Ramadan merupakan bulan suci untuk umat Islam. Di bulan ini umat muslim melakukan ibadah puasa sekitar 12 jam tanpa makan dan minum mulai dari terbit matahari hingga terbenam matahari. Ketika Ramadan, beberapa orang mengeluh soal sulit BAB. Benarkah puasa Ramadan menyebabkan orang jadi sembelit?
Perubahan Gaya Hidup Saat Puasa
Penelitian yang dilaporkan dalam Iranian Red Crescent Medical Journal menunjukkan bahwa selama Ramadan, orang yang berpuasa kemungkinan bisa mengalami peningkatan yang signifikan dalam hal sulit BAB, perut kembung atau kekenyangan. Ini merupakan masalah saluran pencernaan paling umum selama Ramadan.
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases hal ini disebabkan karena saat berpuasa, sistem pencernaan melambat, kurang dari tiga gerakan usus dalam seminggu, dan menghasilkan lebih sedikit limbah, yang dapat mengakibatkan penurunan frekuensi buang air besar. Selain itu, ketika kita tidak makan, tubuh menghemat air, yang dapat membuat feses menjadi lebih keras dan sulit dikeluarkan.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang berpuasa akan mengalami sulit BAB. Bagi beberapa orang mungkin puasa sebenarnya membantu mengatur gerakan usus mereka, sementara orang lain mungkin mengalami diare atau masalah pencernaan lainnya.
Kulit Menguning dan Perut Makin Membesar, Viedia Butuh Berobat ke Jakarta!
Penyebab Sulit BAB Saat Puasa Ramadan
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan sulit BAB selama bulan Ramadan:
- Dehidrasi: Selama berpuasa, terdapat risiko dehidrasi yang dapat menyebabkan feses keras dan konstipasi.
- Perubahan pola makan: Orang cenderung mengubah kebiasaan makan mereka selama Ramadan, seperti mengonsumsi lebih banyak karbohidrat olahan dan lebih sedikit buah dan sayuran, yang dapat mengurangi asupan serat yang dibutuhkan untuk buang air besar secara teratur.
- Aktivitas fisik yang berkurang: Selama Ramadan, orang seringkali mengurangi tingkat aktivitas fisik mereka, yang juga dapat berkontribusi pada sulit BAB.
- Perubahan pola tidur: Makan malam dan ibadah di malam hari dapat mengganggu pola tidur yang teratur, menyebabkan perubahan dalam buang air besar dan konstipasi.
- Stres dan kecemasan: Berpuasa dapat menjadi tantangan, dan stres dan kecemasan yang terkait dengan itu juga dapat menyebabkan sulit BAB.
Cara Mengatasi Sulit BAB Selama Puasa
Samina Qureshi, RDN, seorang ahli diet yang bersertifikat dan pendiri Wholesome Start mengatakan bahwa sepanjang tahun, pasiennya yang melaksanakan puasa Ramadan ingin memberikan asupan benar untuk tubuh mereka. Mereka juga ingin tahu bagaimana menghindari sulit BAB yang terjadi saat berpuasa.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi konstipasi atau sulit BAB selama berpuasa:
- Minum air yang cukup: Penting untuk meminum banyak air saat berpuasa, terutama saat berbuka dan saat sahur. Dehidrasi dapat menyebabkan feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan.
- Makan makanan tinggi serat: Makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat membantu meningkatkan volume feses dan memperlancar buang air besar.
- Hindari makanan olahan dan berlemak: Makanan olahan dan berlemak seperti gorengan, makanan cepat saji, dan makanan berlemak dapat memperlambat pencernaan dan membuat feses menjadi keras.
- Tetap aktif: Cobalah untuk tetap aktif selama Ramadan dengan berolahraga ringan seperti berjalan, bersepeda, atau yoga. Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan pergerakan usus dan memperlancar buang air besar.
- Hindari minuman yang memiliki kandungan kafein: Minuman dengan kandungan kafein dapat mengakibatkan tubuh mengalami dehidrasi dan memperparah sulit BAB.
- Beristirahat cukup: Kurang tidur dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormonal dan memperlambat sistem pencernaan, sehingga penting untuk mendapatkan istirahat yang cukup.
- Konsumsi suplemen serat atau probiotik: Suplemen serat atau probiotik dapat membantu memperlancar buang air besar dan meningkatkan kesehatan usus.
Jika konstipasi terus berlanjut atau disertai dengan gejala lain seperti nyeri perut atau pembengkakan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Jadi apakah sulit BAB saat puasa itu mitos atau fakta? Berdasarkan penjelasan dan studi ilmiah yang dijelaskan di atas, sudah jelas memang ada beberapa individu yang mengalami konstipasi selama bulan Ramadan dan itu disebabkan oleh perubahan gaya hidup. Namun tidak semua orang yang berpuasa mengalami hal tersebut.
