Apa Manfaat ICD- 10 untuk Dunia Kesehatan?

Apa Manfaat ICD- 10 untuk Dunia Kesehatan?

Sudah pernah mendengar istilah ICD? ICD, yang merupakan singkatan dari International Classification of Diseases atau Klasifikasi Penyakit Internasional, adalah sistem yang digunakan untuk mengklasifikasikan penyakit, cedera, dan penyebab kematian. ICD memiliki beberapa versi, seperti ICD-6, ICD-7, ICD-8, ICD-9, ICD-10, dan yang terbaru adalah ICD-11.

WHO menerbitkan ICD dengan tujuan untuk menstandarkan cara mencatat dan melacak kasus penyakit yang didiagnosis di seluruh dunia, memungkinkan penelitian tentang penyakit, penyebabnya, dan pengobatannya.

Tubuh Kembangnya Terlambat akibat Derita Epilepsi, Yuk Bantu Fazia Sembuh dari Sakitnya!

Mengapa ICD Penting?

ICD penting karena menyediakan bahasa umum untuk mencatat, melaporkan, dan memantau penyakit, memungkinkan perbandingan dan berbagi data yang konsisten antar rumah sakit, wilayah, dan negara sepanjang waktu. Sistem ini juga memfasilitasi pengumpulan dan penyimpanan data untuk analisis dan pengambilan keputusan berbasis bukti.

Siapa Pengguna ICD?

Pengguna ICD termasuk:

  • Dokter
  • Perawat
  • Penyedia layanan kesehatan lainnya
  • Peneliti
  • Manajer informasi kesehatan dan koder
  • Pekerja teknologi informasi kesehatan
  • Pembuat kebijakan
  • Perusahaan asuransi
  • Organisasi pasien

ICD telah diterjemahkan ke dalam 43 bahasa dan digunakan oleh semua negara anggota WHO. Indonesia menggunakan ICD-10 versi tahun 2010.

Mengenal ICD-10 yang Digunakan di Indonesia

ICD-10 merupakan revisi lengkap yang meningkatkan komunikasi klinis dengan menyediakan lebih banyak informasi per kode. Selain itu, versi ini juga mendukung manajemen perawatan, pengukuran kualitas, dan analitik dengan lebih baik. Sistem ini juga menawarkan pemahaman yang lebih baik tentang risiko dan tingkat keparahan penyakit.

Indonesia mendukung himbauan ini dengan menetapkan ICD-10 sebagai pedoman klasifikasi penyakit melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 50/MENKES/SK/I/1998 pada tanggal 13 Januari 1998. Keputusan ini menggantikan ICD-9 yang telah digunakan sejak tahun 1979, sehingga sejak saat itu, ICD-versi ke-10 resmi dipergunakan di seluruh Indonesia.

Struktur ICD-10

ICD-10 adalah sistem pengodean penyakit yang sangat terorganisir dan mendetail, yang memungkinkan fleksibilitas dan akurasi dalam mengklasifikasikan penyakit, kondisi medis, dan masalah kesehatan. Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yang saling berinteraksi untuk menciptakan kerangka kerja yang informatif:

  • Bab: ICD versi ke-10 ini terbagi menjadi berbagai bab, masing-masing mencakup kategori penyakit serupa yang dikelompokkan dalam domain khusus, kemudian dipecah lebih lanjut menjadi blok.
  • Blok: Pada tiap bab, penyakit serta kondisi medis dikategorikan ke dalam blok yang lebih spesifik, masing-masing berisi daftar kode untuk varian penyakit tersebut.
  • Kode: ICD versi ke-10 ini memanfaatkan kode-kode alfanumerik yang khusus untuk mewakili beragam jenis penyakit, status medis, serta masalah kesehatan. Setiap kode dirancang dengan tujuan memberikan identifikasi yang detail, memungkinkan praktisi kesehatan untuk dengan efisien mengakses informasi yang diperlukan.
  • Karakter: Setiap kode dalam ICD-10 terdiri dari tiga hingga tujuh karakter, dan setiap karakter memiliki peranan krusial dalam proses pengodean:
    • Karakter Pertama: Menunjukkan bab atau kategori besar penyakit.
    • Karakter Kedua: Menjelaskan lebih rinci kategori penyakit dalam setiap bab, kemudian mengorganisasinya menjadi kelompok yang lebih khusus.
    • Karakter Ketiga: Memberikan spesifikasi lebih lanjut mengenai jenis penyakit atau kondisi dalam kategori yang sama.
    • Karakter Keempat hingga Ketujuh: Menambahkan detail tambahan seperti penyebab, gejala, atau lokasi anatomi yang terkait dengan penyakit atau kondisi tersebut.

Struktur yang hierarkis ini memungkinkan pengategorian yang akurat dan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek kesehatan, mendukung pengelolaan data kesehatan, analisis epidemiologi, serta penelitian medis dan klinis yang mendalam.

