Cuitan dokter K.S. Denta @sdenta tentang mengonsumsi Oralit atau Larutan Gula Garam (LGG) saat puasa memunculkan banyak pro dan kontra. Dalam cuitannya, beliau menyebutkan kebiasaannya mengonsumsi LGG saat sahur dan berbuka puasa supaya tidak cepat haus. Efek dari banyaknya orang yang mengikuti cara beliau, ada warga Twitter lain yang curhat kehabisan LGG di apotek karena diserbu banyak orang. Pertanyaannya, benarkah LGG bisa membuat orang tidak cepat harus saat puasa?
Daftar isi:
Apa Itu Oralit?
Oral Rehydration Solution (ORS)/Larutan Gula Garam (LGG) yang lebih dikenal dengan sebutan Oralit adalah campuran air, gula, dan garam yang digunakan untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang dari tubuh akibat dehidrasi. LGG merupakan cara yang efektif untuk mengobati dehidrasi yang disebabkan oleh diare, muntah, atau keringat berlebih.
Silfia Alami Diare Hingga Dehidrasi Berat, Bantuanmu sangat diharapkan!
Kegunaan Oralit
Oralit aman untuk semua usia, termasuk bayi dan anak-anak kecil, dan merupakan cara yang murah dan efektif untuk mengobati dehidrasi. Larutan ini direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pengobatan utama untuk dehidrasi yang diakibatkan oleh diare. Selain itu, ada lagi kegunaan dari LGG, di antaranya:
- Mencegah dan mengobati dehidrasi yang disebabkan oleh diare atau muntah.
- Menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang dari tubuh akibat aktivitas fisik atau berkeringat berlebih.
- Membantu mengatasi gejala dehidrasi seperti haus, mulut kering, lelah, dan pusing.
- Meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan umum dengan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
- Digunakan sebagai pengobatan pendukung untuk kondisi medis tertentu seperti kolera, gastroenteritis, dan penyakit radang usus.
- Merupakan bagian dari perawatan pasien di rumah sakit atau puskesmas untuk mengatasi dehidrasi dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Mempercepat pemulihan setelah aktivitas fisik atau penyakit yang mengakibatkan dehidrasi.
Pro Kontra Mengenai Oralit
Melansir laman situs Kompas, Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, memberikan himbauan agar masyarakat tidak perlu mengikuti tren mengonsumsi Oralit untuk sahur. Khususnya lagi menurut kajian kesehatan, orang tidak akan mengalami dehidrasi saat puasa, kecuali orang tersebut mempunyai riwayat kondisi kesehatan tertentu.
Fungsi puasa sendiri adalah untuk detoksifikasi, jadi tidak perlu panic buying Oralit saat puasa. Menurut Nadia, orang tidak membutuhkan LGG jika orang tersebut tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan elektrolit. Nanti justru larutan tersebut menjadi tidak bermanfaat.
Sementara itu, dr Andi Khomeini Takdir, ahli penyakit dalam dan Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, mengatakan bahwa konsumsi Oralit bermanfaat untuk mengganti kehilangan cairan elektrolit. Namun sebenarnya cairan elektrolit tak hanya bisa didapat dari LGG saja. Cairan tersebut bisa juga didapat dengan mengonsumsi buah serta sayuran ketika sahur.
Senada dengan Siti Nadia Tarmizi, dr. Andi juga menyatakan bahwa jika orang tidak mengalami kekurangan cairan elektrolit, tapi mengonsumsi Oralit dalam jumlah yang besar justru akan merugikan kesehatan. Kelebihan elektrolit justru akan membuat kerja ginjal untuk menyaring menjadi lebih berat, sehingga bisa memicu sakit ginjal.
Melansir dari CNNIndonesia Dokter Gizi Klinik, Inge Permadhi, meski tidak berbahaya, konsumsi oralit ketika sahur sebenarnya tidak diperlukan. Tak hanya karena rasanya yang tidak enak, untuk mencegah tubuh dari dehidrasi dan lapar dapat dipenuhi dengan asupan yang seimbang ketika sahur.
