Dikutip dari laman CNN Indonesia, Indonesia berada di peringkat kedua sebagai negara dengan penduduk penderita tuberkulosis terbanyak setelah India menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Moeloek.
Mengenal Tuberkulosis
TB adalah sebutan umum untuk penyakit Tuberkulosis. Tuberkulosis adalah penyakit disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini ditularkan melalui udara ketika seseorang yang menderita penyakit berbicara, tertawa, bernyanyi, atau bersin. Siapa pun di dekat orang dengan penyakit TBC dapat menghirup kuman TBC ke dalam paru-paru mereka.
Kuman TB dapat hidup di tubuh Anda tanpa membuat Anda sakit. Ini disebut infeksi TB laten. Ini berarti Anda hanya memiliki kuman TB yang tidak aktif atau “tidur” di tubuh kita. Ketika kuman TB aktif dan berkembang biak dalam tubuh, inilah yang disebut penyakit TB. Kuman ini biasanya menyerang paru-paru. Mereka juga dapat menyerang bagian tubuh lain, seperti, ginjal, otak, atau tulang belakang.
Mengenal Gejala Tuberkulosis
- Gejala-gejala tuberkulosis aktif meliputi:
- Badan lemas
- Batuk lama lebih dari 2 minggu
- Batuk darah atau dahak
- Sakit dada
- Kesulitan bernafas
- Kehilangan berat badan dan nafsu makan
- Berkeringat dingin di malam hari
- Demam naik turun
- Mudah lelah
Pencegahan Tuberkulosis
Seperti kata-kata bijak, mencegah lebih baik daripada mengobati, hal yang sama berlaku pada TB. Walaupun tidak ada cara pasti untuk sepenuhnya mencegah penyebaran TB pada saat ini, ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi penyebaran penyakit TB, di antaranya:
Vaksinasi BCG
BCG (Bacille Calmette-Guérin) adalah vaksin untuk mencegah TB. BCG saat ini adalah satu-satunya vaksin berlisensi terhadap TB, dan telah digunakan sejak tahun 1921. Sebuah penelitian yang dilakukan di Greenland yang dipublikasikan di BJM Journals menunjukkan efektifitas BCG dalam mengurangi risiko TB. Penelitian ini dilakukan terhadap 953 peserta, 81% divaksinasi BCG; 29% memiliki infeksi Mycobacterium tuberculosis (bakteri penyebab tuberkolosis) infection, 23% di antara yang divaksinasi dan 57% di antara yang tidak divaksinasi. Vaksinasi BCG mengurangi risiko TB dengan efektivitas vaksin sebesar 50%.
Diagnosis dini
Diagnosis dan pengobatan dini adalah cara paling efektif untuk mencegah penyebaran TB. Seseorang dengan TB menular dapat menginfeksi hingga 10-15 orang lain per tahun. Tetapi begitu didiagnosis dengan TB, dan memulai pengobatan, mayoritas pasien tidak lagi menularkan TB setelah hanya dua minggu minum obat.Namun, pasien TB wajib mengkonsumsi obat TB dan berobat rutin sesuai anjuran dokter, yaitu selama minimal 6 bulan.
Temuan kasus
Pencegahan juga dapat dilakukan melalui peningkatan kesadaran akan TB, sehingga orang dengan gejala TB menyadari dan segera mencari bantuan.
Mengelola lingkungan
Karena TB adalah infeksi yang ditularkan melalui udara, bakteri TB dilepaskan ke udara ketika seseorang dengan infeksi TB batuk atau bersin. Risiko infeksi dapat dikurangi dengan menggunakan beberapa tindakan pencegahan sederhana:
- Ventilasi yang baik: karena TB dapat tetap melayang di udara selama beberapa jam tanpa ventilasi
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Tuberculosis & Respiratory Disease tahun 2016 di antara kontrol lingkungan, pemasangan sistem ventilasi merupakan prioritas karena ventilasi mengurangi jumlah partikel yang menular di udara.
- Cahaya alami: sinar UV dapat membunuh bakteri TB
- Kebersihan yang baik: etika batuk yang baik seperti menutupi mulut dan hidung ketika batuk atau bersin dapat mengurangi penyebaran bakteri TB.
Sistem kekebalan tubuh yang sehat
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik adalah bentuk pertahanan terbaik terhadap TB: 60% orang dewasa dengan sistem kekebalan yang sehat dapat sepenuhnya membunuh bakteri TB.
Daripada mengobati, mencegah adalah pilihan terbaik. Salah satu cara yang paling memungkinkan dilakukan adalah dengan memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat. Caranya tentu dengan hidup sehat, seperti makan makanan yang sehat dan jangan lupa berolahraga.
Review : dr. Denita
Yuk, konsultasi dokter gratis dengan dokter SEHATI: http://line.me/ti/p/~@Wecare.id
Sumber:
https://www.cdc.gov/tb/publications/factseries/prevention_eng.pdf
https://www.who.int/tb/publications/who_tb_99_269.pdf
http://www.health.ri.gov/diseases/tuberculosis/about/atriskpopulations/