Mengenal Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit yang secara perlahan mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, dan berbicara. Umumnya gejala berkembang perlahan dan bertambah buruk dari waktu ke waktu kemudian menjadi sangat parah sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari.
Penyakit Alzheimer pertama kali dijelaskan oleh Dr. Alois Alzheimer pada tahun 1906 kepada pasiennya yang hanya dikenal dengan nama Auguste D. Pasien tersebut mengalami kehilangan ingatan, paranoia, dan perubahan psikologis. Alzheimer mencatat dalam otopsi bahwa ada penyusutan di dalam dan di sekitar sel-sel saraf di otaknya.
Kenali Gejala-Gejala Alzheimer
Gejala-gejala penyakit Alzheimer antara lain sering lupa ingatan, kebingungan tentang lokasi, membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas yang biasa dilakukan sehari-hari, dan perubahan suasana hati dan kepribadian. Dr. Gad Marshall, direktur medis percobaan klinis di Pusat Penelitian dan Perawatan Alzheimer di Brigham and Women’s Hospital yang berafiliasi dengan Harvard, mengatakan bahwa jika diri sendiri atau orang tua mengalami penurunan ingatan atau pemikiran yang memengaruhi kemampuan untuk melakukan rutinitas sehari-hari, segera periksalah ke dokter untuk mengevaluasi kemungkinan Alzheimer dan kondisi yang terkait dengan penyakit tersebut.
Fakta tentang Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer menjadi lebih umum karena populasi umum semakin tua dan hidup lebih lama. Penyakit Alzheimer biasanya menyerang orang yang berusia lebih dari 65 tahun. Namun ada juga orang yang menderita penyakit Alzheimer dimulai ketika mereka berusia 30-an atau 40-an tahun meskipun jumlahnya sedikit.
Orang yang telah mengalami gejala penyakit ini rata – rata bisa hidup hingga delapan tahun. Tetapi perkembangan penyakit ini dapat berbeda pada tiap orang, ada yang berkembang dengan cepat dan lambat pada orang lain. Beberapa orang bisa hidup selama 20 tahun dengan penyakit ini.
Penyebab Alzheimer
Apa yang menyebabkan Alzheimer? Tidak ada yang tahu apa yang menyebabkan penyakit Alzheimer. Dr. Gad Marshall mengatakan bahwa untuk 1% dari semua kasus, ada tiga gen yang menentukan secara pasti apakah kita akan menderita Alzheimer atau tidak, dan ketiganya terkait dengan produksi amiloid-beta, yang dalam kasus ini kemungkinan merupakan penyebab Alzheimer. Untuk 99% lainnya, terkait erat dengan amiloid dan tau (protein yang terbentuk secara alami di otak), tetapi banyak hal dapat berkontribusi pada perkembangan gejala alzheimer, seperti peradangan di otak, faktor risiko vaskular, dan gaya hidup.
Pengobatan untuk Penyakit Alzheimer
Sampai saat ini belum diketahui obat yang dapat menyembuhkan Alzheimer. Kematian sel-sel otak tidak bisa dikembalikan. Namun, ada intervensi terapeutik yang dapat memudahkan orang untuk hidup dengan penyakit ini. Ini termasuk perawatan obat, dan perawatan dan dukungan tanpa obat.
Perawatan obat-obatan
Ada pengobatan untuk penyakit Alzheimer yang untuk sementara dapat meredakan gejala, atau memperlambat perkembangannya, bagi sebagian orang.
Seseorang dalam tahap penyakit Alzheimer ringan (awal) atau sedang (menengah) atau campuran demensia biasanya akan diresepkan obat seperti donepezil, rivastigmine , dan galantamine. Untuk orang dengan penyakit alzheimer stadium sedang atau parah (terlambat) atau demensia campuran dapat diberikan jenis obat yang berbeda seperti memantine.
