Penyakit kusta adalah suatu penyakit kulit yang dapat berkembang dan mempengaruhi saraf ekstremitas. Adapun penyebab dari penyakit ini adalah infeksi yang ditimbulkan oleh bakteri Mycobacterium leprae yang dapat menular melalui cairan yang keluar dari hidung atau mulut pengidap kusta. Meskipun demikian, penyakit ini tidak gampang menular.
Perlu diperhatikan bahwa seseorang memiliki kemungkinan untuk tertular kusta jika melakukan kontak dalam waktu yang lama dengan penderita. Selain itu, seorang ibu yang sedang mengandung juga tidak akan menularkan kusta kepada janinnya.
Tidak dapat dipungkiri, jika masyarakat bisa lupa atau masih memiliki stigma negatif terhadap penyakit kusta. Maka, peringatan 25 Januari: Hari Kusta Internasional harus ada untuk mencegah hal – hal tersebut. Mari mengenal kusta untuk menambah wawasan kita.
Daftar isi:
Klik Untuk Donasi - Alami Gangguan Usus, Ningrum Butuh Pertolonganmu Segera!- Terdanai Rp.989,500
- Pencapaian 3.51%
- Donatur 18
Gejala – Gejala Kusta
Seperti penyakit lainnya, kusta juga memiliki gejala – gejala awal. Gejala penyakit kusta dapat dikatakan tidak nampak begitu jelas. Dalam beberapa kasus, bakteri kusta dapat terlihat setelah berkembang biak selama 20 hingga 30 tahun dalam tubuh penderita. Berikut adalah gejala – gejala yang dapat dirasakan oleh penderitanya:
- Kulit mati rasa (tidak dapat merasakan sakit, suhu, tekanan dan sentuhan).
- Muncul luka yang tidak terasa sakit
- Pembesaran saraf di siku dan lutut
- Munculnya lesi yang berwarna terang, pucat dan menebal pada kulit
- Melemahnya otot tangan dan kaki
- Hilangnya bulu mata dan alis
- Mata kering dan jarang berkedip
- Mimisan atau kehilangan tulang hidung
Kusta juga dapat menyerang sistem saraf, hal ini mnyebabkan hilangnya kemampuan untuk merasakan sakit. Hilangnya kemampuan untuk merasakan sakit, tentunya sangat berpengaruh pada kehidupan penderitanya. Mereka bisa secara tidak sadar mengami cedera atau luka, bahkan bisa muncul gejala hilangnya jari pada kaki dan tangan.
Klik Untuk Donasi - 13 tahun Rosliana Berjuang Melawan Penyakit Tumor LangkaPengobatan Kusta
Jika Anda atau orang disekitar sekiranya memiliki gejala – gejala yang sudah disebutkan di atas, maka hendaknya mencari pengobatan ke dokter atau rumah sakit terdekat. Dengan dosis dan pengobatan yang tepat menggunakan beberapa jenis obat antibiotik yang dikombinasikan selama 6 bulan hingga 2 tahun sesuai dengan kusta yang diderita. Setelah itu, pasien dapat memiliki kemungkinan untuk sembuh tanpa operasi jika infeksi bakterinya belum mempengaruhi saraf tubuh.
Operasi adalah penanganan lanjutan setelah penderita kusta menempuh pengobatan antibiotik. Adapun tujuan melakukan operasi adalah untuk menormalkan kembali fungsi saraf dan anggota tubuh. Selain itu, operasi ini juga bisa dilakukan untuk memperbaiki bagian tubuh penderita yang mengalami cacat.
Klik Untuk Donasi - Sejak Lahir Giska Alami Katarak, Bantuanmu Sangat Diharapkan!- Terdanai Rp.5,091,539
- Pencapaian 6.28%
- Donatur 46
Pencegahan Kusta
Hingga saat ini, vaksin untuk kusta belum berhasil diciptakan. Diagnosa dini dan pengobatan yang tepat adalah pencegahan yang terbaik untuk saat ini. Gerakan – gerakan untuk memberikan informasi serta cara untuk mencegah penularan kusta harus terus diterima oleh masyarakat. 25 Januari: Hari Hari Kusta Internasional adalah salah satu peringatan untuk mengingatkan kembali semua informasi – informasi terkait kusta atau leprosy. Mari putuskan rantai penularan dan hindari kontak dengan hewan – hewan liar, karena merupakan sumber dari penyakit – penyakit endemik.
Tak dapat dipungkiri bahwa stigma – stigma negatif penyakit kusta masih ada di benak masyarakat. Bahkan ada beberapa yang menganggap bahwa penyakit ini adalah kutukan, karena kurangnya sosialisasi untuk menambah wawasan mereka.
Informasi tentang penyakit kusta haruslah terus diberikan kepada masyarakat luas. Tidak hanya pada peringatan 25 Januari: Hari Kusta Internasional saja, leaflet kusta adalah media sosialisasi yang harus tetap ada di rumah sakit atau dibagikan kepada masyarakat luas. Kenali, cegah, dan hapus stigma negatifnya!
Referensi:
Febriansyah. 2020. Hari Kusta Internasional 2020, Kenali Gejala dan Cara Cegah Kusta. Tirto.id.
Makarim, Fadhli. 2020. Hari Kusta Internasional, Ketahui Cara Cegah Kusta Ini. Halodoc.com.
Adhi, Irawan. 2020. Hari Kusta Sedunia, Penanganannya Terkendala Stigma Masyarakat. Health.kompas.com.
Pane, Merry. 2020. Kusta. Alodokter.com.