Tak hanya masalah sulit BAB, puasa Ramadan juga memiliki manfaat seperti membersihkan tubuh dan meningkatkan fungsi metabolisme. Di bulan penuh berkah ini, selain menjaga gaya hidup agar tetap sehat, yuk isi juga dengan amal baik. Kita bisa berdonasi pada para pasien yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan melalui WeCare.id. Caranya yaitu bisa dengan membuka situs web WeCare.id atau unduh aplikasi WeCare di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
10 Cara Mengurangi Sampah Plastik Sehari-Hari dengan Mudah. (2022). Retrieved from sehataqua.co.id.
Afifah, M. N. (2022). 5 Cara Mengatasi Susah BAB Saat Puasa. Retrieved from health.kompas.com.
Against the Wind. (2021). Retrieved from skincancer.org.
Aldasouqi, D. (2022). Fasting Can Lead to Constipation During Ramadan—These Tips Can Help. Retrieved from health.com.
Apa Penyebab Angin Kencang Seperti di Jakarta Hari Ini? (2023). Retrieved from news.detik.com.
Aryani, A. N. (2018). Waspada Penyakit-penyakit Ini Menyerang karena Angin Kencang. Retrieved from pikiran-rakyat.com.
Ditjen PSLB3 KLHK Didesak Miliki Langkah Terukur Tangani Volume Sampah. (2022). Retrieved from dpr.go.id.
Fenomena Sampah Plastik di Indonesia. (2021). Retrieved from inswa.or.id.
HEALTH COMPLICATIONS ASSOCIATED WITH WRONG PRACTICES DURING FASTING. (2018). Retrieved from kingscollegehospitaldubai.com.
How Parents Can Prevent Exposure to Thirdhand Smoke. (2018). Retrieved from healthychildren.org.
Indonesia Darurat Sampah Plastik. (2019). Retrieved from indonesiabaik.id.
Inilah Faktor Penyebab Sembelit Saat Puasa. (2022). Retrieved from halodoc.com.
Lukyani, L. (2021). Cara Mudah Mengurangi Penggunaan Plastik untuk Selamatkan Bumi. Retrieved from kompas.com.
Maharani, A. (2019). Angin Kencang Campur Debu, Bagaimana Dampaknya pada Kesehatan? Retrieved from klikdokter.com.
Many Children Still Exposed to Tobacco Smoke Pollution Even in ‘Smoke-Free’ Homes. (2022). Retrieved from scienceblog.cincinnatichildrens.org.
Olsson, R. (2022). What Is Thirdhand Smoke and Why Your Child May Be at Risk. Retrieved from bannerhealth.com.
Redaksi, T. (2022). Mengerikan, Indonesia Sudah Darurat Sampah Plastik: Sehari Mencapai 64 Juta Ton, Nomor Dua Terbesar di Dunia. Retrieved from voi.id.
Sampah Plastik 2021 Naik ke 11,6 Juta Ton, KLHK Sindir Belanja Online. (2022). Retrieved from cnnindonesia.com.
Sampah Plastik Laut, Mengancam dan Berbahaya. (2019). Retrieved from indonesiabaik.id.
SHARWOOD, A. (2021). Does windy weather affect your mood? Retrieved from weatherzone.com.au.
Swari, R. C. (2021). 5 Penyebab Susah BAB Saat Puasa dan Cara Mengatasinya. Retrieved from hellosehat.com.
Tanggapan BMKG Citeko Tentang Angin Utara Yang Membawa Wabah. (2020). Retrieved from bpbd.bogorkab.go.id.
The Dangers of Thirdhand Smoke — Especially to Children and Those Who Don’t Smoke. (2021). Retrieved from health.clevelandclinic.org.
Wahyuni, A. A. (2022). Cuaca Panas Ekstrem Dapat Menyebabkan Bebagai Penyakit, Karena Itu Perlu Antisipasi Agar Tidak Tumbang. Retrieved from yankes.kemkes.go.id.
Weir, W. (2020). Third-hand smoke is no joke, can convey hazardous chemicals. Retrieved from news.yale.edu.
WOGAN, T. (2014). Mysterious Illness May Be Carried by the Wind. Retrieved from science.org.WOW 182,7 MILIAR KANTONG PLASTIK DIPAKAI DI INDONESIA SETIAP TAHUN. (2022). Retrieved from citarumharum.jabarprov.go.id.
Sumber Featured Image : Darko Djurin dari Pixabay