Dengan merebaknya kasus monkey pox (cacar monyet) secara global, banyak dari kita yang kebingungan untuk membedakan infeksi virus monkey pox dengan virus lainnya yang mirip, seperti cacar air. Meskipun kedua penyakit ini dapat menyebabkan demam dan ruam, terdapat perbedaan penting dalam penyebab, gejala, dan tingkat keparahannya. Artikel ini akan menguraikan perbedaan cacar monyet vs cacar air.
Klik Untuk Donasi - Sering Kejang dan Sesak Napas, Bayi Nazellea Butuh Biaya untuk Berobat!- Terdanai Rp.270,000
- Pencapaian 1.15%
- Donatur 6
Daftar isi:
Cacar Monyet vs Cacar Air: Penyebab dan Penularan
Monkeypox dan cacar air disebabkan oleh virus yang berbeda dan menyebar dengan cara yang berbeda:
Monkeypox
- Virus Mpox, yang tergolong dalam genus Orthopoxvirus
- Terutama ditemukan di Afrika Tengah dan Barat
- Menyebar melalui kontak dekat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi
- Kurang menular dibandingkan cacar air
Cacar Air
- Disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang merupakan anggota dari keluarga Herpesviridae
- Kasus penyakit ini tersebar luas di berbagai belahan dunia, dengan prevalensi tinggi di kalangan anak-anak
- Sangat menular, menyebar dengan mudah melalui percikan pernapasan dan kontak dengan lesi
- Lebih menular dibandingkan monkeypox
Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air
Meskipun kedua penyakit ini memiliki gejala yang saling tumpang tindih, terdapat karakteristik khas yang membedakan keduanya. Untuk memperjelas perbedaan tersebut, perbandingan antara kedua penyakit ini kami disajikan dalam bentuk tabel berikut.
Mpox (Cacar Monyet) | Cacar Air | |
Apa saja gejala-gejalanya? | Demam (1-5 hari sebelum ruam)Sakit kepalaNyeri otot/punggungKelenjar getah bening bengkakKelelahanRuam | DemamRuamKelelahanKehilangan nafsu makanSakit kepala |
Seperti apa ruamnya? | Biasanya dimulai sebagai bercak merah datar (yang dapat terlihat seperti jerawat atau ruam panas), yang berubah menjadi lecet dan kemudian membentuk keropeng. | Bercak merah kecil berubah menjadi lecet yang membentuk keropeng.Gejala awal biasanya muncul di area toraks, punggung, dan wajah, sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya. |
Bagaimana cara penyebarannya? | Kontak langsung dengan ruamKontak dengan pakaian dan spreiTetesan pernapasan | Tetesan pernapasanKontak langsung dengan ruam |
Kapan gejala dimulai? | 5-21 hari setelah paparan, dengan rata-rata 6 sampai 13 hari | 10-21 hari setelah terpapar |
Berapa lama gejala berlangsung? | 14-28 hari | 4-7 hari |
Kapan penularannya terjadi? | Biasanya setelah ruam muncul, hingga lecet-lecet membentuk keropeng dan lepas dengan lapisan kulit yang baru. | 1 hingga 2 hari sebelum ruam muncul, hingga semua lecet mengering. |
Perbandingan Potensi Bahaya Cacar Monyet VS Cacar Air
Untuk mengetahui mana yang lebih berbahaya antara cacar monyet vs cacar air, berikut kami sajikan penjelasan mengenai keduanya.
Melansir laman situs WHO, monkey pox, atau yang dikenal juga sebagai Mpox, umumnya merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu dengan perawatan suportif seperti obat pereda nyeri atau demam. Namun, pada beberapa kasus, penyakit ini dapat menjadi parah dan bahkan mengancam jiwa.
Kelompok Berisiko Tinggi
Beberapa kelompok individu memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap gejala monkey pox yang parah, bahkan berisiko mengalami kematian. Kelompok ini meliputi:
- Bayi baru lahir
- Anak-anak
- Ibu hamil
- Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, terutama penderita HIV stadium lanjut
Gejala Parah dan Komplikasi
Dalam kasus yang parah, monkey pox dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, antara lain:
- Lesi yang lebih besar dan tersebar luas, terutama di mulut, mata, dan alat kelamin
- Komplikasi dapat berupa infeksi bakteri sekunder yang menyerang kulit atau sistem peredaran darah
- Infeksi paru-paru
- Ensefalitis (infeksi yang mempengaruhi otak)
- Miokarditis (peradangan otot jantung)
- Pneumonia (infeksi paru-paru)
- Masalah pada mata
Pasien dengan gejala parah mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit, terapi suportif, dan obat-obatan antivirus untuk mengurangi keparahan lesi dan mempercepat pemulihan.
