slot thailandslot thailandslot88slot777

Muslim yang Kuat: Pentingnya Kesehatan dalam Islam

Muslim yang Kuat: Pentingnya Kesehatan dalam Islam

Kesehatan dalam Islam bukan sekadar bentuk menjaga tubuh, namun juga bagian dari keimanan. Dalam agama Islam, seorang muslim yang kuat diyakini lebih baik dan lebih dicintai Allah dibandingkan muslim yang lemah. Pernyataan ini bahkan ditegaskan dalam hadis-hadis sahih. 

Namun, apakah benar demikian? Apa saja alasan dan fakta, serta bagaimana penjelasan ulama dan sains modern terkait keutamaan menjadi muslim kuat, baik secara fisik, mental, maupun keimanan? Kami akan membahasnya di artikel berikut. Jangan lewatkan informasinya.

Mengapa Allah Suka Muslim yang Kuat

Dalam ajaran Islam, kekuatan seorang Muslim bukan hanya diukur dari segi fisik, tetapi juga dari aspek mental, spiritual, dan keimanan. Allah SWT mencintai hamba-Nya yang kuat, karena mereka mampu menghadapi berbagai ujian hidup dengan sabar dan tawakal. Menurut riwayat dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:

Hadits ini ditegaskan ulang oleh para ulama bahwa kata “kuat” di sini utamanya adalah kuat iman. Namun, banyak ulama juga sepakat bahwa kuat secara fisik, finansial, dan mental juga termasuk dalam makna hadis—selama kekuatan itu digunakan untuk kebaikan dan mendukung Islam serta umat muslim.

Sumber Hadits dan Penjelasan Ulama

Seorang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah SWT karena mereka memiliki kemampuan yang lebih besar untuk melakukan perbuatan baik, membantu orang lain, menjalankan ibadah dengan tekun, dan memiliki kontrol diri yang kuat untuk menghindari kemaksiatan.

Hadits ini menegaskan, kekuatan seorang muslim tidak hanya diukur dari otot, tetapi juga kekuatan jiwa, mental, dan semangat beramal saleh. Seperti yang dijelaskan di laman Muslim.or.id, mukmin kuat identik dengan empat karakter: memiliki ilmu yang bermanfaat, beramal saleh, saling mengajak kepada kebaikan, dan saling menasihati dalam kesabaran.

Ulama juga menekankan bahwa kekuatan fisik penting untuk menunjang ibadah dan tugas-tugas sosial, misal dalam berjihad atau membantu orang lain. 

Contoh sahabat Nabi yang kaya secara finansial seperti Abdurrahman bin Auf, atau kuat fisik seperti Umar bin Khattab, membuktikan kekuatan ini bernilai ibadah selama diniatkan untuk Allah.

Kesehatan dalam Islam: Sebuah Nilai Universal

Islam sangat menekankan pentingnya kebersihan dan kesehatan. Rasulullah SAW menyatakan:

H. Rahmadi Wibowo S., Lc., M.A., M.Hum dalam kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan menyampaikan bahwa dalam ajaran Islam menekankan pentingnya menjaga kesucian dan kebersihan yang mencakup tiga aspek:

  • Hati: Bersihkan hati dari penyakit spiritual seperti syirik, sombong, serta riya. Sombong adalah dosa utama, yang dicontohkan oleh Iblis.
  • Akal: Sucikan akal dari kebodohan dengan terus belajar sepanjang hayat, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal.
  • Fisik: Jaga kebersihan tubuh dan lingkungan tempat tinggal. Seorang muslim dianjurkan untuk rajin berwudu dan menjaga kebersihan diri serta sekitarnya.

Hadis Lain tentang Kebersihan dan Kesehatan

Hadis lain yang membahas mengenai kebersihan di antaranya:

  • Kebersihan dan Keindahan Diri:

Rasulullah SAW mengatakan: 

Sabda ini menggarisbawahi bahwa menjaga kebersihan diri dan lingkungan merupakan hal yang sangat penting dalam Islam.

  • Aktivitas Fisik sebagai Ibadah:

Rasulullah SAW menganjurkan gerakan tubuh dan olahraga. Dalam salah satu hadisnya disebutkan: 

Hadis ini menjelaskan bahwa setiap aktivitas fisik yang bermanfaat dapat dianggap sebagai bentuk ibadah dan kebaikan.

  • Konsumsi Makanan Berkualitas:

Rasulullah SAW pernah menyampaikan: 

Pesan ini menyoroti bahwa kriteria makanan ideal dalam Islam mencakup dua aspek: kehalalan dan nilai gizi yang mendukung kesehatan jasmani.

