Data 2022 menunjukkan bahwa di Indonesia, kanker hati berada di posisi kelima dengan angka kejadian mencapai 23.800 kasus dan tingkat kematian 23.300 jiwa. Banyak orang bertanya, “apakah kanker hati bisa sembuh?” Kanker hati adalah salah satu jenis kanker yang sering terlambat terdeteksi karena gejalanya tidak spesifik pada tahap awal.
Kuntoaji Setiawan pada pertengahan 2024 mulai merasakan nyeri di perut kanan, awalnya keluarga mengira masalah lambung atau bekas cedera motor. Setengah tahun kemudian, muncul benjolan di perutnya. Setelah pemeriksaan di Puskesmas dan rumah sakit, terdeteksi Hepatitis C, sirosis hati, dan tumor yang sudah menjalar ke pembuluh darah.
Daftar isi:
Apa Itu Kanker Hati dan Gejalanya?
Kanker hati adalah pertumbuhan sel abnormal pada hati yang sering terlambat terdeteksi hingga stadium lanjut. Kemungkinan sembuh dipengaruhi oleh stadium kanker saat pertama kali didiagnosis, tingkat kesehatan pasien, dan efektivitas pengobatan yang dijalani. Deteksi dini sangat menentukan peluang kesembuhan.
Gejala kanker hati biasanya samar di awal, tapi ketika sudah berat meliputi:
- Penurunan berat badan drastis tanpa sebab
- Hilang nafsu makan, mudah kenyang walaupun makan sedikit
- Kulit dan mata menguning (jaundice)
- Nyeri atau tidak nyaman di perut kanan atas
- Perut kembung atau membesar akibat penumpukan cairan
- Kelelahan, lemas, dan sering demam tanpa sebab jelas
- Pembengkakan perut dan punggung terasa penuh
- Gejala-gejala ini perlu diwaspadai sebagai ciri-ciri kanker hati stadium akhir yang berbahaya dan membutuhkan tindakan medis cepat.
Penyebab Kanker Hati
Menurut Kemenkes RI, beberapa penyebab kanker hati yang paling sering dijumpai di Indonesia meliputi:
- Infeksi virus hepatitis B atau C (penyebab utama)
- Konsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang
- Penyakit hati kronis seperti sirosis atau penyakit hati berlemak
- Paparan bahan kimia beracun seperti aflatoksin dari jamur makanan rusak
- Riwayat keluarga dengan kanker hati
- Kondisi medis lain seperti obesitas atau diabetes
Mengetahui penyebab ini sangat penting agar masyarakat bisa lebih waspada dan melakukan pencegahan sedini mungkin.
Stadium Kanker Hati dan Prognosis
Kanker hati dibagi beberapa stadium, menentukan pilihan pengobatan dan prognosis:
- Stadium I: Kanker terbatas pada satu area, bisa diangkat melalui operasi.
- Stadium II: Kanker mulai menyebar ke jaringan sekitar, tetap bisa dioperasi.
- Stadium III: Penyebaran lebih luas, fokus pada kontrol penyakit.
- Stadium IV: Kanker telah menyebar ke organ lain; pengobatan bertujuan mengurangi gejala dan memperpanjang hidup.
Pada stadium awal, peluang untuk sembuh lebih tinggi. Pada stadium lanjut, pengobatan lebih banyak fokus pada perawatan paliatif (perawatan medis khusus yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi penyakit serius).
Kanker Hati Stadium 4: Peluang dan Tantangan
Kanker hati stadium 4 adalah tahap paling berat dan sering membuat banyak yang bertanya, apakah kanker hati bisa sembuh? Pada tahap ini, kanker sudah menyebar ke organ lain atau kelenjar getah bening, sehingga peluang sembuh semakin kecil.
Tingkat harapan hidup rata-rata pasien stadium 4 antara 4–11 bulan, namun bisa berbeda tergantung sisi pengobatan dan daya tahan tubuh.
Ciri-Ciri Kanker Hati Stadium Akhir
Ciri-ciri kanker hati stadium akhir meliputi:
- Sakit perut sangat hebat
- Perut bengkak akibat asites (penumpukan cairan)
- Kehilangan nafsu makan
- Mudah kenyang
- Kulit dan mata makin menguning
- Kelelahan berat dan penurunan berat badan drastis
- Demam tanpa sebab jelas
- Pembengkakan di tubuh dan gangguan fungsi hati secara keseluruhan
- Mudah mengalami pendarahan dan memar.
- Gangguan pernapasan dan linglung.
- Kaki dan tangan terasa dingin akibat sirkulasi darah yang buruk.
- Sulit mengontrol buang air kecil.
Jika tanda-tanda ini muncul, segera konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Apakah Kanker Hati Bisa Sembuh? Apa Metode Pengobatannya?