Klik Untuk Donasi - Sedekah Pohon untuk Indonesia Lestari
  1. Terdanai Rp.11,934,435
  2. Pencapaian 4.21%
  3. Donatur 95

Pentingnya ICD versi Ke-10

ICD-10 adalah elemen kunci dalam dunia kesehatan karena mendukung berbagai aspek penting manajemen penyakit serta perawatan kesehatan:

  • Dokumentasi Klinis yang Lebih Baik: menyediakan informasi akurat tentang kondisi pasien, memungkinkan perawatan yang lebih tepat dan hasil yang lebih baik, serta meningkatkan keselamatan pasien.
  • Pelacakan Kesehatan Masyarakat dan Kebijakan: Membantu pemerintah dan organisasi kesehatan melacak data penyakit, merespons ancaman global, dan menetapkan kebijakan kesehatan yang lebih baik.
  • Penyelesaian Tagihan Lebih Cepat: Spesifikasi kode ICD-10 mengurangi kesalahan penagihan, mengurangi klaim yang ditolak, dan mempercepat proses pembayaran.
  • Data Penelitian yang Lebih Baik: Membantu mengungkap hubungan antara kondisi kesehatan dan meningkatkan pengumpulan data dalam uji klinis.
  • Pembayaran yang Lebih Adil: Memberikan detail yang lebih baik tentang layanan medis, memastikan pembayaran yang adil untuk penyedia dan biaya yang sesuai untuk pasien.
  • Manajemen Penipuan: Membantu mendeteksi penipuan dan klaim berlebihan, mengurangi biaya perawatan medis, dan memastikan kejujuran dalam penagihan medis.

ICD-10 memiliki peran krusial dalam berbagai aspek kesehatan dengan memastikan bahwa data medis yang terkumpul dapat dimanfaatkan secara efektif untuk perawatan pasien, penelitian yang lebih dalam, dan perbaikan dalam pengelolaan kesehatan. 

Di Indonesia, sistem pengodean ini telah diadopsi oleh Indonesia Health Services (IHS), yaitu platform digital kesehatan yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Platform ini diresmikan pada tahun 2022 dan diberi nama SatuSehat. 

Yuk Mari Berdonasi Bersama WeCare.id

Dari penjelasan di atas kita jadi tahu bagaimana ICD-10 sangat berguna dalam dunia kesehatan. Sistem ini mencakup semua aspek dari mulai mendata jenis penyakit hingga urusan pembayaran layanan kesehatan dan para pekerja kesehatan. Contohnya dalam ICD-10 2010 data untuk penyakit malignant neoplasma of testis atau kanker testis terdapat di Buku ICD-10 Volume 1 di bab 2 pada blok C00-C97. 

Kanker testis adalah salah satu kanker langka yang lebih sering menyerang orang dengan usia antara 15-45 tahun. Meski langka, menurut Yayasan Kanker Indonesia pada unggahan Instagramnya kanker ini di Indonesia menduduki peringkat ke-24 dan jumlah kasus terbarunya mencapai total 1.497. Biaya pengobatan kanker ini cukup mahal maka tak heran banyak pasien yang membutuhkan bantuan.

TemanPeduli bisa berbagi bersama WeCare.id dengan mengirimkan donasi kepada para pasien di halaman kampanye pasien. Buka kampanye penggalangan dananya kemudian klik donasi dan tentukan nominalnya. Pengiriman donasi bisa dilakukan melalui situs Web WeCare.id atau aplikasi WeCare.id yang bisa dengan cepat dan mudah diunduh di Google Play dan App Store.

Yuk, mari ulurkan tangan TemanPeduli bagi sesama dengan WeCare.id.

Referensi

Anggraini, M., Irmawati, Garmelia, E., & Kresnowati, L. (2017). Klasifikasi, Kodifikasi Penyakit Dan Masalah Terkait I: Anatomi, Fisiologi, Patologi, Terminologi Medis dan Tindakan Pada Sistem Kardiovaskuler, Respirasi, Dan Muskuloskeletal. Diambil kembali dari lms-paralel.esaunggul.ac.id.

Aviat. (2022). Kemenkes RI: Indonesia Health Services, Solusi Integrasikan Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Diambil kembali dari Aviat.id.

Cañezal, a. V. (2021). What Is ICD-10 & Why Are ICD-10 Codes So Important for Healthcare? Diambil kembali dari blogs.meditab.com.

Dokumen Terminologi ICD-10. (2024). Diambil kembali dari satusehat.kemkes.go.id.

ICD-11 Implementation. (2022). Diambil kembali dari who.int.

International Classification of Diseases (ICD). (2022). Diambil kembali dari psychologytoday.com.

Kanker Testis. (2023). Diambil kembali dari instagram.com/yayasankankerid.

Wardah. (2023). Mengenal ICD-10 dan Manfaatnya dalam Dunia Kesehatan. Diambil kembali dari ehealth.co.id.

Sumber Featured Image : Irwan on Unsplash