Tembakau merupakan tanaman (Nicotiana tabacum & Nicotiana rustica) yang memiliki kandungan nikotin, yaitu obat adiktif yang memiliki efek stimulan dan depresan. Daunnya sudah digunakan untuk membuat berbagai produk bisa dikonsumsi dengan berbagai cara, seperti dihisap untuk rokok, cerutu atau pipa serta dikunyah maupun dikulum.
Klik Untuk Donasi - Jangan Biarkan SEKOLA Berhenti- Terdanai Rp.853,841
- Pencapaian 0.55%
- Donatur 62
Produk yang berasal dari tanaman ini dibuat dari daunnya. Daunnya diawetkan, difermentasi dan dituakan sebelum diproduksi menjadi produk tembakau. Ada yang mengatakan kalau manusia pertama kali bersentuhan dengan tanaman ini sekitar 18.000 tahun yang lalu yang dibawa oleh orang Asia. Benarkah itu? Mari kita cek fakta dan mitosnya berikut ini:
Daftar isi:
Rokok berupa gulungan kertas atau daun dengan isi tembakau adalah produk manusia modern
Fakta: Ternyata kebiasaan menghisap rokok yang terbuat dari tembakau dibungkus daun tembakau yang mirip cerutu atau kulit jagung sudah jadi kebiasaan penduduk asli negara Peru semenjak 5000 tahun Sebelum Masehi. Aktivitas tersebut merupakan bagian dari ritual mereka ketika berkomunikasi dengan para dewa maupun arwah nenek moyang. Pada abad ke-15, orang-orang Eropa yang datang ke negara tersebut biasanya akan disambut dengan sebuah upacara yang berhubungan dengan menghisap cerutu maupun pipa. Karena ketagihan, mereka pun membawa tanaman itu sehingga kebiasaan merokok tersebar di negara mereka.
Tembakau bukan obat
Fakta: Nikotin yang ditemukan dalam produk tembakau merupakan obat yang sangat adiktif. Sudah sejak lama kecanduan nikotin dibandingkan dengan kecanduan obat-obatan seperti kokain atau heroin. Paparan nikotin mengubah kimia otak yang mengakibatkan ketergantungan pada produk tanaman ini dan kecanduan nikotin.
Tembakau tanpa asap lebih sehat dibandingkan rokok
Fakta: Meski tanpa asap tetaplah tembakau, yang memiliki nikotin dan zat lain yang diketahui menyebabkan kanker. Walaupun kamu tidak menghirupnya ke dalam paru-paru, produk ini masih diserap melalui lapisan mulut dan beredar melalui aliran darah ke seluruh bagian tubuh.
Penggunaan tembakau tanpa asap dikaitkan dengan kanker mulut, kanker kerongkongan, dan kanker pankreas. Produk ini juga bisa mengakibatkan penyakit jantung, penyakit gusi, dan lesi mulut yang dikenal sebagai leukoplakia. Walaupun tidak ada asap rokok yang membahayakan orang sekitar, meludahkan air liur berlebihan yang diakibatkan dari mengunyah atau mengulum produk ini tanpa asap bisa menyinggung orang lain.
Tak mungkin bisa berhenti dari mengonsumsi tembakau dan produk nikotin lainnya
Fakta: Berhenti dari produk tembakau itu sulit karena nikotin membuat orang menjadi sangat ketagihan. Beberapa orang sering mencoba untuk berhenti dengan usahanya sendiri tanpa konseling atau mengonsumsi obat yang cukup, tapi itu bisa dilakukan, khususnya bagi mereka mendapatkan dukungan untuk usahanya tersebut dari orang sekitarnya.
Alami Gangguan Usus yang Tak Kunjung Sembuh, Adik Abir Butuh Biaya untuk Berobat!
Mengonsumsi tembakau sesekali tidak berbahaya untuk kesehatan
Fakta: Penggunaan tembakau dalam jumlah berapa pun berbahaya bagi kesehatan. Tidak ada tingkat aman penggunaan produk ini atau paparan asap rokok.
Tembakau linting tangan lebih sehat dibandingkan yang kemasan
Fakta: Sebagian besar bahan kimia yang ditemukan di dalam rokok bungkus juga ditemukan di dalam rokok linting tangan. Bahan kimia ini mengandung racun dan banyak yang bisa mengakibatkan kanker.
Orang memutuskan untuk membeli produk tembakau atas dasar pengetahuan yang memadai
Fakta: Kebanyakan perokok mulai kebiasaan merokok mereka ketika masih remaja di dalam keluarganya. Perokok di Indonesia, sekitar 70 persennya memulai kebiasaan merokok sebelum mereka berusia 19 tahun sebab terbiasa menyaksikan orang di keluarganya yang merokok. Anak-anak serta remaja tak mempunyai kemampuan untuk bisa memahami sepenuhnya dampak kesehatan yang disebabkan oleh produk tembakau juga sifat nikotin yang adiktif.
Itulah fakta dan mitos tentang tembakau yang penting untuk kamu diketahui. Meskipun bukan pengguna reguler atau tidak menghisap produk ini tetap saja akan berbahaya untuk kesehatan. Bahkan mereka yang menghirup asap dari produk ini tanpa sengaja pun bisa mendapatkan akibat buruk untuk kesehatannya. Daripada uangnya digunakan untuk membeli produk tersebut, lebih baik kamu donasikan untuk pasien yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Caranya mudah. Cukup unduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Klik Untuk Donasi - Alami Cacat Lahir pada Kerongkongannya Hingga Gizi Kurang, Habib Butuh Pertolongan Segera!- Terdanai Rp.2,630,000
- Pencapaian 17.52%
- Donatur 67
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
Exploring Myths and Facts. (2021). Diambil kembali dari nyc.gov.
Fikri, D. A. (2018). 4 Fakta dan Mitos Seputar Tembakau yang Wajib Anda Ketahui. Diambil kembali dari lifestyle.okezone.com.
Mitos vs Fakta seputar Tembakau. (2016). Diambil kembali dari jonitanamas.co.id.
Myths about Tobacco Use. (2017). Diambil kembali dari hr.umich.edu.
Tobacco. (2003). Diambil kembali dari camh.ca.