Di hari yang panas tak hanya orang dewasa yang merasakan kehausan, bayi juga sama. Orang dewasa akan langsung mencari air putih untuk membasahi tenggorokan yang kering. Namun berbeda dengan orang dewasa, bayi yang berusia di bawah 6 bulan tidak disarankan untuk diberi air. Mengapa? Yuk kita bahas di artikel ini.
Alami Gangguan Jiwa, Yuk Bantu Apip mendapatkan Pengobatan yang Optimal!
Daftar isi:
Mengapa Air Putih Tidak Cocok untuk Bayi yang Masih Kecil?
Ada beberapa alasan mendasar mengapa memberikan air pada bayi yang masih sangat kecil sebaiknya dihindari:
Akan Membuat Perut Penuh
Perut bayi memiliki ukuran yang sangat kecil. Saat air putih dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, perut bayi akan terisi penuh tanpa ada kalori atau nutrisi esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka
Risiko Keracunan Air
Konsumsi air putih berlebihan oleh bayi yang masih muda dapat menyebabkan penurunan kadar natrium dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kantuk, kebingungan, atau bahkan kejang.
Bayi Sudah Mendapatkan Cukup Air
ASI dan susu formula yang menjadi makanan utama bayi di bawah 6 bulan sebenarnya mengandung sebagian besar air yang diperlukan. Kedua minuman tersebut mengandung nutrisi yang diperlukan oleh bayi dalam masa tumbuh kembang mereka.
Dr. Rios, seorang spesialis pediatri di Metuchen, New Jersey, juga mengingatkan bahwa menambahkan air terlalu banyak ke dalam susu formula untuk menghemat persediaan susu bayi dapat berakibat buruk. Hal ini karena air bisa mengurangi nutrisi, sehingga mengakibatkan gizinya berkurang. Apabila bayi mengalami keracunan air, dampaknya bisa sangat serius, bahkan mencapai kerusakan otak atau kematian.
Hal yang sama diungkapkan oleh para dokter di Johns Hopkins Children’s Center di Baltimore. Mereka menekankan bahwa bayi yang berusia di bawah 6 bulan seharusnya tidak diberikan air putih. Risiko potensial kondisi berbahaya yang dikenal sebagai keracunan air dapat mengintai jika bayi mengonsumsi air dalam jumlah yang berlebihan.
Dr. Jennifer Anders, seorang dokter spesialis pediatri di pusat kesehatan tersebut, menjelaskan bahwa bahkan ketika bayi merasa haus, cairan yang diperlukan lebih banyak adalah ASI atau susu formula.
Apa Itu Keracunan Air?
Keracunan air adalah kondisi yang dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak air. Ketika air putih dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, elektrolit seperti natrium, kalium, dan kalsium dalam tubuh bisa terlarut, mengakibatkan hiponatremia atau penurunan kadar natrium. Ketika natrium turun, sel-sel dalam tubuh mulai bengkak akibat air.
Di dalam otak bayi, pembengkakan sel dapat meningkatkan tekanan intrakranial, yang berpotensi menyebabkan kerusakan otak jika tidak diatasi dengan cepat.
Pentingnya pemahaman akan risiko ini mendorong para ahli untuk menekankan larangan memberikan air pada bayi di bawah 6 bulan. Bahkan dalam cuaca panas, lebih baik meningkatkan frekuensi memberikan ASI atau susu formula daripada memberikan air.
Usia Berapa Bayi Boleh Diberi Air Putih?
Penting untuk memahami bahwa selama 12 bulan pertama, ASI atau susu formula seharusnya menjadi pilihan utama untuk makanan dan minuman bayi.
Bayi yang berusia di bawah 6 bulan sebaiknya hanya mengandalkan ASI atau susu formula, bahkan dalam kondisi cuaca panas. Memberikan air putih pada bayi pada usia ini dapat menyebabkan mereka mengonsumsi lebih sedikit ASI atau susu formula yang sebenarnya mereka butuhkan.
Saat bayi mencapai usia sekitar 6 bulan, mereka sudah bisa mulai diperkenalkan pada air yang direbus yang telah didinginkan dalam cangkir dalam jumlah yang sedikit. Jika bayi sudah berusia sekitar 6 bulan, mereka bisa coba diberi beberapa tegukan air keran yang telah direbus dan didinginkan. Akan tetapi, air tidak boleh menggantikan peran ASI atau susu formula. Hingga bayi mencapai usia 12 bulan, ASI atau susu formula masih harus menjadi minuman utama mereka.
Setelah melewati usia 12 bulan, bayi sudah dapat diperkenalkan pada air putih, susu sapi, atau tetap pada ASI. Para orang tua bisa menawarkan air atau susu dalam cangkir.
Berapa Jumlah Air yang Boleh Diberikan?
Panduan harian dari American Academy of Pediatrics adalah sebagai berikut:
- Untuk bayi berusia 6 hingga 12 bulan: ½ hingga 1 cangkir (4 hingga 8 ons)
- Untuk bayi berusia 12 hingga 24 bulan: 1 hingga 4 cangkir (8 hingga 32 ons)
Rekomendasi ini berlaku untuk total asupan sepanjang hari, bukan sekali minum. Mulailah dengan memberikan bayi berusia 6 bulan sekitar 2 ons air putih dalam satu kali minum.
Tak masalah jika bayi tidak langsung minum 2 ons air setiap kali. Beberapa bayi lebih suka meminum beberapa teguk air di berbagai waktu sepanjang hari.
Klik Untuk Donasi - Divonis Kanker Tulang, Afzal Tak Punya Biaya untuk Berobat! Bantuanmu sangat diharapkan!- Terdanai Rp.773,000
- Pencapaian 2.31%
- Donatur 28
Pentingnya Menjaga Keseimbangan Hidrasi dan Nutrisi
Berdasarkan informasi di atas menjaga bayi tetap terhidrasi sangat penting. Namun para orang tua harus tahu minuman apa yang boleh diberikan pada bayi. Khusus untuk bayi di bawah 6 bulan, air putih sebaiknya jangan diberikan kepada mereka supaya terhindar dari hal-hal yang bisa membahayakan kesehatan mereka.
Berbicara soal kesehatan bayi, salah satu masalah kesehatan yang masih banyak diderita anak Indonesia adalah stunting. Bayi-bayi ini membutuhkan uluran tangan para donatur. Kita bisa berdonasi untuk mereka via WeCare.id. Donasi bisa diberikan lewat situs web WeCare.id atau aplikasi WeCare.id yang bisa diunduh di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
Drinking water for babies fact sheet. (2023). Diambil kembali dari health.tas.gov.au.
Harding, A. (2008). Drinking water can be harmful to smallest babies. Diambil kembali dari reuters.com.
Jondle, J. (2020). Why You Shouldn’t Give Your New Baby Water — and When They’ll Be Ready for It. Diambil kembali dari healthline.com.
Perry, C. (2020). Water Intoxication in Babies: Everything You Need to Know. Diambil kembali dari parents.com.When can babies drink water? (2019). Diambil kembali dari pregnancybirthbaby.org.au.
Sumber Featured Image : Daniel Nebreda dari Pixabay