Di media sosial tersebar video seorang anak perempuan yang meronta-ronta dan menolak untuk minum air. Dikabarkan anak tersebut terkena gigitan hewan rabies dan akhirnya meninggal. Anjing milik keluarganya menggigit tangannya hingga luka tapi sayangnya orang tuanya tidak membawa anak tersebut ke rumah sakit untuk mendapatkan vaksin anti rabies.
Daftar isi:
Kasus Rabies di Indonesia
Berdasarkan data dari Kemenkes RI, di Indonesia 95% kasus rabies yang terjadi pada manusia penyebabnya adalah gigitan anjing yang terkena infeksi rabies. Terdapat 26 provinsi saat ini yang menjadi daerah endemis rabies. Sementara itu, provinsi yang bebas rabies hanya 11 saja, yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, Bangka Belitung, Jawa Timur, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
Hewan Penular Rabies (HPR)
Rabies paling sering terlihat pada hewan liar di antaranya:
- Rakun
- Kelelawar
- Sigung
- Rubah
- Musang
- Possum
Namun semua mamalia bisa terinfeksi rabies. Hewan peliharaan dan hewan ternak dapat terkena rabies jika mereka tidak divaksinasi untuk melindungi mereka dari infeksi. Di antara hewan peliharaan yang bisa terkena rabies, antara lain:
- Anjing
- Kucing
- Monyet
- Kuda
- Sapi
Beberapa hewan hampir tidak pernah terkena rabies. Ini termasuk kelinci dan hewan pengerat kecil seperti tupai, tikus, marmut, tikus rumah, hamster, gerbil, dan hamster. Memang mungkin bagi hewan-hewan ini untuk terkena rabies, tetapi hanya dalam keadaan yang jarang terjadi, seperti jika mereka diserang hewan rabies tetapi tidak dibunuh oleh hewan tersebut.
Hidup Sebatang Kara, Yuk Bantu Pak Iyus Lawan Penyakitnya!
Bagaimana Hewan Bisa Terkena Rabies?
Pada tahap akhir, penyakit rabies menyebar dari otak ke kelenjar air liur. Di tahap ini hewan bisa menyebarkan penyakit rabies, umumnya melalui gigitan. Rabies tidak bisa melewati kulit yang utuh. Manusia hanya bisa terinfeksi rabies melalui gigitan hewan yang terkena rabies atau mungkin melalui goresan, luka terbuka, atau selaput lendir yang kontak dengan air liur atau jaringan otak dari hewan rabies.
Saat terpapar udara terbuka, virus rabies tidak bisa bertahan lama. Virus ini hanya dapat bertahan dalam air liur dan mati ketika air liur hewan rabies mengering. Jika menangani hewan peliharaan yang diserang atau berkelahi dengan hewan yang diduga terinfeksi rabies, ambil tindakan pencegahan segera. Caranya yaitu dengan menggunakan sarung tangan untuk mencegah air liur yang masih segar masuk ke luka terbuka.
Ciri-Ciri Hewan Rabies
Mengutip dari laman situs Rabiesalliance.org ciri-ciri hewan yang terinfeksi rabies di antaranya:
- Perubahan perilaku: Hewan menjadi agresif atau liar menjadi jinak dan tenang, atau hewan yang tenang menjadi agresif
- Kelumpuhan atau kelumpuhan parsial dalam banyak kasus
- Vokalisasi yang tidak normal: Anjing menggonggong dengan suara yang aneh
- Menyerang objek mati, seperti menggigit batu atau pohon
- Hidrofobia
- Mulut berbusa
Namun, rabies pada hewan lebih sulit didiagnosis tanpa pengujian laboratorium karena tanda-tandanya dapat bermacam-macam di tiap kasus. Satu hal yang pasti, semua kasus hewan rabies pada akhirnya akan berujung pada kematian sesudah tanda-tanda muncul.
Tahapan Gejala Pada Hewan Rabies
Tahapan gejala rabies pada hewan dibagi menjadi tiga tahap utama, yaitu:
- Tahap Prodromal
Tahap ini terjadi selama 2-3 hari dan ditandai dengan perubahan perilaku. Hewan yang biasanya aktif dan sosial dapat menjadi cemas, gelisah, atau penarikan diri. Mereka mungkin tampak gelisah, khawatir, atau sedikit agresif. Pada hewan yang biasanya tenang, mereka mungkin menjadi lemas, kurang responsif, dan kehilangan minat pada lingkungan sekitar.
