Gula stevia telah menjadi salah satu alternatif pemanis yang banyak diminati, terutama oleh mereka yang ingin membatasi asupan gula. Tanaman sumber pemanis ini berasal dari daerah Amerika Tengah serta Selatan. Keunikan tanaman ini terletak pada kandungan steviol glikosida dalam daunnya yang mampu memberikan sensasi manis luar biasa.
Pertanyaannya adalah apakah pemanis pengganti gula biasa ini aman untuk penderita diabetes? Yuk, kita telusuri lebih lanjut mengenai manfaat dan potensi dari alternatif pemanis ini.
Daftar isi:
Asal Usul Stevia
Stevia rebaudiana merupakan sumber alami pemanis stevia. Umumnya tumbuhan ini dijumpai di daerah Amerika Tengah serta Amerika Selatan. “Daun manis” atau “gula daun” adalah julukan populer untuk tanaman stevia yang menghasilkan pemanis alami.
Daun stevia telah dimanfaatkan selama berabad-abad untuk memberikan rasa manis alami dan digunakan dalam pengobatan herbal, terutama untuk mengatasi kadar gula darah yang tinggi. Glikosida steviol, senyawa pemanis dalam daun ini, memiliki tingkat 250-300 kali lebih manis jika dibandingkan gula biasa.
Untuk menghasilkan gula, glikosida ini harus diekstraksi dari daun tanaman tersebut. Prosesnya dimulai dengan merendam daun kering dalam air, kemudian partikel daun dipisahkan dari cairan. Setelah itu, cairan diolah menggunakan karbon aktif untuk menghilangkan zat organik lainnya. Proses selanjutnya melibatkan pertukaran ion untuk menghilangkan mineral dan logam.
Glikosida yang tersisa kemudian dikonsentrasikan menjadi resin, dan hasil akhirnya adalah ekstrak daun stevia yang dikeringkan kemudian diproses menjadi pemanis siap pakai. Pemanis alami ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti bubuk, cairan, tablet yang larut, hingga produk yang bisa digunakan dalam pembuatan kue atau roti.
Fakta Nutrisi Stevia
Menurut penelitian dari Agricultural Research Service, yang berada di bawah Departemen Pertanian Amerika Serikat, salah satu keunggulan utama pemanis ini adalah bebas kalori dan karbohidrat.
Karena rasa manis daun stevia jauh lebih kuat daripada gula, penggunaan dalam jumlah kecil sudah cukup untuk memberikan rasa manis yang diinginkan, tanpa menambah kalori atau karbohidrat yang berarti pada makanan.
Hasil penelitian yang diterbitkan pada jurnal Nutrition Today tahun 2015 menyebutkan bahwa walaupun daun stevia mengandung sejumlah vitamin dan mineral, sebagian besar kandungan ini hilang saat tanaman diproses menjadi pemanis.
Perlu diperhatikan bahwa beberapa produk stevia di pasaran ditambahkan bahan lain sehingga kandungan nutrisi dapat bervariasi. Produk stevia yang dicampur ini sebaiknya diperiksa dengan cermat, terutama bagi mereka yang memiliki pantangan tertentu.
Manfaat Stevia untuk Penderita Diabetes
Gula stevia untuk diabetes atau mereka yang mengalami pradiabetes merupakan pilihan pemanis yang lebih aman. Karena tidak memiliki kandungan karbohidrat, pemanis ini tidak mengakibatkan lonjakan kadar gula darah layaknya gula meja. Sebaliknya, stevia bahkan dapat membantu menjaga kestabilan gula darah dan meningkatkan kadar insulin.
Penelitian yang diterbitkan pada Current Diabetes Reports tahun 2019 menunjukkan bahwa konsumsi stevia dalam dosis tertentu dapat menurunkan kadar gula darah pada subjek uji, dibandingkan dengan kelompok yang tidak menggunakan stevia.
