Ramadan merupakan waktu bagi umat muslim untuk melaksanakan puasa. Umumnya setelah berpuasa sepanjang hari, kebanyakan orang ingin menyantap makanan favorit mereka yang enak. Namun makanan tersebut sering kali menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan pencernaan seperti GERD (Gastroesofagus Reflux Disease). Apakah penyebab GERD hanya karena makanan yang disantap saat berbuka atau sahur? Berikut ini penjelasan detailnya.
Bantu Musliha Melawan Sel Kanker Di tubuhnya
Apa Itu GERD?
GERD adalah kondisi pencernaan di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan mempengaruhi lapisan kerongkongan. Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, orang akan merasakan sensasi perih dan terbakar di bawah tulang dada atau yang dikenal sebagai heartburn. Penyebab GERD saat puasa salah satunya karena makanan yang kamu konsumsi.
Penyebab GERD Pada Bulan Ramadan
Cara makan, kecepatan makan, atau memilih makanan yang tidak sehat adalah di antara penyebab GERD paling penting pada bulan Ramadan. Selain itu, berikut adalah alasan umum lainnya:
- Porsi makan yang banyak saat buka dan sahur
Makan makanan dalam jumlah besar dalam waktu singkat adalah penyebab utama sakit perut setelah buka puasa. Cara makan seperti ini juga menjadi salah satu penyebab GERD setelah sahur.
Makan makanan dalam jumlah besar pada waktu berbuka menyebabkan perut terisi dalam waktu singkat dan meningkatkan tekanan pada dinding perut. Ini mengakibatkan asam lambung dan cairan pencernaan usus yang dikeluarkan oleh perut masuk ke kerongkongan dan menyebabkan terjadinya asam lambung pada perut.
Makan makanan dalam jumlah besar pada waktu berbuka membuat waktu untuk memproses makanan menjadi lebih lama. Akibatnya perut terasa sakit setelah buka.
- Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak
Saat puasa, orang-orang senang mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak tinggi untuk berbuka, seperti gorengan. Makanan yang penuh dengan lemak adalah salah satu penyebab GERD karena lemak membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna, yang merangsang refluks esofagus dan perasaan heartburn dan asam lambung.
- Mengonsumsi minuman manis secara berlebihan
Gula sendiri sebenarnya bukan penyebab GERD. Namun, makanan dan minuman yang mengandung gula yang banyak, seperti cokelat, minuman kopi dan teh kekinian, serta minuman bersoda, dapat memicu GERD.
Makanan yang penuh lemak dalam makanan manis merangsang sekresi asam di perut dan menyebabkan sakit perut dan asam lambung setelah buka atau sahur.
- Tidur setelah buka
Tidur setelah buka adalah salah satu kebiasaan buruk yang menjadi penyebab GERD. Aktivitas tidur tidur yang dilakukan segera setelah berbuka atau sahur menyebabkan relaksasi katup antara perut dan kerongkongan. Ini merangsang kembalinya asam yang dikeluarkan oleh perut ke kerongkongan dan menyebabkan sakit perut setelah makan.
- Terlalu banyak minum kopi
Selama bulan suci Ramadan, beberapa minum terlalu banyak kopi, khususnya setelah makan sahur agar tidak tidur setelah makan sahur dan tetap terjaga di pagi hari. Namun, terlalu banyak minum kopi secara berturut-turut adalah salah satu faktor penyebab GERD saat puasa. Ini disebabkan oleh kandungan kafein dalam kopi yang dapat merelaksasi katup antara lambung dan kerongkongan, sehingga asam lambung dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi.
Selain itu, asam klorogenat dalam kopi juga dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang dapat memperburuk GERD. Namun, tidak semua orang dengan GERD bereaksi buruk terhadap kopi dan beberapa orang dapat menoleransi kopi dengan jumlah yang tidak terlalu banyak.
Klik Untuk Donasi - Benjolan Tumor Terus Membesar di Perut Kirana, Uluran Tanganmu sangat diharapkan!- Terdanai Rp.1,409,500
- Pencapaian 5.37%
- Donatur 27
- Sering merokok
Perokok yang tidak bisa lepas dari rokok akan menderita saat berpuasa. Karena tidak bisa merokok saat berpuasa, mereka biasanya akan merokok setelah buka puasa atau sebelum sahur. Namun, merokok dalam jumlah banyak merangsang relaksasi katup antara kerongkongan dan lambung dan merangsang terjadinya asam lambung, sehingga dianggap sebagai penyebab GERD.