Tingkat Kematian
Data yang tersedia menunjukkan bahwa tingkat kematian akibat monkey pox berkisar antara 0,1% hingga 10%. Namun, penting untuk dicatat bahwa tingkat kematian dapat bervariasi di berbagai tempat karena beberapa faktor, seperti:
- Akses ke layanan kesehatan
- Kondisi imunosupresi yang mendasari
- HIV yang luput dari diagnosis atau telah memasuki stadium lanjut
Komplikasi Cacar Air pada Anak: Temuan Terbaru dari ECDC
Meskipun cacar air, yang dalam terminologi medis disebut sebagai infeksi varicella, umumnya dipandang sebagai penyakit ringan pada anak-anak, tetap memerlukan perhatian medis. Sebuah laporan terbaru dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mengungkapkan bahwa komplikasi dari penyakit ini bisa lebih serius dari yang diperkirakan sebelumnya.
Tingkat Komplikasi yang Mengkhawatirkan
Menurut laporan ECDC, meskipun sebagian besar anak-anak yang terkena cacar air pulih sepenuhnya, sekitar 2-6% kasus yang ditangani oleh dokter keluarga mengalami komplikasi. Angka ini cukup signifikan mengingat prevalensi cacar air yang tinggi di kalangan anak-anak.
Jenis Komplikasi yang Paling Umum
Laporan tersebut mengidentifikasi beberapa jenis komplikasi yang paling sering terjadi:
- Infeksi sekunder pada kulit dan jaringan lunak
- Komplikasi neurologis
- Komplikasi paru-paru
Risiko Jangka Panjang
Yang lebih mengkhawatirkan, 0,4 hingga 3,1% pasien yang dirawat di rumah sakit karena infeksi varicella dilaporkan mengalami masalah jangka panjang. Ini menunjukkan bahwa dampak cacar air bisa berlanjut bahkan setelah gejala awal menghilang.
Komplikasi pada Anak Sehat
Temuan yang mengejutkan dari laporan ini adalah bahwa sebagian besar komplikasi dan rawat inap tercatat pada anak-anak yang sebelumnya sehat. Ini menggugurkan anggapan umum bahwa hanya anak-anak dengan sistem kekebalan yang lemah yang berisiko mengalami komplikasi serius.
Tantangan dalam Menghitung Angka Kematian
ECDC mencatat bahwa mengestimasi tingkat kematian akibat cacar air cukup sulit karena dua alasan utama:
- Jumlah kematian yang relatif rendah
- Kemungkinan kesalahan pencatatan penyebab kematian
Sering kali, penyebab kematian pada sertifikat kematian bisa dicatat sebagai pneumonia atau keracunan darah, padahal ini merupakan komplikasi lanjutan dari infeksi virus varicella zoster.
Timbul Benjolan Tumor di Lehernya, Ibu Aan Butuh Biaya untuk Berobat!
Jadi, Manakah yang Lebih Berbahaya?
Cacar monyet vs cacar air, kedua penyakit ini memiliki potensi bahaya masing-masing. Cacar monyet mungkin dianggap lebih berbahaya karena penyebarannya yang cepat dan belum adanya vaksin khusus untuk pencegahannya. Ini berbeda dengan cacar air yang sudah memiliki vaksin efektif untuk pencegahan.
Namun, cacar air juga tidak bisa dianggap remeh karena potensi komplikasinya yang serius, terutama pada anak-anak yang sebelumnya sehat. Oleh karena itu, kedua penyakit ini perlu mendapat perhatian serius dalam hal pencegahan dan penanganan.
Ingin tahu lebih banyak informasi seputar kesehatan yang terbaru? Ayo kunjungi blog WeCare.id. Kami menyajikan info kesehatan terkini yang penting untuk diketahui. Untuk kemudahan akses, cukup unduh aplikasi WeCare.id.
Referensi
Differences between MPOX, Chickenpox,. (2022). Diambil kembali dari www.toronto.ca.
Is chicken pox dangerous? (2015). Diambil kembali dari www.vaccinestoday.eu.
Khim, K. B. (2022). Monkeypox, chickenpox or shingles? Infectious diseases experts explain the difference. Diambil kembali dari cnalifestyle.channelnewsasia.com.
Mpox. (2024). Diambil kembali dari who.int.
Rasizadeh, R., Shamekh, A., Aghbash, P. S., & Baghi, H. B. (2023). Comparison of human monkeypox, chickenpox and smallpox: a comprehensive review of pathology and dermatological manifestations. Current Medical Research and Opinion.