengkap. Unduh juga aplikasi WeCare.id untuk akses informasi yang lebih cepat dan mudah.
Referensi
El-Kasabany, L. (2024). Fasting Days In Islam And Types. Diambil kembali dari shaykhi.com.
Fasting: Islamic Dates to Look Out for Beyond Ramadan. (2024). Diambil kembali dari islamicrelief.org.au.
Hashmi, H. (2017). Sunnah Days to Fast Throughout the Year. Diambil kembali dari www.soundvision.com.
Memahami Hukum Puasa Sunnah dan Keutamaannya Dalam Islam. (2024). Diambil kembali dari www.shariaknowledgecentre.id.
Sumber Featured Image : Mohamed Hassan dari Pixabay