EXCLI Journal tahun 2021 juga menerbitkan beberapa studi mengenai pemanis alami ini. Beberapa studi yang dilakukan pada hewan dan di laboratorium juga menunjukkan bahwa stevia kemungkinan membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yang merupakan masalah utama pada penderita diabetes tipe 2 dan pradiabetes.
Stevia juga telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di negara seperti Brasil dan Paraguay untuk mengatasi diabetes serta kadar gula darah tinggi. Namun, untuk mengonfirmasi manfaat ini pada manusia, dibutuhkan lebih banyak penelitian berbasis klinis.
Manfaat lainnya adalah memiliki sifat anti-diabetes, yang berpotensi membantu mencegah komplikasi yang sering muncul akibat diabetes. Oleh karena itu, pemanis ini sering dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan pemanis buatan atau bahkan gula biasa.
Tips Pemilihan Produk
Banyak produsen mencampur stevia dengan pemanis lain untuk menghilangkan rasa pahit yang mungkin muncul. Campuran ini bisa berupa:
- Dekstrosa
- Maltodekstrin
- Sukrosa
- Gula alkohol
- Perasa alami
Konsumen disarankan untuk cermat membaca label komposisi sebelum membeli.
Tips Penggunaan
Terdapat berbagai cara untuk memanfaatkan stevia sebagai pengganti gula. Namun, karena pemanis alami ini sangat manis, maka jumlah penggunaan yang disarankan hanya sedikit saja. Berikut cara penggunaannya:
- Campurkan ke dalam minuman seperti kopi atau teh.
- Gunakan pada oatmeal atau yogurt tanpa gula.
- Tambahkan ke dalam adonan kue sebagai pengganti gula.
- Gunakan dalam saus manis atau dressing salad.
Efek Negatif
Walaupun stevia adalah pemanis alami, bukan berarti tidak ada efek negatifnya. Beberapa penelitian menunjukkan keburukan gula stevia. Dalam penelitian tahun 2022 yang diterbitkan pada jurnal Microorganisms yang meneliti dampak stevia terhadap kesehatan usus, hasil penelitian menunjukkan efek yang beragam.
Beberapa penelitian menyebut bahwa stevia dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobioma usus, sementara penelitian lainnya menunjukkan potensi gangguan pada keseimbangan mikrobioma.
Studi terbaru yang diterbitkan pada jurnal Nutrients tahun 2024 menunjukkan bahwa stevia tidak memberikan dampak negatif pada kesehatan usus selama 12 minggu. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak konsumsi stevia dalam jangka panjang.
Hal yang Perlu Diperhatikan
Pemanis stevia merupakan alternatif yang bagus untuk bagi penderita diabetes karena sifatnya yang tidak mengandung kalori dan tidak mempengaruhi kadar gula darah secara signifikan. Namun, penting untuk memperhatikan jenis dan komposisi produk yang digunakan, terutama jika produk tersebut dicampur dengan pemanis lain.
Sebelum memutuskan untuk mengganti gula dengan stevia, konsultasikanlah dengan dokter untuk memastikan bahwa pilihan tersebut sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan diet.
Butuh informasi kesehatan penting lainnya seperti ulasan di atas? Jangan lewatkan blog WeCare.id karena kami menyajikan informasi kesehatan terkini yang pasti bermanfaat. Unduh aplikasi WeCare.id untuk mendapatkan informasi dengan mudah dan nyaman.
Referensi
Ellis, R. R., & Mitchell, K. (2023). Stevia. Diambil kembali dari www.webmd.com.
Fernando, I. (2024). The Best Sugar Substitutes for People with Diabetes. Diambil kembali dari www.healthline.com.
Shoemaker, S. (2019). Is Stevia a Good Substitute for Sugar? Benefits and Downsides. Diambil kembali dari www.healthline.com.
Stevia Is Sweet — But Is It Good for You? (2024). Diambil kembali dari health.clevelandclinic.org.
Vasquez, I. (2024). Health Benefits of Stevia. Diambil kembali dari www.health.com.
Yang, S. (2023). Stevia and Diabetic Friendly Sweeteners: Are they really good for you? Diambil kembali dari www.homage.com.au.