Pencemaran udara yang sedang terjadi di wilayah ibu kota dan beberapa kota di sekitarnya sudah menjadi bahasan di tingkat nasional. Presiden pun kini sudah menunjuk Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk mengatasi polusi udara Jakarta.
Kesehatan anak-anak saat ini berada dalam ancaman serius. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa lebih dari 90% anak-anak kita menghirup udara beracun setiap hari, yang berpotensi menghambat perkembangan fisik dan mental mereka. Tantangan nyata juga muncul dalam bentuk paparan pencemaran udara terutama terkait lalu lintas di jalanan yang mereka tempuh menuju sekolah.
Daftar isi:
Penelitian Mengenai Bahaya Polusi Udara
Temuan dari studi yang dilakukan oleh Universitas Harvard pada tahun 2020 mengungkapkan dampak yang signifikan dari paparan polusi udara terhadap kesehatan anak-anak yang menderita asma. Anak-anak yang tinggal atau bersekolah di dekat jalan raya utama menunjukkan tingkat gejala asma yang lebih tinggi, serta lebih sering menggunakan layanan kesehatan untuk mengatasi masalah tersebut.
Selain itu, penelitian serupa juga menyoroti bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara berhubungan dengan penurunan fungsi paru-paru pada usia pertengahan masa anak. Tidak hanya itu, polusi udara yang berasal dari bahan bakar fosil juga dikaitkan dengan risiko berat lahir rendah, kelahiran prematur, dan masalah kesehatan mental pada anak-anak.
Klik Untuk Donasi - Alami Gangguan Jiwa, Yuk Bantu Apip mendapatkan Pengobatan yang Optimal!Dampak Polusi Udara terhadap Kesehatan Anak
Efek pencemaran udara berdampak signifikan pada anak-anak, dimulai dari saat mereka masih dalam kandungan hingga masa dewasa. Implikasi serius ini, termasuk beban penyakit yang nonfatal, disebabkan oleh berbagai mekanisme dan dampak kesehatan akibat polusi udara, yang akan diuraikan berikut ini.
Sejak sebelum lahir, lingkungan dengan pencemaran udara dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi dengan berat rendah saat hamil dan meningkatkan kemungkinan lahir prematur. Semua hal ini dapat memicu masalah kesehatan yang beragam pada masa berikutnya. Meskipun bukti-bukti ini belum sepenuhnya jelas, telah ditemukan bahwa partikel-partikel halus dapat terkait dengan risiko keguguran spontan dan kematian janin.
Setelah lahir, pencemaran udara di daerah lingkungan juga membuat risiko beberapa masalah kesehatan pada anak-anak dan remaja menjadi lebih tinggi. Salah satunya adalah risiko infeksi saluran pernapasan seperti infeksi pernapasan bawah akut, pneumonia, infeksi pernapasan atas, serta infeksi telinga.
Kontak jangka pendek dengan polusi udara juga bisa membuat gejala alergi seperti rhinitis alergi (hidung berair), eksim, serta konjungtivitis (mata gatal) pada anak-anak semakin memburuk. Selain itu, kesehatan paru-paru dan perkembangan paru-paru anak-anak juga terpengaruh oleh polusi udara di sekitar, khususnya dari zat seperti ozon dan nitrogen dioksida (NO2) dalam jangka pendek, serta partikel-partikel halus (PM2.5) dalam jangka panjang.
Dampak ini terlihat pada anak-anak yang memiliki fungsi paru-paru normal maupun pada mereka yang mengidap asma, yang bisa mengalami gejala yang lebih buruk akibat paparan polusi. Pencemaran udara di sekitar juga dapat berhubungan dengan masalah kesehatan lain pada anak-anak.
Misalnya, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa polusi udara dapat memengaruhi perkembangan otak anak, berkontribusi pada gangguan kognitif. Ada juga indikasi bahwa polusi udara mungkin memainkan peran dalam perkembangan beberapa jenis Gangguan Spektrum Autisme.
Selain Derita Sinusitis Kronis, Tubuhku juga Membengkak karena Ginjalku Rusak!
