Di era ekonomi yang semakin menantang ini, menjalani lifestyle ramah kantong bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan bagi banyak orang. Khususnya di kota-kota besar Indonesia, dimana biaya hidup terus meningkat, kemampuan untuk mengatur gaya hidup yang ekonomis namun tetap berkualitas menjadi kemampuan penting yang harus dikuasai.
Update terbaru tahun 2025 menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang beralih ke pola hidup yang lebih hemat tanpa mengurangi kualitas hidup mereka. Artikel ini akan membahas update lifestyle ramah di kantong yang kini makin mudah ditemukan dan diadaptasi di berbagai kota besar di tanah air. Yuk, baca terus ulasannya di sini.
Daftar isi:
Kondisi Ekonomi Indonesia Terkini
Berdasarkan data dari Goodstats (2024) kondisi ekonomi Indonesia yang penuh ketidakpastian menyebabkan biaya hidup terus melonjak, khususnya di kota-kota besar, sementara kenaikan upah minimum tiap tahun rata-rata kurang dari 10%. Akibatnya, banyak warga yang merasa makin sulit memenuhi kebutuhan pokok mereka.
Sebagai gambaran, biaya hidup di Jakarta kini mencapai sekitar Rp14 juta per bulan, jauh di atas rata-rata upah minimum kota tersebut. Cilacap sebagai kota dengan pengeluaran hidup terendah nasional di angka Rp5,37 juta per bulan, standar Upah Minimum Kabupaten tersebut tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp2,6 juta.
Artinya, rata-rata biaya hidup masih lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan minimum. oleh karena itu perencanaan keuangan tetap diperlukan.
Masyarakat mulai terbiasa memprioritaskan pengeluaran, seperti membuat anggaran bulanan dan mencatat pengeluaran kecil, agar lebih mudah mengelola keuangan.
Tren Gaya Hidup Urban di Indonesia
Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan sebagai pusat kota besar Indonesia memiliki dua sisi mata uang: kesempatan yang melimpah namun juga beban biaya hidup yang cukup tinggi. Tren gaya hidup di kota besar kini mengarah pada konsep minimalis, sehat, berkelanjutan, serta efisien dalam pengeluaran.
Urban farming, atau berkebun di rumah dan lingkungan terbatas, menjadi salah satu tren gaya hidup baru yang digemari karena tidak membutuhkan modal besar, sekaligus mendukung ketahanan pangan lokal dan kesehatan.
Di berbagai area kota besar, tren urban gardening atau berkebun kota sedang berkembang pesat. Konsep ini memberikan empat keuntungan sekaligus: mendapat sayuran segar, menghemat uang belanja, lingkungan jadi lebih asri, plus hubungan tetangga makin akrab.
Lifestyle Ramah Kantong di Kota Besar
Lifestyle ramah kantong tak selalu berarti hidup sederhana tanpa gaya. Kini, ada banyak cara kreatif agar tetap trendi dan nyaman tanpa harus mahal:
- Memilih tempat tinggal yang terjangkau dan dekat pusat aktivitas, untuk menghemat waktu dan biaya transportasi.
- Menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi untuk mengurangi biaya dan polusi.
- Mengubah gaya hidup dengan meminimalkan pembelian makanan jadi dan beralih ke kebiasaan menyiapkan makanan sendiri di rumah.
- Membuat menu mingguan agar belanja makanan lebih terarah dan tidak boros.
- Membawa bekal sendiri ke kampus atau kantor, selain hemat juga lebih sehat.
- Memilih pasar tradisional sebagai tempat belanja utama karena selisih harganya sangat mencolok dibanding toko modern atau hypermarket.
- Mendukung produk dan bisnis lokal termasuk UMKM serta memilih produk yang berkelanjutan.
- Mengurangi konsumsi barang sekali pakai dan lebih memilih produk guna ulang seperti tas belanja, botol minum, dan wadah makanan yang bisa dipakai ulang.
- Memanfaatkan promo, diskon, dan cashback di berbagai platform belanja online.
- Memanfaatkan aplikasi finansial yang bisa membantu mencatat pengeluaran dan mengatur bujet bulanan supaya tidak boros. Pakai rumus pembagian uang 50-30-20: setengah dari penghasilan buat kebutuhan wajib, 30% buat hal-hal yang diinginkan, dan sisanya 20% masuk ke tabungan.
- Investasi dalam skill digital juga menjadi kunci penting. Banyak platform online yang menawarkan kursus gratis atau murah yang bisa meningkatkan nilai diri di pasar kerja. Skill freelance seperti desain grafis, content writing, atau social media management bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.