Gula dan garamnya bisa didapat dari makanan juga. Sementara airnya, bisa diperoleh dari cairan yang diminum. Menurut beliau asupan sahur yang tepat justru lebih baik dari gula, garam, ataupun cairan elektrolit yang bersumber bukan dari Oralit.
Sementara dokter gizi Luciana Sutanto mengatakan ketika berpuasa, kebutuhan cairan delapan gelas sehari harus terpenuhi dan ini bisa diperoleh dari berbagai minuman. Dari berbagai sumber minuman tersebut, yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari adalah Oralit.
Prof. Dr dr. Ari Fahrial Syam, dokter spesialis penyakit dalam, menegaskan tidak diperbolehkan mengonsumsi Oralit untuk mencegah dehidrasi saat berpuasa. Menurutnya LGG itu untuk larutan rehidrasi dan bukan untuk pencegahan.
Klik Untuk Donasi - Alami Diare Hingga Dehidrasi Akut, Adik Azka Butuh Dana untuk Biaya PengobatanBeberapa Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Meminum Oralit
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum minum Oralit antara lain:
- Pastikan bahwa Oralit tidak kadaluarsa dan kemasan tidak rusak atau bocor.
- Periksa label produk untuk memastikan bahwa Oralit adalah pilihan yang tepat untuk kondisi medis atau dehidrasi yang dialami.
- Pastikan bahwa air yang digunakan untuk membuat Oralit adalah bersih dan aman. Gunakan air yang sudah dimasak atau air minum yang dikemas dalam botol atau kemasan sachet.
- Ikuti instruksi penggunaan Oralit dengan benar, termasuk cara menyiapkan dan mengonsumsinya.
- Jangan mengganti atau menambahkan bahan lain ke dalam Oralit tanpa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker terlebih dahulu.
- Hindari mengonsumsi Oralit jika memiliki alergi terhadap bahan-bahan yang terkandung di dalamnya.
- Konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi Oralit jika sedang menggunakan obat-obatan tertentu atau memiliki kondisi medis yang serius seperti gangguan ginjal atau penyakit jantung.
Efek Mengonsumsi Oralit
Mengonsumsi Oralit dalam jumlah yang sesuai tidak memiliki efek samping yang signifikan dan aman untuk dikonsumsi. Bahkan, larutan ini dapat membantu mencegah dehidrasi dan memulihkan keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Namun, jika Oralit dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, efek samping yang mungkin timbul antara lain:
- Kenaikan tekanan darah: Oralit mengandung natrium yang tinggi, dan jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
- Gangguan pencernaan: Konsumsi Oralit dalam jumlah yang berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare.
- Kandungan gula yang tinggi: Oralit mengandung gula yang tinggi, dan konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
- Alergi: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap Oralit. Gejala yang mungkin timbul antara lain ruam kulit, gatal, dan sulit bernapas.
Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi Oralit hanya dalam jumlah yang sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Jika kamu memiliki kondisi medis tertentu seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi larutan ini.
Apakah kamu termasuk yang panic buying setelah membaca tweet mengenai Oralit? Informasi di atas akan berguna dalam membuat keputusan apakah kamu perlu minum larutan tersebut atau tidak. Di bulan Ramadan ini daripada panic buying LGG lebih baik, kamu sisihkan uangnya untuk berdonasi bagi pasien yang membutuhkan biaya pengobatan. Caranya cukup kunjungi situs web WeCare.id atau unduh aplikasi WeCare.id Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
5 Manfaat dari Larutan Oralit, Dosis, dan Efek Sampingnya. (2021). Diambil kembali dari kumparan.com.
Apa itu Oralit? Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya. (2023). Diambil kembali dari siloamhospitals.com.
Indonesia, C. (2022). Mitos atau Fakta: Minum Oralit Saat Sahur Bisa Cegah Dehidrasi? Diambil kembali dari cnnindonesia.com.
Oral Rehydration Solutions. (2012). Diambil kembali dari travel.gc.ca.
Rehydration salts. (2017). Diambil kembali dari healthnavigator.org.nz.Salsabilla, R. (2023). Viral Minum Oralit Saat Sahur, Benarkah Bantu Tahan Haus? Diambil kembali dari cnbcindonesia.com.
SUmber Featured Image : PublicDomainPictures dari Pixabay