- Berat badan naik selama puasa
Sebagian besar orang mengalami peningkatan berat badan selama bulan puasa karena peningkatan asupan makanan, ditambah kurangnya aktivitas fisik dan olahraga. Kenaikan berat badan dalam waktu singkat dan obesitas adalah salah satu penyebab GERD. Ini karena penumpukan lemak di daerah perut meningkatkan tekanan pada lambung setelah makan dan menyebabkan gastroesophageal reflux dan rasa asam pada orang yang berpuasa.
- Mengonsumsi minuman dan makanan asam
Mengonsumsi makanan dan minuman dengan keasaman tinggi bisa jadi penyebab GERD saat berpuasa. Hal ini karena makanan dan minuman asam merangsang produksi asam lambung setelah makan selama sarapan atau sahur.
Kebiasaan yang Dapat Mengurangi GERD
Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi kemungkinan menderita gangguan pencernaan saat berpuasa. Berikut beberapa tips yang direkomendasikan oleh para ahli:
- Minum air yang cukup
Tetap terhidrasi sangat penting saat berpuasa. Selain membantu memperlancar pencernaan, bisa juga membantu masalah kesehatan umum lainnya seperti sembelit, sakit kepala, dan nyeri punggung. Cobalah minum 8 gelas sehari dan minumlah dalam beberapa teguk kecil, daripada mengonsumsinya semua sekaligus, karena ini membuat tubuh lebih mudah menyerap.
Namun hindari minuman bersoda karena mengandung gula yang tinggi dan kafein karena bisa menjadi penyebab GERD. Kafein juga dapat menyebabkan kram perut dan diare ketika dikonsumsi dalam keadaan perut kosong.
- Hindari makan berlebihan
Saat berpuasa orang tidak makan dari waktu fajar sampai terbenam matahari. Namun apabila saat buka puasa makan dalam porsi berlebihan, hal ini dapat menyebabkan kram perut dan GERD yang parah. Kondisi ini dapat merusak tenggorokan dalam waktu yang lama. Kapan pun memungkinkan, berbukalah dengan makanan ringan, dan bagi waktu makan pada periode boleh makan.
- Hindari makanan yang tinggi lemak
Selain membuat kamu merasa lelah, dan makanan tinggi lemak juga tidak sehat. Makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna, sehingga dapat menyebabkan sakit perut dan menyebabkan rasa mual serta bisa jadi penyebab GERD.
- Jangan tidur langsung setelah buka atau sahur
Cobalah beri jeda 2 jam setelah buka atau sahur jika akan tidur. Tidur dengan perut yang sangat kenyang dapat mencegah sistem pencernaan bekerja dengan baik.
- Makan lebih banyak serat
Serat adalah salah satu makanan yang paling baik bagi sistem pencernaan karena dapat membantu mencegah kembung dan sembelit. Pilih makanan gandum utuh dan biji-bijian utuh bila memungkinkan dan tambahkan kacang dan lentil ke dalam makanan.
Itulah beberapa penyebab GERD yang bisa membuat puasa kamu menjadi tidak nyaman. Oleh karena itu, selain menghindari makanan yang bisa memicu GERD, sangat penting untuk menjaga pola makan dan kebiasaan yang sehat selama bulan puasa agar kesehatan pencernaan tetap terjaga dan ibadah puasa dapat dilaksanakan dengan nyaman dan lancar. Di bulan puasa ini selain menjaga kesehatan, yuk perbanyak juga bersedekah. Kamu bisa berdonasi untuk pasien yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Cara berdonasi bisa melalui situs web WeCare.id atau dengan cara mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Referensi
Causes of heartburn in Ramadan and heartburn after the pre-dawn. (2021). Diambil kembali dari arabiaweather.com.
Fakeeh University Hospital offers tips to prevent GERD this Ramadan. (2022). Diambil kembali dari gulfnews.com.Tips to keep your digestive system happy and healthy this Ramadan. (2021). Diambil kembali dari clevelandclinicabudhabi.ae.
Sumber Featured Image : Sasun Bughdaryan on Unsplash