Banyak orang yang baru sadar tidak mampu mengenali warna ketika mereka melakukan tes buta warna. Tes ini biasanya dilakukan ketika seseorang akan membuat surat keterangan bebas buta warna untuk berbagai tujuan. Baik untuk melanjutkan pendidikan, maupun untuk bekerja.
Meskipun begitu, penyakit buta warna ternyata bisa dikenali sejak seseorang masih kecil. Untuk cek buta warna, orang tua bisa melakukannya sendiri di rumah, atau membawa anak ke dokter. Namun, sebelum berkonsultasi ke tenaga kesehatan, ada beberapa ciri-ciri yang biasanya ditunjukkan oleh anak yang menderita buta warna total atau buta warna parsial.
Klik Untuk Donasi - Sejak Lahir Giska Alami Katarak, Bantuanmu Sangat Diharapkan!
- Terdanai Rp.5,091,539
- Pencapaian 6.28%
- Donatur 46
Tanda-tanda Buta Warna
Salah satu cara untuk menjelaskan tentang penyebab buta warna adalah dengan melihat persilangan buta warna dari orang tua. Buta warna disebabkan oleh kelainan kromosom X dan sifatnya resesif. Ketika seorang anak laki-laki terpaut kromosom X buta warna, dia akan mengalami buta warna. Tapi jika yang terpaut kromosom X buta warna adalah anak perempuan, dia bisa mengalami buta warna dan bisa juga hanya menjadi pembawa sifat (carrier).
Ada beberapa tanda-tanda yang mungkin menjadi indikasi anak mengalami penyakit buta warna. Apa saja?
- Mewarnai dengan warna yang salah, terutama untuk pilihan warna-warna gelap
- Tampak tidak tertarik dengan warna dan selalu enggan membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan warna
- Susah membedakan merah dengan hijau
- Indra penciumannya cenderung tajam
- Kurang suka dengan warna terang/sensitif
- Terdanai Rp.14,697,451
- Pencapaian 51.12%
- Donatur 315
Cara Mengidentifikasi Buta Warna
Jika orang tua mencurigai anaknya mengalami buta warna, cara untuk memastikan hanyalah dengan melakukan test buta warna. Pengujian bisa dilakukan lewat tes buta warna online, langsung datang ke dokter atau melakukan tes sendiri di rumah.
Pengujian buta warna biasanya harus segera dilakukan ketika anak mulai bisa mengenali dan menyebutkan warna (biasanya pada usia 5 tahun, ketika anak mulai belajar untuk masuk sekolah). Orang tua bisa melakukan tes mandiri di rumah. Simak langkah-langkahnya berikut ini!
- Sediakan perlengkapan berupa kertas kosong
- Ambil set pewarna (bisa krayon atau pensil warna biasa) milik anak. Pastikan di dalam set ada warna abu-abu, cokelat, merah, ungu, oranye dan biru
- Gambar kotak dengan ukuran 2×2 cm lalu beri warna menggunakan seluruh warna yang ada. Jangan terlalu tebal, dan jangan terlalu tipis
- Ajak anak bermain tebak warna.
Kalau anak tampak kesusahan membedakan antara hijau, cokelat, ungu, biru dan abu-abu, kemungkinan dia tidak bisa mengenali merah atau hijau. Pengujian ini tidak sepenuhnya akurat. Karena itu, melakukan pemeriksaan yang lebih pasti ke dokter tentu akan memberikan diagnosis yang lebih memuaskan.
Buta warna memang tidak bisa diobati. Namun, ada beberapa profesi yang mungkin tidak bisa dipilih oleh anak yang memiliki masalah buta warna. Profesi itu antara lain adalah dokter, tentara, pilot dan polisi. Ketika anak divonis buta warna, orang tua harus memberikan dukungan dan melatih anak agar terbiasa dengan kondisinya.
Jika kamu mengalami masalah buta warna, kamu tidak sendiri. Ada setidaknya 0,7% dari 255 juta orang Indonesia yang mengalaminya. Berkat teknologi yang semakin canggih, saat ini orang-orang buta warna bisa lebih terbantu. Salah satunya dengan menggunakan lensa kontak khusus. Butuh informasi lain seputar kesehatan atau ingin berdonasi? Jangan lupa unduh aplikasi WeCare.id melalui App Store atau Google Play.
Referensi:
Halodoc. (2019). 4 Profesi yang Mengharuskan Lulus Tes Buta Warna halodoc.com
Aprilia, I. (2019). Bagaimana Cara Mendeteksi Buta Warna pada Anak. parenting.orami.com
ID School (2020). Persilangan Sifat Buta Warna. Idschool.net
