Beberapa media luar juga media dalam negeri memberitakan tentang sub varian BA.2 yang dikenal sebagai son of omicron atau omicron siluman. Sub varian ini dikabarkan sudah menjadi dominan secara global. Menurut WHO hampir 86% kasus Covid-19 yang terjadi di dunia penyebabnya adalah sub varian BA.2 tersebut. Hal ini mengakibatkan gelombang wabah di banyak negara Eropa juga Asia. Dikhawatirkan sub varian ini berpotensi memunculkan gelombang baru di Amerika Serikat.
Sebelumnya, sub varian yang dominan adalah BA.1 dan BA.1.1, keduanya mewakili sekitar 13 persen kasus Covid-19 di dunia. BA.2 pertama kali terdeteksi di awal-awal Januari. Menurut para ilmuwan dari Denmark, sub varian BA.2 atau son of omicron ini 1½ kali lebih mudah untuk menular dibandingkan dengan varian omicron yang asli.
Bersatu Pulihkan Indonesia dari Pandemi
Daftar isi:
Apa itu BA.2 dan bagaimana hubungannya dengan omicron?
BA.2 merupakan sub varian terbaru omicron, yaitu varian dominan virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19. Sementara itu, meski asal-usul BA.2 masih belum jelas, sub varian ini dengan cepat jadi varian dominan di banyak negara, di antaranya Denmark, India, dan Afrika Selatan. Kemudian sub varian ini menyebar terus hingga ke Eropa, Asia dan masih banyak lagi.
Secara resmi varian omicron dikenal sebagai B.1.1.529, dari SARS-CoV-2 mempunyai tiga sub varian utama yaitu: BA.1, BA.2 dan BA.3. Sub varian omicron yang terdeteksi paling awal adalah BA.1. sub varian ini dilaporkan pertama kali di Afrika Selatan pada November 2021. Sementara itu, para ilmuwan percaya bahwa mungkin seluruh sub varian ini muncul pada sekitar waktu yang sama. Sub varian BA.1 jadi sebagian besar penyebab untuk terjadinya gelombang infeksi musim dingin di daerah Belahan Bumi Utara pada tahun 2021.
Mengapa BA.2 disebut ‘varian siluman’?
Ada alasan mengapa son of omicron atau sub varian BA.2 disebut varian siluman atau omicron siluman. Hal itu karena BA.2 sedikit lebih sulit untuk dilacak. Selain itu, BA.2 tidak mempunyai tanda genetik tertentu yang bisa membedakan sub varian tersebut dari varian delta.
Sementara tes PCR yang umum masih bisa mendeteksi varian BA.2, namun tes tersebut mungkin tidak bisa membedakannya dari varian delta.
Lebih cepat menular
Dibandingkan sub varian Omicron lainnya, BA.1 dan BA.1.1 sub varian son of omicron bahkan lebih gampang menular. Akan tetapi menurut bukti yang didapat sejauh ini, BA.2 tidak menyebabkan penyakit yang parah dibandingkan sub varian lainnya.
Seperti halnya dengan varian lain dalam keluarga omicron, vaksin kurang efektif untuk melawan son of omicron jika dibandingkan dengan varian awal seperti Alpha maupun varian asli virus corona. Selain itu, perlindungan vaksin pun menurun seiring waktu. Namun perlindungan vaksin bisa dipulihkan dengan tambahan suntikan vaksin booster, khususnya untuk mencegah rawat inap serta kematian.
Bisakah orang terinfeksi BA.2 atau son of omicron jika pernah terkena BA.1?
Yang menjadi kekhawatiran utama akan son of omicron adalah apakah BA.2 ini bisa menginfeksi ulang orang yang sudah pernah terkena BA.1. Ini terutama karena sejumlah negara kelihatannya mengalami double peak atau puncak ganda dalam tingkat infeksi yang sangat berdekatan.
Berdasarkan data dari Inggris serta Denmark, menunjukkan bahwa omicron bisa menginfeksi ulang orang yang pernah terkena varian lain, seperti Delta. Namun, sampai saat ini orang yang terinfeksi BA.2 setelah terkena BA.1 dari puluhan ribu kasus, jumlahnya hanya sedikit.
Klik Untuk Donasi - Bersama Wujudkan Pemerataan Kesehatan di Indonesia- Terdanai Rp.11,513,424
- Pencapaian 1.15%
- Donatur 457
Seberapa efektif vaksin terhadap BA.2?
Baru-baru ini dilakukan studi pendahuluan yang belum melewati proses peer review terhadap lebih dari 1 juta orang di Qatar. Hasilnya menunjukkan bahwa kekuatan perlindungan dua dosis vaksin Covid-19 Pfizer–BioNTech atau Moderna terhadap infeksi simtomatik dari BA.1 dan son of omicron selama beberapa bulan sebelumnya berkurang sekitar 10%. Namun, pemberian vaksin booster dapat meningkatkan perlindungan lagi yang mendekati level aslinya.
Yang terpenting adalah kedua vaksin tersebut 70% – 80% efektif dalam mencegah rawat inap atau kematian. Efektivitas perlindungan vaksin ini meningkat menjadi lebih dari 90% setelah mendapatkan dosis booster.
Meski pemerintah sekarang sudah melonggarkan beberapa protokol kesehatan seperti jaga jarak, penggunaan masker masih tetap diwajibkan. Jadi saat beribadah bersama di masjid atau di dalam ruangan bersama orang lain tetap gunakan masker. Hal tersebut juga dianjurkan oleh MUI melalui surat edarannya. Tujuannya adalah untuk mencegah penularan, terutama son of omicron yang penularannya lebih cepat dibandingkan varian lain.
Selain pasien covid-19, di luar sana masih banyak pasien penyakit lainnya yang juga membutuhkan perhatian dan bantuan. Beberapa dari mereka ada yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Di bulan baik ini, yuk kita ulurkan tangan dengan membantu mereka. Caranya mudah saja. Hanya perlu mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
BA.2: What to know about world’s dominant Omicron sub-variant. (2022). Diambil kembali dari aljazeera.com.
Ellyatt, H. (2022). Covid cases are rising as omicron’s ‘stealth’ subvariant spreads around the world. Diambil kembali dari cnbc.com.
Lukpat, A. (2022). The W.H.O. says the BA.2 subvariant of Omicron is driving most cases around the world. Diambil kembali dari nytimes.com.
Nagarkatti, P. (2022). What is the new COVID-19 variant BA.2, and will it cause another wave of infections in the US? Diambil kembali dari theconversation.com.Rigby, J. (2022). Explainer: Omicron ‘stealth’ COVID variant BA.2 now dominant globally. Diambil kembali dari reuters.com.
Sumber Featured Image : Daniel Roberts dari Pixabay