Dengan kiat sederhana tersebut, lifestyle ramah kantong bukan sekadar impian, melainkan langkah nyata yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kota besar Indonesia.
Inovasi dan Dukungan Komunitas
Gaya hidup ramah lingkungan dan hemat kini didorong oleh berbagai komunitas di perkotaan. Banyak aktivitas komunitas—mulai dari kampanye digital seputar green lifestyle, kelas urban farming, hingga workshop pengelolaan anggaran rumah tangga—yang memudahkan masyarakat mengakses inspirasi serta solusi gaya hidup hemat.
Gen Z dan generasi milenial menjadi motor utama perkembangan lifestyle ramah kantong berkat kreativitas mereka dalam memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk berbagi tips, edukasi, serta saling mendukung satu sama lain.
Tren gaya hidup mereka meliputi aksi nyata seperti mendukung UMKM, menggunakan transportasi umum, serta mengajak orang lain lebih sadar akan pentingnya menciptakan kehidupan yang lebih seimbang tanpa biaya mahal.
Data dan Fakta Terbaru Lifestyle Hemat
Menurut survei awal tahun 2025 dari Databoks, 23,8% masyarakat di Indonesia memilih beli makanan secukupnya, 16,1% sudah membiasakan memakai kantong belanja sendiri, dan 8,7% aktif mengelola sampah rumah tangga mereka.
Lebih dari 28% generasi muda kini memilih produk lokal dan menggunakan aplikasi finansial untuk mengatur anggaran bulanan. Data terkini mengungkapkan bahwa tren gaya hidup ramah kantong kini semakin populer dan berkembang pesat, khususnya di kalangan masyarakat perkotaan (urban) di Indonesia.
Lifestyle Ramah di Kantong: Solusi Hidup Modern
Menjalani lifestyle ramah kantong di kota besar Indonesia bukan berarti mengurangi kualitas hidup. Sebaliknya, ini adalah cara cerdas untuk mengoptimalkan setiap aspek kehidupan dengan budget yang ada. Dari pemilihan tempat tinggal, transportasi, hingga aktivitas sosial, semua bisa diatur dengan bijak tanpa mengorbankan kebahagiaan dan perkembangan diri.
Kunci utamanya adalah konsistensi, kreativitas, dan kemauan untuk terus belajar serta beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dengan menerapkan tips dan strategi yang tepat, siapa pun bisa menjalani gaya hidup yang modern, bermakna, dan tentunya ramah di kantong.
Ingin mendapatkan tips gaya hidup dan informasi menarik lainnya? Jangan lupa untuk singgah di blog WeCare.id. Kami menyajikan berbagai artikel bermanfaat seputar gaya hidup serta kesehatan yang bisa membantu meningkatkan kualitas hidup Sobat WeCare.
Referensi
Aini, E. A. (2024). Kiat Hemat saat Tinggal di Kota Besar, Salah Satunya Tetapkan Prioritas Anda. Diambil kembali dari harian.disway.id.
Fatika, R. A. (2024). 10 Kota dengan Biaya Hidup Termurah di Indonesia. Diambil kembali dari data.goodstats.id.
Gaskan. (2025). Tren Urban Farming di Indonesia 2025: Solusi Ketahanan Pangan dan Gaya Hidup Sehat di Kota. Diambil kembali dari diberita.com.
Hidayat, R. (2025). 5 Skill Freelance Terpopuler yang Harus Kamu Kuasai di 2025. Diambil kembali dari www.idntimes.com.
Lathifa, D. N. (2025). Kenali Tren Gaya Hidup Ramah Lingkungan di Kalangan Pemuda, Kesadaran Pemuda atas Perubahan Iklim. Diambil kembali dari www.goodnewsfromindonesia.id.
Muhamad, N. (2025). Gaya Hidup Ramah Lingkungan Terpopuler di Indonesia Awal 2025. Diambil kembali dari databoks.katadata.co.id.
richpriant. (2025). 5 Tren Gaya Hidup yang Lagi Naik Daun di 2025, Kamu Sudah Ikutan? Diambil kembali dari www.idntimes.com.
Sahabat Pegadaian. (2025). 4 Cara Mengatur Keuangan 50/30/20 Beserta Contoh Hitungannya. Diambil kembali dari sahabat.pegadaian.co.id.
Seputar Jakarta. (2024). 5 Tips Hidup Hemat di Jakarta yang Perlu Diketahui oleh Perantau. Diambil kembali dari kumparan.com.
Sitorus, S. A. (2025). 7 gaya hidup ramah lingkungan ala gen Z. Diambil kembali dari www.antaranews.com.
Sumber Featured Image : bady abbas di Unsplash