Ledakan dahsyat bak bom atom meledak di Beirut, ibu kota Lebanon pada Selasa 4 Juli 2020. Ledakan yang tak diduga-duga ini menewaskan paling tidak 73 orang dan mencederai 3000 orang termasuk 1 orang WNI yang menjadi korban, ledakan ini bahkan menyebabkan kerusakan parah infrastruktur kota.
Berbagai sumber menyebutkan ledakan ini begitu besar hingga terdengar sampai ke Nicosia sejauh 240 kilometer di Siprus. Guncangannya, menurut pakar seismologi, setara dengan gempa magnitudo 3,3. Meski ledakan yang berlokasi di kawasan pelabuhan Beirut, ledakan ini tak jauh dari pusat ibu kota sehingga mengguncang bangunan, dan menebarkan kepanikan di antar warganya karena suara ledakan yang besar dan kepulan asap berwarna oranye yang melebar ke langit.
Hingga kini belum ada klarifikasi jelas penyebab pasti ledakan di jantung ibu kota Lebanon ini. Para pejabat menduga 2.750 ton amonium nitrat yang biasa dijadikan bahan untuk pupuk dan peledak yang disimpan di gudang selama enam tahunlah penyebabnya.
Seluruh dunia kini turut beduka dan mencoba sebisa mungkin menyalurkan bantuan yang bisa diberikan, hashtag #PrayforLebanon pun populer di sosial media sebagai bentuk doa dan solidaritas atas berita duka ini.
Sumber: BBC News, Indonesia