Makanan yang Dapat Membantu Mencegah Penyakit Alzheimer
Diet yang tepat dapat menunda timbulnya penyakit atau menurunkan risiko hingga 40 persen. Berikut adalah makanan yang dapat membantu mencegah Alzheimer
Asam Lemak Omega-3
Asam lemak omega-3, terutama jenis yang dikenal sebagai DHA yang ditemukan pada ikan berlemak dapat memperlambat penurunan kognitif sebesar 10%. Selain itu, asam lemak omega-3 dari semua varietas, termasuk yang ditemukan dalam kacang kenari, biji rami, dan minyak zaitun, dapat melawan peradangan, yang dapat berkontribusi terhadap penumpukan protein di otak.
Makanan yang Kaya Vitamin C dan E
Penelitian dari Rush University Medical Center menemukan bahwa makan banyak makanan yang kaya vitamin C (seperti paprika merah, kismis, brokoli, dan stroberi) dan vitamin E (seperti minyak zaitun dan almond) dapat membantu pencegahan penyakit Alzheimer.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Rush Institute for Healthy Aging di Rush-Presbyterian-St. Luke’s Medical Center di Chicago, orang-orang yang mengkonsumsi vitamin E paling banyak dari makanan (rata-rata 11,4 IU) memiliki risiko Alzheimer 67 persen lebih rendah daripada orang yang mengkonsumsi vitamin E paling sedikit (rata-rata 6,2 IU).
Makanan dan Minuman Tinggi Flavonoid
Flavonoid termasuk dalam kategori antioksidan. Buah dan sayuran yang kaya flavonoid di antaranya apel, blueberry, cranberry, asparagus, kubis Brussel, kubis, bawang putih, kangkung, kacang merah, bawang, kacang polong, dan bayam. Sebuah studi gabungan Universitas Vanderbilt, Universitas Florida Selatan, dan Group Health Cooperative of Puget Sound menemukan bahwa orang yang minum jus buah dan sayuran seperti jeruk, apel, atau tomat tiga kali seminggu lebih kecil untuk terserang penyakit Alzheimer. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh gabungan peneliti dari beberapa institusi, seperti Universitas Viena, Universitas Zurich, Universitas Nasional An-Najah, Universitas Bonn, dan Universitas Dongguk, Seoul, pada hewan menunjukkan bahwa jus delima mengurangi risiko penyakit Alzheimer pada tikus. Studi lain menunjukkan bahwa semakin banyak flavonoid yang dimakan seseorang, semakin rendah kemungkinan terkena demensia.
Kunyit (Kurkumin)
Pada sebuah studi yang dilakukan oleh Departemen Kedokteran Universitas California Los Angeles yang dilakukan pada hewan menemukan bahwa curcumin adalah senyawa antioksidan, anti-inflamasi, dan anti-amiloid yang kuat. Ini mengikat protein amiloid dan mencegah protein ini untuk menyatu dan membentuk plak, sehingga mungkin bahwa curcumin dapat mengalahkan penyakit Alzheimer.
Makanan Tinggi Folat
Dokter telah mengetahui selama bertahun-tahun bahwa kekurangan vitamin B tertentu, khususnya folat, dapat menyulitkan untuk melakukan beberapa tugas kognitif. Ini karena folat, bersama dengan vitamin B6 dan B12, membantu menjaga kadar homocysteine tetap terkendali. Asam amino ini merusak fungsi otak dan secara dramatis dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer (serta penyakit jantung). Kabar bagusnya mengenai folat yang berasal dari makanan seperti sayuran berdaun gelap dan kacang kering dapat memperlambat penurunan kognitif.
Review : dr. Denita
Yuk, konsultasi dokter gratis dengan dokter SEHATI: http://line.me/ti/p/~@Wecare.id
Sumber:
https://www.alzheimers.net/history-of-alzheimers/
https://www.alzheimers.org.uk/about-dementia/types-dementia/alzheimers-disease#content-start
https://www.medicalnewstoday.com/articles/159442.php
https://www.alz.org/alzheimers-dementia/what-is-alzheimers
https://www.readersdigest.ca/food/healthy-food/6-foods-help-prevent-alzheimers/