Varian Omicron terbaru sudah terdeteksi di Indonesia. Sebelumnya, varian ini diketahui pertama kali muncul di Amerika Serikat. Dikenal sebagai Covid Kraken, varian terbaru ini mudah sekali menyebar. Namun, menurut Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, varian ini tidak menimbulkan gejala yang terlalu parah.
Klik Untuk Donasi - Kuku Kaki dan Tangannya Membiru akibat Kelainan Jantung, Reza Ingin Jantungnya Berdetak dengan Normal!- Terdanai Rp.2,647,928
- Pencapaian 18.01%
- Donatur 73
Fakta Covid Kraken, Varian Omicron Terbaru
Berikut ini adalah sederet fakta mengenai varian Omicron terbaru, Covid Kraken yang perlu diketahui agar kita menjadi lebih waspada.
Turunan Langsung dari Subvarian XBB
XBB 1.5 adalah subvarian dari varian Omicron. Disebut juga sebagai Covid Kraken, XBB 1.5 ini sudah mendominasi di sebagian besar wilayah di dunia sejak terdeteksi pertama kali pada Desember 2021. Induk dari varian ini adalah Varian XBB.
Oktober 2022 subvarian Omicron XXB melanda negara Singapura. XBB.1.5 merupakan turunan langsung dari subvarian tersebut. XBB mampu menghindari sistem kekebalan tubuh kita dengan menggunakan mutasi di situs pada protein lonjakannya yang dikenal sebagai 486.
XBB 1.5 dan induknya, XBB, merupakan subvarian virus rekombinan atau hibrid. Ini berarti subvarian ini merupakan merupakan kombinasi dari dua subtipe yang terbentuk saat keduanya menginfeksi satu orang pada waktu yang sama. Keduanya lalu bergabung kembali dan membentuk subvarian yang baru.
Pertama Kali Terdeteksi di Amerika Serikat
Varian Omicron terbaru ini pertama kali terdeteksi di negara Amerika Serikat pada Oktober 2022, tepatnya di Kota New York. Jumlah kasus subvarian XBB.1.5 saat ini mencapai kira-kira 28% dari keseluruhan kasus Covid-19 di Amerika Serikat, menurut proyeksi dari CDC.
Secara global prevalensi varian Omicron terbaru ini meningkat. XBB 1.5 dengan cepat sudah berhasil mengalahkan varian lain, yang juga dapat menghindari kekebalan tubuh, di wilayah Amerika Serikat bagian Timur Laut.
Julukannya Berasal dari Mitologi Skandinavia
Varian Omicron terbaru ini mendapat julukan “Kraken.” Nama ini diberikan oleh Trevor Bedford dan timnya di Fred Hutchinson Cancer Center di Seattle. Kraken merupakan mahluk mitologi Skandinavia yang berupa monster laut dengan multi-tentakel. Mahluk ini seperti cumi-cumi raksasa atau gurita.
Julukan Kraken diberikan karena penyebarannya yang cepat. Dalam mitologi Skandinavia, Kraken diceritakan menghancurkan seluruh kapal serta menyeret para pelaut hingga meninggal.
XBB 1.5 Tidak Memiliki Huruf Yunani Sendiri
XBB.1.5 merupakan sub-varian dari Omicron, sehingga varian Omicron terbaru ini tidak mempunyai huruf Yunaninya sendiri. Namanya didapatkan melalui metode penamaan Pango (Phylogenetic Assignment of Named Global Outbreak). Arti X pada namanya menunjukkan bahwa XBB 1.5 merupakan varian rekombinan.
Dinobatkan Sebagai Strain yang Paling Menular
Nama julukannya, Kraken, menunjukkan kemampuan penularannya yang sangat cepat. Berdasarkan hasil penelitian dari John Hopkins, varian Omicron terbaru ini mempunyai kemampuan pengikatan yang lebih kuat ke reseptor inang target. Ini membuat penyebaran dan penularannya menjadi lebih efisien.
WHO sudah dinobatkan XBB 1.5 sebagai strain paling menular dibandingkan semua varian COVID-19 lainnya sejauh ini. Di Amerika Serikat, tepatnya di wilayah New England, XBB 1.5 menyebar bak api. Infeksi mengalami peningkatan dalam waktu singkat. Laporan CDC pada minggu kedua bulan Januari menyebutkan kasusnya menjadi lebih dari 81%.
Miliki Benjolan Tumor di Dadanya, Adik Khayla Mengharapkan Pertolonganmu!