Di dalam Alquran, surat  Al-A’raf: 31 disebutkan:

Pola makan Rasulullah, Beliau makan seperlunya, prioritaskan sayuran, dan hindari berlebihan. Sabdanya:

Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan studi modern mendukung pola makan sehat berbasis nabati dan aktivitas fisik, yang juga sejalan dengan tradisi masyarakat muslim sejak dulu. 

Selain mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan tekanan darah tinggi, kebiasaan menjaga kesehatan berdampak positif pada ibadah dan produktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian terbaru (2025) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan dua arah antara kebiasaan makan sehat dan peningkatan aktivitas fisik. Artinya, keduanya saling mendukung untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup secara menyeluruh.

Hakikat Kuat: Iman, Fisik, dan Mental dalam Perspektif Islam

Makna “kuat” dalam Islam mencakup dimensi iman (spiritual), fisik (tubuh), serta mental (jiwa). Kuat iman adalah fondasi utama karena semua amal berpulang pada ketulusan niat dan kekuatan hati. 

Namun, kekuatan fisik dibutuhkan agar bisa maksimal dalam beribadah: salat, puasa, haji, jihad, serta mencari nafkah. Sementara kuat mental perlu dalam menghadapi ujian hidup, menjaga komitmen, dan tetap optimis di tengah tantangan.

Nilai-nilai kesehatan dalam Islam ini terbukti selaras dengan kebutuhan kesehatan modern; sehingga praktik sunnah Rasul seperti berolahraga, berpuasa, dan menjaga pikiran positif penting untuk diterapkan dalam kehidupan.

Kesehatan dalam Islam adalah Investasi Akhirat

Menjadi muslim yang kuat sebagaimana dicintai Allah berarti berupaya terus menjaga kesehatan iman, tubuh, dan jiwa. Dengan menerapkan pola hidup sehat, menjaga kebersihan, dan semangat beramal, umat Islam akan menjadi pribadi yang produktif, tangguh, dan bermanfaat

Muslim yang kuat adalah aset berharga bagi agama dan masyarakat. Mereka mampu menjadi pioneer dalam berbagai bidang, dari ilmu pengetahuan hingga dakwah, serta menjadi teladan hidup sehat sesuai ajaran Islam.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai kesehatan dalam Islam dan cara menjaga keseimbangan hidup, kunjungi blog kami di WeCare.id. Dapatkan berbagai artikel dan tips bermanfaat untuk hidup sehat dan berkualitas sesuai dengan ajaran Islam.

Referensi

Ard. (2023). Kesucian Sebagian dari Iman. Diambil kembali dari news.uad.ac.id.

BekalIslam. (2021). Mukmin yang Kuat Lebih Dicintai Allah. Diambil kembali dari bekalislam.firanda.net.

Hardiana, R. (2024). Kebersihan Dalam Persepektif Al Quran. Diambil kembali dari cimahikota.go.id.

Icha. (2024). Hadis Pentingnya Menjaga Kesehatan. Diambil kembali dari foodtechlab.uad.ac.id.

Ichsan, U. (2025). Menjaga Kesehatan: Tuntutan Islam di Era Moderen. Diambil kembali dari muhammadiyahjombang.com.

Jawas, Y. b. (2012). Anjuran Bersuci, Berdzikir, Sedekah dan Sabar. Diambil kembali dari almanhaj.or.id.

Putra, H. (2015). Alasan Umat Muslim Harus Menjadi Orang yang Kuat (1). Diambil kembali dari khazanah.republika.co.id.

Sandri, E., dkk. (2025). The Link Between Physical Activity, Nutrition, and Health: A Cross-Sectional Study with Multivariate Analysis in a Young and Predominantly Female Spanish Sample. Nutrients.

Tim detikHikmah. (2024). Cara Hidup Sehat ala Rasulullah sampai Idul Fitri 2025. Diambil kembali dari www.detik.com.

Tuasikal, M. A. (2020). Hidup Sehat Ala Rasulullah (Hadits Jamiul Ulum wal Hikam #47). Diambil kembali dari rumaysho.com.

Wahyudi, A. (2024). Hadis: Mukmin yang Kuat. Diambil kembali dari muslim.or.id.

WHO Team. (2021). Plant-based diets and their impact on health, sustainability and the environment: a review of the evidence. World Health Organization.

Sumber Featured Image : Braden Collum di Unsplash