- Tahap Agresif
Hewan rabies dalam tahap ini mengalami perubahan perilaku yang signifikan. Mereka menjadi sangat agresif, mudah marah, dan cenderung menggigit atau menggigit benda-benda tak bergerak. Hewan ini juga dapat menunjukkan kegelisahan yang ekstrem, kesulitan menelan, dan produksi liur yang berlebihan.
- Tahap Paralitik
Tahap ini terjadi ketika virus telah menyebar ke sistem saraf pusat hewan. Hewan yang terinfeksi mulai mengalami kelemahan otot, kekakuan, dan kehilangan koordinasi. Mereka bisa tersandung, berjalan dengan cara yang tidak biasa, atau menjadi lumpuh. Gejala ini berkembang seiring berjalannya waktu dan biasanya berujung pada kematian karena gagal pernapasan atau komplikasi lainnya.
Vaksinasi Rabies Gratis di DKI Jakarta
Meskipun Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu dari 11 provinsi yang sudah bebas rabies, namun provinsi ini tetap menggalakkan vaksin rabies gratis untuk HPR, mulai dari anjing hingga kera. Target vaksinasi tersebut adalah kera, anjing, musang dan kucing. Vaksinasi ini dilakukan karena DKI Jakarta berbatasan dengan daerah yang menjadi endemi rabies juga lintas HPR ke wilayah DKI Jakarta yang tinggi.
Biasanya pelaksanaan program vaksinasi rabies tersebut dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta bekerja sama dengan berbagai pihak. Beberapa di antaranya adalah Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), komunitas penyayang hewan, dokter hewan praktisi dan klinik hewan juga instansi terkait lainnya.
Klik Untuk Donasi - Kulitnya Melepuh dan Mengelupas, Aan Butuh Pertolonganmu Segera!- Terdanai Rp.4,849,000
- Pencapaian 11.35%
- Donatur 89
Rumah Sakit Rujukan Korban Gigitan Hewan Rabies
Di daerah DKI Jakarta terdapat dua rumah sakit yang menjadi rujukan untuk penanganan pasien penyakit rabies. Adapun kedua rumah sakit tersebut yaitu:
- RSUD Tarakan Jakarta yang berada di Jakarta Pusat. RS ini khusus ditunjuk untuk menangani pasien kasus risiko rabies karena gigitan anjing, kucing, serta monyet.
- Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso di Jakarta Utara.
Munculnya kembali korban karena gigitan hewan rabies mengingatkan kembali pentingnya vaksinasi rabies bagi para pemilik hewan peliharaan. Jangan sampai hewan peliharaan menyebabkan kematian pada anggota keluarga atau orang di sekitar. Selain penyakit rabies, banyak penyakit mematikan lainnya yang diidap oleh masyarakat Indonesia. Banyak dari pasien-pasien tersebut yang tidak mempunyai biaya untuk berobat. Kita bisa membantu mereka dengan berdonasi melalui WeCare.id. Donasi bisa dilakukan lewat laman situs web WeCare.id atau aplikasi WeCare.id yang bisa diunduh di di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
Dwinanda, R. (2019). Pertolongan Pertama Bagi Orang yang Digigit Hewan Rabies. Diambil kembali dari ameera.republika.co.id.
Putri, D. L. (2023). Kasus Merebak, Waspadai Ciri-ciri Hewan Terinfeksi Rabies! Diambil kembali dari kompas.com.
Rabies. (2011). Diambil kembali dari health.ny.gov.
Salim, M. P. (2023). Ciri-Ciri Rabies pada Hewan Peliharaan, Ketahui Langkah Pencegahannya. Diambil kembali dari liputan6.com.
Signs and symptoms of rabies. (2021). Diambil kembali dari rabiesalliance.org.Understanding rabies. (2018). Diambil kembali dari humanesociety.org.
Sumber Featured Image : Nicholas Demetriades dari Pixabay