Tips untuk Melindungi dan Keluarga dari Kualitas Udara yang Buruk:
Untuk melindungi anak-anak dari ancaman pencemaran udara, ada beberapa tindakan yang dapat diambil:
Periksa AQI Setiap Hari
Pantau Indeks Kualitas Udara (AQI) secara rutin untuk mengetahui tingkat polusi udara di daerah tempat tinggal.
Gunakan Masker
Pastikan anak-anak menggunakan masker wajah efektif saat berada di luar ruangan, terutama jika polusi udara sangat tinggi.
Tanam Tanaman Penyaring Udara
Pertimbangkan untuk menanam tanaman penyaring udara di dalam rumah untuk membantu menyaring polusi dalam ruangan.
Batasi Aktivitas di Luar Ruangan
Kurangi kegiatan anak-anak di luar ruangan ketika kualitas udara buruk, dan ajak mereka bermain di dalam ruangan yang lebih aman.
Gunakan Penyaring Udara
Pertimbangkan untuk memasang penyaring udara di rumah, yang akan membantu mengurangi polusi udara dalam ruangan.
Pola Makan Sehat
Menanamkan kebiasaan makan yang seimbang, dengan penuh buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, serta lemak sehat, dapat menjadi benteng pertahanan efektif melawan efek negatif polusi udara. Pastikan untuk memenuhi asupan vitamin yang direkomendasikan guna memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Mencuci Hidung
Bukti penelitian mengungkapkan bahwa mencuci hidung secara teratur dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit saluran pernapasan akut pada anak-anak. Rajin membersihkan hidung anak menggunakan larutan NaCl 0.9%, yang dapat membantu melindungi saluran pernapasan dari masalah yang mungkin timbul akibat paparan pencemaran udara.
Pastikan Anak Terhidrasi dengan Cukup Air
Air tak hanya mengandung mineral penting bagi pertumbuhan anak-anak, melainkan juga menjadikan lapisan pelindung dari pencemaran udara di dalam ruangan. Zat-zat berbahaya cenderung menumpuk di saluran napas anak, yang seiring waktu bisa memunculkan berbagai masalah pernapasan.
Mengonsumsi air yang cukup bukan hanya membantu membersihkan racun dari paru-paru, tetapi juga menjernihkan tubuh dari bahan-bahan beracun. Selain air, jus buah bisa menjadi pilihan lain untuk menjaga kecukupan cairan pada anak-anak.
Hindarkan Anak dari Bahaya Polusi Udara
Semua penelitian dan temuan di atas mengingatkan kita betapa bahayanya polusi udara untuk anak-anak. Anak-anak lebih mudah terpengaruh oleh pencemaran udara daripada orang dewasa karena organ-organ penting seperti otak dan paru-paru mereka masih dalam tahap tumbuh.
Selain itu, anak-anak juga lebih banyak terpapar polusi udara secara langsung karena mereka bernapas lebih cepat, terkadang melalui mulut, sehingga mereka bisa menghirup lebih banyak zat-zat berbahaya di udara.
Menengok kasus pencemaran udara yang sedang terjadi saat ini, dampaknya sudah dialami oleh anak-anak. Beberapa dari mereka ada yang terbaring di rumah sakit karena penyakit akibat polusi udara. Beberapa anak menderita pneumonia dan bronkitis. Orang tua dari pasien anak tersebut ada yang kesulitan membiayai pengobatan anak-anak mereka. Mari bantu mereka dengan mendonasikan dana kita lewat WeCare.id. Kirimkan bantuan donasi melalui situs web WeCare.id atau aplikasi WeCare.id yang bisa diunduh di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
Kent Ro Systems. (2019). 5 Tips to Protect your Baby from Air Pollution. Diambil kembali dari kent.co.in.
Air pollution and children’s health. (2023). Diambil kembali dari eea.europa.eu.
Children are dying from air pollution. Here’s how we can protect them. (2021). Diambil kembali dari weforum.org.
Singh, M. (2022). Air Pollution: Here’s How You Can Safeguard Yourself From The Adverse Effects. Diambil kembali dari ndtv.com.Suryo, D. (2023). 6 Cara Efektif Lindungi Anak dari Kualitas Udara Buruk di Perkotaan. Diambil kembali dari kompas.tv.
Sumber Featured Image : skalekar1992 dari Pixabay