Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober tiap tahunnya adalah hari aksi yang didedikasikan untuk mengatasi kelaparan global. Pada hari itu orang-orang dari semua bangsa bersatu untuk mendeklarasikan komitmen untuk menghilangkan kelaparan di seluruh dunia dari kehidupan kita. Di Indonesia, Peringatan Hari Pangan Sedunia tahun 2019 akan diselenggarakan tanggal 9-12 Oktober 2019 dan dipusatkan di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Fakta Mengenai Pangan di Seluruh Dunia
Lebih dari 800 juta orang, atau satu dari sembilan orang di dunia ini menderita kelaparan walaupun dunia memproduksi cukup makanan untuk memberi makan semua orang. Lebih dari 820 juta orang di seluruh dunia menderita kekurangan gizi kronis, 60% perempuan dan hampir lima juta anak di bawah usia lima tahun meninggal karena penyebab yang berkaitan dengan kekurangan gizi setiap hari.
Yang lebih mengejutkan, sepertiga dari makanan yang dihasilkan di seluruh dunia hilang atau terbuang sia-sia.
Sementara yang lain menderita kelaparan, 672 juta orang menderita obesitas dan 1,9 miliar lainnya kelebihan berat badan. Ini berarti lebih dari seperempat populasi dunia. Pada jumlah tersebut, sekitar 3,4 orang meninggal setiap tahun dikarenakan kelebihan berat badan. Melihat jumlah memperlihatkan bahwa kasus kematian karena kelebihan berat badan mulai meningkat dan lebih mengkhawatirkan dibandingkan dengan kasus bunuh diri.
Di seluruh dunia, sekitar 151 juta anak-anak yang berusia di bawah lima tahun mengalami stunted dan kecenderungan angka tersebut terus mengalami peningkatan, terutama di negara-negara maju dan berkembang. Dengan banyaknya kasus anak yang mengalami obesitas memperlihatkan bahwa kesadaran akan gizi ideal untuk anak masih kurang di seluruh dunia.
Tingkat Kelaparan di Indonesia
Di Indonesia tingkat kelaparan mengalami penurunan. Di tahun 1990 – 1992 jumlahnya 19,7 persen kemudian pada tahun 2014-2016 turun menjadi 7,9 persen. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang meningkat pesat sehingga angka kelaparan menurun. Meskipun mengalami penurunan hingga 50 persen, Indonesia dianggap masih lambat dalam hal mengurangi jumlah masyarakat yang kekurangan gizi terutama anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun. Hampir 37 % balita Indonesia mengalami stunting dikarenakan kekurangan gizi berdasarkan data terakhir.
Perayaan Hari Pangan Sedunia
Untuk merayakan pembentukan Organisasi Pangan dan Pertanian atau FAO, berbagai acara diadakan di lebih dari 150 negara di seluruh dunia. Ini menjadikan salah satu hari perayaan yang paling terkenal pada kalender PBB. Acara-acara tersebut mempromosikan kesadaran dan tindakan di seluruh dunia bagi masyarakat yang menderita kelaparan dan kebutuhan untuk memastikan keamanan pangan dan diet bergizi untuk semua.
Tahukah Anda bahwa badan PBB Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa atau FAO berkomitmen untuk mencapai “Zero Hunger” pada tahun 2030.
8 Alasan Mengapa Zero Hunger Mengubah Dunia
- Zero Hunger bisa menyelamatkan nyawa 3,1 juta anak tiap tahunnya
- Ibu dengan gizi yang baik memiliki bayi yang lebih sehat yang memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat
- Mengakhiri kekurangan gizi anak dapat meningkatkan PDB negara berkembang sebesar 16,5 persen
- Satu dolar yang dipakai untuk pencegahan kelaparan dapat menghasilkan keuntungan antara 15 dan 139 dolar Amerika
- Nutrisi yang tepat di awal kehidupan bisa berarti 46 persen lebih banyak dalam pendapatan seumur hidup
- Menghilangkan kekurangan zat besi dalam suatu populasi dapat meningkatkan produktivitas di tempat kerja sebesar 20 persen
- Mengakhiri kematian anak terkait gizi dapat meningkatkan tenaga kerja sebesar 9,4 persen
- Zero Hunger dapat membantu membangun dunia yang lebih aman dan lebih makmur untuk semua orang
4 Aksi Utama untuk Mewujudkan “Zero Hunger”
Demi merealisasikan visi “Zero Hunger”di seluruh dunia, FAO menyarankan 4 aksi utama pada masyarakat dunia.
1. Mengampanyekan dan memulai gerakan tidak membuang-buang makanan
Masyarakat disarankan menyimpan sisa makanan habis dengan cara dibekukan supaya kemudian dapat diolah kembali menjadi makanan baru. Jika makan di restoran dan makanan yang dipesan tidak habis, sebaiknya dibawa pulang supaya bisa disimpan di lemari es agar bisa dimakan lagi atau diproses lagi menjadi makanan baru.
2. Meningkatkan jumlah produksi pangan
Negara-negara didorong untuk meningkatkan jumlah produksi pangan supaya dapat memenuhi kebutuhan pangan warganya juga warga dunia. FAO juga mendorong riset pertanian agar mendapatkan metode baru dalam pertanian agar hasil produksi pangan meningkat.
3. Mengimplementasikan pola makan juga diet sehat
Masyarakat didorong untuk memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi agar jumlah penderita obesitas menurun dan angka kematian karena obesitas juga ikut menurun.
4. Mengajak semua negara untuk mendukung program “Zero Hunger”
Review : dr. Raisa
Yuk, konsultasi dokter gratis dengan dokter SEHATI: http://line.me/ti/p/~@Wecare.id
Sumber:
https://www.theglobalist.com/8-facts-world-food-day/
https://www.huffingtonpost.co.uk/entry/world-food-day-10-facts_uk_59e4a963e4b0a52aca193a31
https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/your-life/hari-pangan-internasional-2018/
https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=1819
http://nidakhoyrunnisa.blogspot.com/2019/02/hari-pangan-sedunia-2019.html
Ayo bantu anak-anak Indonesia terbebas dari kelaparan & gizi buruk
Klik Untuk Donasi - Bebaskan Anak Asmat dari Gizi Buruk bersama Food For Share!- Terdanai Rp.12,288,650
- Pencapaian 11.70%
- Donatur 221