Jawabannya, kanker hati apakah bisa sembuh masih sangat dipengaruhi oleh stadium kanker dan kondisi pasien. Jika kanker hati terdeteksi pada tahap awal (stadium 1-2), peluang sembuh jauh lebih tinggi melalui operasi (reseksi atau transplantasi hati), ablasi, kemoterapi, dan terapi radiasi.
Pada tahap stadium akhir (stadium 3-4), pengobatan umumnya bertujuan untuk memperlambat laju kanker, mengurangi gejala, dan meningkatkan kualitas hidup.
Beberapa metode pengobatan mutakhir kanker hati antara lain:
- Operasi pengangkatan tumor atau transplantasi hati (stadium awal)
- Kemoterapi, radioterapi, terapi target, dan imunoterapi
- Pengobatan suportif untuk mengurangi gejala dan memperbaiki kualitas hidup
Namun, keberhasilan pengobatan tetap sangat bergantung pada deteksi dini dan respons individu terhadap terapi.
Perjuangan Kuntoaji Melawan Kanker Hati
Klik Untuk Donasi - Divonis Kanker Hati, Bantu Aji Bertahan dengan Obat Kemo yang Tidak Ditanggung BPJS!- Terdanai Rp.546,053
- Pencapaian 4.01%
- Donatur 25
Nurlaila, istri dari Kuntoaji Setiawan (46 tahun), berbagi pengalaman pahit keluarganya. Perjalanan panjang dimulai dari ketika suaminya merasakan nyeri perut kanan, terutama saat tidur miring hingga terungkapnya fakta mengejutkan.
Kuntoaji terpapar Hepatitis C dengan tumor hati yang telah menyebar ke pembuluh darah menurut RS Cipto Mangunkusumo Jakarta melalui serangkaian pemeriksaan komprehensif. Diagnosis akhir menunjukkan Kuntoaji menderita kombinasi Hepatitis C, sirosis hati, dan tumor yang telah menyebar – kondisi yang memerlukan penanganan intensif.
Saat ini, beliau menjalani pengobatan rutin Hepatitis C selama 6 bulan. Namun, dokter juga merekomendasikan kemoterapi dengan obat Lenvima seharga Rp9.500.000 per 20 kapsul yang tidak ditanggung BPJS.
Kisah Kuntoaji mengingatkan kita bahwa kanker hati bisa menyerang siapa saja. Dukungan finansial menjadi krusial ketika pengobatan yang diperlukan tidak sepenuhnya ditanggung asuransi kesehatan.
Mari dukung perjuangan Kuntoaji melawan kanker hati. Setiap donasi Sobat WeCare melalui wecare.id/kuntoaji membantu meringankan biaya kemoterapi dan memberi semangat untuk melanjutkan perawatan. Dengan kepedulian kita bersama, harapan kesembuhan semakin besar.
Referensi
Gejala Awal Kanker Hati: Tanda-tanda yang Sering Terlewatkan. (2024). Diambil kembali dari bumame.com.
Hapsari, A. (2020). Membedakan Berbagai Tahapan dan Stadium Kanker Hati (Liver). Diambil kembali dari hellosehat.com.
Hapsari, A. (2021). Serba-serbi Pengobatan Kanker Hati (Liver) yang Perlu Diketahui. Diambil kembali dari hellosehat.com.
Hapsari, A. (2025). Apakah Penyakit Kanker Hati Bisa Sembuh Total? Simak Penjelasan Berikut! Diambil kembali dari hellosehat.com.
Ini Penyebab Kanker Hati yang Perlu Diwaspadai. (2023). Diambil kembali dari www.halodoc.com.
Kanker Hati. (2018). Diambil kembali dari www.halodoc.com.
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/1355/2022 . (2022). Diambil kembali dari kemkes.go.id.
Mandaya. (2024). 7 Gejala Kanker Hati Stadium Awal yang Penting Dikenali. Diambil kembali dari mandayahospitalgroup.com.
Mandaya. (2025). Mengenal Kanker Hati Stadium 4 dan Harapan Hidupnya. Diambil kembali dari mandayahospitalgroup.com.
Marlina, R. (2022). Berapa lama penderita kanker hati stadium 4 dapat bertahan hidup? Diambil kembali dari www.alodokter.com.
Pengobatan Kanker Hati. (2023). Diambil kembali dari www.alodokter.com.
Rangkuti, M. (2023). Penyebab Kanker Hati Yang Harus Diwaspadai Semua Orang. Diambil kembali dari fk.umsu.ac.id.
Seminar Hepato Cellular Carcinoma Impact. (2025). Diambil kembali dari lms.kemkes.go.id.
Sicca, S. P. (2022). Gejala Kanker Hati Stadium Akhir yang Harus Diwaspadai. Diambil kembali dari health.kompas.com.
Taufiq. (2024). Kenali Bahaya Kanker Hati, Lakukan Pemeriksaan Sedini Mungkin. Diambil kembali dari www.rspondokindah.co.id/.Tim RS Pondok Indah. (2025). Mengenal Kanker Hati yang Harus Diwaspadai. Diambil kembali dari www.rspondokindah.co.id.