Dunia sekarang sedang dihebohkan dengan pandemi Covid-19 gelombang kedua yang terjadi di India. Pandemi gelombang ke-2 ini diibaratkan bagai tsunami Covid-19 karena jumlah kasusnya mencapai 400.000 per harinya. Orang yang meninggal pun sudah tak terhitung banyaknya. Beberapa negara sudah mengulurkan bantuan untuk membantu India yang mengalami kekurangan oksigen dan obat-obatan.
Muliakan Yatim di Tengah Pandemi
Daftar isi:
Apa artinya ‘gelombang kedua’
Menurut Dr.Anthony Fauci, penasihat Gedung Putih dan direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, kepada The Washington Post pada tanggal 18 Juni 2020 mengatakan agar gelombang pertama berakhir, jumlah infeksi Covid-19 positif harus mencapai satu digit. Misalnya, di Selandia Baru ada 24 hari berturut-turut tidak ada infeksi hingga 16 Juni, ketika dua pelancong yang dites positif tiba di Auckland.
Setelah itu, “gelombang kedua” akan terjadi ketika virus kembali atau ketika jenis virus baru berkembang, menurut Ian Lipkin, seorang profesor epidemiologi dan direktur Pusat Infeksi dan Imunitas di Universitas Columbia, kepada CNBC.com.
Apa yang akan terjadi pada gelombang kedua?
Fauci mengatakan kepada The Washington Post bahwa gelombang Covid-19 berikutnya tidak dapat diprediksi karena masih banyak hal tentang virus yang belum kita ketahui. Gelombang kedua akan bergantung pada kemampuan dan keefektifan tiap negara. Negara harus memiliki sistem, pengujian, tenaga untuk melakukan identifikasi, isolasi, dan pelacakan kontak.
Pandemi Covid-19 gelombang kedua di India
Saat ini India sedang mengalami gelombang kedua Covid-19. Angka kasus Covid-19 di negara tersebut memecahkan rekor kasus Covid-19 di dunia. Dengan banyaknya kematian membuat beberapa krematorium beroperasi 24 jam sehari dan rumah sakit kehabisan oksigen.
Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, negara ini telah menjadi negara pertama di dunia yang melaporkan lebih dari 400.000 kasus setiap hari. Laju kasus baru dan kematian semakin cepat. Karena lonjakan tersebut mengancam upaya global untuk menghentikan pandemi dan kembali ke kehidupan sebelum adanya Covid-19.
Oma Netta Alami Komplikasi Penyakit yang dapat Mengancam Nyawanya!
Mengapa India mengalami gelombang kedua?
Ilmuwan India terkemuka dari institut dan pusat penelitian paling terkenal telah menyarankan bahwa 2 faktor pembeda dapat digunakan untuk melacak peningkatan kasus aktif yang tiba-tiba dan tajam ini di India.
Yang pertama adalah pembukaan sekolah dan perguruan tinggi. Walaupun lembaga-lembaga tersebut mengikuti semua protokol kesehatan yang ditegaskan kembali oleh pemerintah, hanya ada sedikit kontrol atas angkutan umum dan orang-orang. Akan tetapi banyak di antaranya belum mengikuti protokol kesehatan yang diharuskan. Hal ini menyebabkan beberapa orang menjadi pembawa virus tanpa gejala atau OTG dan menularkan virus.
Faktor kedua yaitu strain mutan Baru. Varian mutan ganda dari virus telah menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah kasus yang terinfeksi. Para ilmuwan percaya bahwa strain ini sekitar 70 kali lebih menular daripada yang sebelumnya.
Varian Covid-19 di India
B.1.617 merupakan varian covid baru di India dan ini dibedakan dengan tidak hanya memiliki satu tetapi dua mutasi pada lonjakan virus. Para ilmuwan masih mempelajari bagaimana varian yang disebut mutan ganda tersebut kemungkinan berbeda dalam hal penularan dan respons terhadap vaksinasi.
B.1.1.7 adalah varian lain yang juga menyebar di India. Varian itu, yang pertama kali diidentifikasi di Inggris Raya dan penularannya cepat sekali. Sekarang strain B.1.1.7 adalah strain dominan di daerah Amerika Serikat.
Penyebaran varian baru Covid-19 di Indonesia
Melansir laman situs Kompas, Menteri Kesehatan Indonesia mengkonfirmasi tiga varian baru dari virus corona sudah masuk ke Indonesia. Ketiga varian itu berasal dari Inggris, India, dan juga Afrika Selatan. Kasus yang diakibatkan oleh tiga varian tersebut sekarang jumlahnya ada 16 kasus, 13 insiden penularan dari berasal dari Inggris, 2 dari India dan 1 dari Afrika Selatan.
Karena situasi di India dan fakta sudah masuknya varian terbaru di Indonesia, maka pemerintah mengambil langkah pencegahan dengan melarang kerumunan dan mudik lebaran.
Itulah informasi mengenai pandemi Covid-19 gelombang kedua. Melihat apa yang terjadi di India sekarang ini, sudah seharusnya kita mengikuti anjuran dari pemerintah agar pandemi ini tidak semakin parah. Sambil tetap mengikuti protokol kesehatan, jangan lupa untuk meluangkan waktu dengan membantu pasien tidak mampu yang mengidap berbagai penyakit.
Kamu juga bisa berdonasi lebih mudah melalui aplikasi WeCare.id. Caranya, download aplikasi WeCare.id di ponselmu. Donasi yang kamu berikan tentu sangat berharga untuk teman-teman yang membutuhkan.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Klik Untuk Donasi - Berjuang Bersama Anak-Anak Kanker IndonesiaReferensi
Lopez, L. (2021). A second wave of COVID-19 is overwhelming India right now. Here’s what we know. Diambil kembali dari usatoday.com.
Nugraheny, D. E. (2021). Varian Virus Corona B.1.17, B.1.617, dan B.1.351 Telah Masuk ke Indonesia. Diambil kembali dari nasional.kompas.com.
Stieg, C. (2020). What a ‘second wave’ of Covid-19 could look like and how to prevent it. Diambil kembali dari cnbc.com.What Is So Dangerous About The Second Wave Of COVID-19? (2021). Diambil kembali dari pharmeasy.in.