Gejalanya Mirip Varian Sebelumnya
Berdasarkan data yang tersedia sekarang ini, gejala dari varian Omicron terbaru ini mirip dengan jenis sebelumnya, yaitu tidak ada bukti infeksi yang lebih parah. Gejalanya lebih mirip dengan pilek daripada flu, khususnya pada orang yang sudah mendapatkan vaksinasi atau terinfeksi Covid-19 sebelumnya.
Mutasi Covid-19 terbaru ini tidak menimbulkan penyakit yang terlalu parah. Hal ini terjadi karena virus harus melepaskan sesuatu untuk bertahan hidup, dalam hal ini kemampuannya untuk mematikan.
3 Kasus XBB 1.5 Terdeteksi di Indonesia
Di Indonesia varian XBB 1.5 pertama kali terdeteksi di daerah Balikpapan. Seorang warga asing berkebangsaan Polandia melakukan perjalan ke wilayah Balikpapan di Kalimantan Timur. WNA tersebut juga bermalam di Jakarta.
Kasus kedua adalah warga negara Indonesia berusia 47 tahun yang berasal dari daerah Pamulang, Tangerang Selatan. Pasien baru saja pulang umrah. Sementara itu kasus ketiga berasal dari daerah yang sama dengan kasus kedua. Dia telah melakukan kontak erat dengan pasien kasus ke dua.
Vaksin Masih Bisa Mengatasi Varian Omicron Terbaru
Untuk melawan varian XBB 1.5 vaksin Covid-19 masih dibutuhkan untuk menghindari gejala yang parah dan perawatan di rumah sakit. Namun masih dibutuhkan waktu untuk mengumpulkan data jangka panjang untuk tahu seberapa baik vaksin bekerja melawan XBB.1.5.
Menurut Scott Roberts, MD, spesialis penyakit menular di Yale Medicine, mereka yang mendapatkan vaksin booster bivalen Pfizer-BioNTech atau Moderna cenderung mempunyai perlindungan yang cukup, khsusunya terhadap penyakit parah dan kematian.
Vaksin booster tersebut menargetkan sub-varian Omicron BA.4 serta BA.5, selain virus asli. Oleh karenanya diharapkan vaksin booster tersebut akan bekerja setidaknya sampai batas tertentu melawan varian Omicron lainnya.
Perjuangan melawan virus Covid-19 sepertinya masih belum usai. Hingga saat ini masih tetap bermunculan varian terbaru, salah satunya XBB 1.5. Ini adalah varian Omicron terbaru. Fakta mengenai strain terbaru ini membuat kita lebih waspada.
Selain pasien covid-19 varian Omicron, banyak juga pasien-pasien penyakit lain yang membutuhkan bantuan karena tidak mampu membayar biaya pengobatan. Kita bisa menolong mereka melalui WeCare.id dengan cara berdonasi melalui situs webnya atau aplikasi WeCare.id yang bisa diunduh di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
Bains, C. (2023). ‘Kraken’ subvariant name beats ‘alphabet soup’ moniker for XBB.1.5: biologist. Diambil kembali dari thestar.com.
Connolly, L. (2023). XBB.1.5: What you need to know about COVID-19’s ‘Kraken’ variant. Diambil kembali dari health.ucdavis.edu.
Diahwahyuningtyas, A. (2023). Mengenal Virus Corona Kraken yang Sudah Terdeteksi Masuk Indonesia. Diambil kembali dari kompas.com.
Fatmawati, F. (2023). Mohon Perhatian! Kasus COVID-19 Varian Kraken RI Sudah Menyebar di 3 Wilayah Ini. Diambil kembali dari health.detik.com.
Franks, J. (2023). What is known about the XBB.1.5 COVID variant and what’s behind the nickname ‘kraken’? Diambil kembali dari news.sky.com.
Joi, P. (2023). Here’s what we know about the new Omicron variant XBB.1.5. Diambil kembali dari gavi.org.
Kasus Kedua Covid-19 Kraken Ditemukan di Tangsel. (2023). R Diambil kembali dari cnnindonesia.com.
Kemenkes: 3 Pasien Covid-19 Kraken Sudah Sembuh. (2023). Diambil kembali dari tribratanews.polri.go.id.New Covid variant “Kraken” facts + at-home Covid tests from the government expiring soon? (2023). Diambil kembali dari covidclinic.org.
Sumber Featured Image : Jan Kopřiva on Unsplash