Jika memperhatikan berita mengenai penderita hidrosefalus, umumnya mereka adalah anak-anak. Namun, ternyata penyakit pembesaran kepala ini tak mengenal usia. Hanya saja kebanyakan kasus penyakit ini dialami oleh anak-anak dan orang yang berusia di atas 60an.
Daftar isi:
Pada Usia Berapa Hidrosefalus Muncul?
Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan serebrospinal (CSF) yang tidak normal di dalam ruang kosong di dalam otak. Ruang kosong ini disebut ventrikel. Kelebihan cairan ini membuat ventrikel melebar, menimbulkan tekanan berbahaya pada jaringan otak. Penyakit pembesaran kepala ini bisa muncul sejak lahir atau muncul seiring waktu akibat kerusakan atau cedera.
Sejak Usia 3 bulan Kepalanya Kian Membesar, Guntur Butuh Pertolonganmu!
Bagaimana Cairan Otak Bisa Menumpuk?
Cairan serebrospinal adalah cairan bening tak berbau yang dibuat di dalam ventrikel dan mengalir di sekitar otak dan sumsum tulang belakang. CSF juga mengirimkan nutrisi ke otak dan mengangkut limbah metabolisme otak. Kemudian CSF diserap ke dalam aliran darah, dan cairan serebrospinal yang baru dan segar menggantikannya.
Hidrosefalus bisa terjadi apabila:
- Aliran CSF terhalang yang dinamakan dengan obstructive hydrocephalus.
- Tubuh tidak dapat menyerap CSF yang diproduksi dengan cukup, yang dinamakan dengan communicating hydrocephalus.
Penyebab Kepala Pasien Membesar
Penyakit pembesaran kepala ini bisa muncul karena berbagai penyebab. Yang muncul sejak lahir dinamakan hidrosefalus kongenital. Penyebabnya adalah interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan lingkungan selama perkembangan janin.
Berikut ini adalah beberapa penyebab munculnya hidrosefalus pada bayi yang baru lahir:
- Stenosis aqueductal, yaitu ketika aliran CSF antara ventrikel di dalam otak terhalang.
- Spina bifida, yaitu ketika sumsum tulang belakang bayi tidak berkembang sepenuhnya.
- Terjadi pendarahan di dalam ventrikel. Kondisi ini merupakan komplikasi yang bisa terjadi pada kelahiran prematur.
- Terdapat infeksi di dalam rahim pada masa kehamilan, seperti rubela atau sifilis. Infeksi dapat mengakibatkan pembengkakan pada jaringan otak bayi yang belum lahir.
Faktor Lainnya
Faktor lain yang bisa jadi penyebab munculnya pada hidrosefalus pada semua kelompok usia meliputi:
- Infeksi sistem saraf pusat, seperti meningitis bakteri atau gondongan.
- Tumor otak atau sumsum tulang belakang.
- Cedera traumatis lain pada otak.
- Pendarahan di otak akibat stroke atau cedera kepala.
Komplikasi
Pada kebanyakan kasus, hidrosefalus akan menjadi semakin parah. Tanpa pengobatan, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi bisa termasuk gangguan belajar atau gangguan perkembangan dan fisik. Komplikasi dari kondisi ini juga bisa berujung pada kematian. Ketika masih dalam kondisi ringan dan diobati, kemungkinan komplikasi cukup kecil bahkan mungkin tidak terjadi.
Diagnosis
Ada beberapa metode yang digunakan oleh dokter untuk mendiagnosis hidrosefalus, di antaranya:
- Menanyakan mengenai gejala.
- Melakukan pemeriksaan fisik.
- Melakukan studi pencitraan seperti USG, CT scan, maupun MRI.
- Terdanai Rp.6,070,000
- Pencapaian 17.52%
- Donatur 52
Pengobatan pada Bayi dan Anak-Anak
Walaupun hingga sekarang belum diketahui cara mencegah atau menyembuhkan penyakit ini, terdapat tiga pilihan pengobatan yang dapat menyelamatkan nyawa dan memerlukan operasi otak.
Sistem Shunt
Pengobatan yang paling umum untuk hidrosefalus adalah perangkat medis yang dinamakan shunt. Tujuan dari pemasangan shunt adalah untuk mengurangi tekanan di dalam otak dengan mengalirkan CSF berlebih. Shunt mengalirkan cairan ke bagian lain, paling sering dialirkan ke rongga perut atau jantung di mana cairan dapat diserap.
ETV (Endoscopic Third Ventriculostomy)
Pilihan pengobatan bedah kedua, yaitu ETV. Umumnya ini digunakan untuk anak-anak di atas usia 2 tahun dengan hidrosefalus non-komunikan (obstruktif); yaitu jenis yang disebabkan oleh sumbatan di otak seperti stenosis aqueductal.
Endoskopi menciptakan jalur alternatif untuk CSF mengalir keluar dari ventrikel dan mengelilingi otak. Untuk mengalirkan CSF tersebut tidak diperlukan shunt. Tidak semua pasien cocok dengan cara pengobatan ini.
CPC (ETV ditambah Choroid Plexus Cauterization)
Pilihan pengobatan ketiga melibatkan ETV dengan penambahan teknik yang membakar atau melakukan kauter. Prosedur ini dilakukan dengan memotong atau menghancurkan jaringan tubuh pada jaringan choroid plexus yang memproduksi CSF. Tujuannya untuk mengurangi jumlah cairan yang masuk ke ventrikel. Teknik ini dinamakan Choroid Plexus Cauterization atau CPC.
Pengobatan ini utamanya digunakan pada anak-anak di bawah usia 2 tahun. Tidak semua orang cocok untuk pengobatan ETV/CPC. ETV/CPC merupakan jenis operasi yang sangat teknis. Untuk itu diperlukan seorang ahli bedah saraf yang sudah terlatih dan berpengalaman dalam melakukan prosedur tersebut.
Mari Berbagi dengan Pasien Hidrosefalus
Banyak dari pasien pembesaran kepala ini lahir dari orang tua yang memiliki kondisi ekonomi yang serba kekurangan. Jangankan untuk berobat, terkadang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun sulit. Padahal pasien hidrosefalus harus segera mendapatkan pengobatan karena bisa semakin parah dan membahayakan jiwa para penderitanya.
Ayo kita berbagi dengan mereka yang membutuhkan bantuan dengan berdonasi melalui WeCare.id. Kirimkan donasi lewat situs web WeCare.id atau aplikasi WeCare.id yang bisa diunduh di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
Hydrocephalus. (2016). Diambil kembali dari kidshealth.org.
Hydrocephalus. (2022). Diambil kembali dari ninds.nih.gov.
Hydrocephalus. (2022). Diambil kembali dari childrenshospital.org.
Hydrocephalus. (2023). Diambil kembali dari mayoclinic.org.
Hydrocephalus in Infants and Children. (2021). Diambil kembali dari hydroassoc.org.Kenali Apa dan Bagaimana Perawatan Hidrosefalus. (2023). Diambil kembali dari primayahospital.com.
Sumber Featured Image : Daniel Thomas on Unsplash