Sekarang ini orang semakin peduli akan kesehatan. Salah satu yang sedang banyak diperbincangkan dan menjadi tren yang menyebar luas adalah “gluten free”. Produk “gluten free” sekarang menjadi pilihan banyak orang karena alasan kesehatan. Orang-orang mulai beralih ke pasta, kue, atau roti yang bebas gluten.
Gluten yang dalam bahasa Latin berarti “glue” atau lem adalah campuran protein yang terjadi secara alami dalam gandum, gandum hitam, juga jelai dan persilangan biji-bijian tersebut. Produk gluten free menurut FDA adalah jika makanan tidak memiliki kandungan berikut ini:
- bahan yang berasal dari gandum, gandum hitam, jelai, atau persilangan biji-bijian ini,
- bahan yang berasal dari biji-bijian ini dan yang belum diproses untuk menghilangkan gluten, atau
- bahan yang berasal dari biji-bijian yang telah diproses untuk menghilangkan gluten, jika hasilnya makanan tersebut mengandung 20 atau lebih bagian per juta (ppm) gluten
Karena gluten itu seperti lem, maka makanan yang mengandung gluten sulit untuk dicerna sehingga membuat tubuh bekerja lebih keras. Para penderita celiac disease, yaitu penyakit alergi terhadap protein gluten, menghindari gluten karena alasan tersebut.
Jika faktanya demikian, apakah benar “gluten free” itu baik untuk kesehatan? Mari kita cari tahu kebenarannya dalam 5 mitos tentang “gluten free” berikut ini.
- Mitos: Makanan yang Mengandung Gluten Tidak Baik untuk Kesehatan
Faktanya, Jelai dan gandum hitam adalah jenis gandum utuh yang mengandung serat, vitamin, dan mineral baik yang untuk tubuh. Memang, penderita penyakit celiac, mereka alergi terhadap gluten, menghindari mengkonsumsi makanan yang mengandung gluten karena akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh mereka. Namun, bagi orang yang tidak alergi terhadap gluten, mengkonsumsi makanan bebas gluten tidak akan membuat berat badan Anda turun atau tubuh menjadi lebih sehat. Menurut Ami L. Jones dalam penelitiannya yang berjudul The Gluten-Free Diet: Fad or Necessity? menyebutkan bahwa umumnya produk gandum olahan bebas gluten (misalnya, roti, sereal, dan crackers (sejenis biscuit tipis dan renyah) memiliki kandungan serat, besi, seng, dan kalium yang lebih rendah. Diet bebas gluten juga dapat meningkatkan risiko defisiensi nutrisi atau malnutrisi, terutama vitamin B, besi, dan mineral.
Catatan The Whole Grain Council menyebutkan bahwa sebagian besar biji-bijian bebas dari gluten. Namun, jika Anda harus mengkonsumsi biji-bijian bebas gluten dikarenakan masalah kesehatan, Anda bisa memilih biji-bijian utuh, seperti beras, buckwheat (soba), sorgum, quinoa, jagung, dan gandum (jika tidak terkontaminasi silang selama pertumbuhan atau manufaktur).
- Mitos: Gluten Meningkatkan Risiko Kanker
Kecuali Anda menderita penyakit celiac, faktanya menghilangkan gluten dari menu makanan Anda tidak akan membantu menurunkan risiko tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa bagi penderita penyakit celiac tidak mengkonsumsi gluten dapat meningkatkan penyembuhan usus dan menurunkan risiko kanker.
The American Institute of Cancer Research (AICR) mengatakan bahwa menghindari gluten tidak menurunkan risiko kanker pada orang yang tidak memiliki penyakit celiac. Bahkan, makanan whole-grain atau biji-biji utuh yang mengandung gluten bisa menjadi sumber serat yang baik dan fitokimia antioksidan yang mungkin dapat melindungi dari kanker.
- Mitos: Bebas Gluten Membantu Menurunkan Berat Badan
Ketika Anda melakukan diet gluten free, ada kemungkinan berat badan Anda mengalami penurunan. Namun, itu terjadi karena Anda mengurangi porsi makan Anda. Keberhasilan menurunkan berat badan Anda terjadi karena diet ketat yang Anda lakukan, bukan karena tidak mengkonsumsi gluten.
Penelitian yang dilakukan oleh Wendy Marcason, RD menyatakan dengan jelas, “Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung dugaan manfaat diet bebas gluten terhadap peningkatan penurunan berat badan.” Sebuah artikel dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menambahkan bahwa melakukan diet bebas gluten sebenarnya dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko penyakit jantung pada orang tanpa penyakit celiac.
- Mitos: Berat Badan Anda Akan Naik Jika Anda Sensitif Terhadap Gluten
Banyak yang mengira apabila sering mengonsumsi biji-bijian lalu kemudian terjadi kenaikan berat badan maka hal tersebut dikarenakan oleh kandungan gluten dan artinya orang tersebut sensitif terhadap gluten.
Dikutip dari situs Everyday Health, E.A. Stewart, RD, ahli gizi integratif di San Diego, mengatakan bahwa berbagai gejala mungkin terjadi karena sensitif terhadap gluten, tetapi kenaikan berat badan tidak termasuk dalam gejala tersebut.
Konsumsi yang berlebih menjadi faktor yang lebih dominan dalam kenaikan berat badan
- Mitos: Bebas Gluten Membuat Anda Lebih Energik
Umumnya orang berpikir gluten adalah penyebab kelelahan dan kurangnya energi pada orang yang mengkonsumsi gluten. Sayangnya, ini hanyalah mitos. Tak ada bukti yang mendukung pernyataan bahwa makan yang mengandung gluten menurunkan tingkat energi.
Para pendukung mitos ini mengatakan bahwa gluten menyebabkan Anda mengalami lemah lesu karena tubuh Anda bekerja kerjas untuk mencerna gluten. Jangan lupa! Lemak sehat dan protein hewani juga tidak mudah untuk dicerna.
Nah, sekarang sudah jelas bahwa beberapa pernyataan tentang gluten free adalah mitos belaka. Jadi, jika Anda tak memiliki kondisi kesehatan yang membahayakan apabila mengkonsumsi gluten, tak perlu menghindari makanan yang mengandung gluten. Sesugguhnya whole grains yang mengandung gluten memiliki nutrisi yang baik untuk tubuh.
Review : dr. Denita dan dr. Tita
Sumber:
https://www.fda.gov/ForConsumers/ConsumerUpdates/ucm363069.htm
https://www.shape.com/healthy-eating/diet-tips/6-common-gluten-free-myths
https://www.web.lark.com/6-myths-about-gluten-free-food/
https://jandonline.org/article/S0002-8223(11)01572-0/fulltext
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4255872/
https://www.care2.com/greenliving/7-gluten-myths-you-should-stop-believing.html
https://www.everydayhealth.com/diet-nutrition/diet/gluten-myths-facts-know/
http://www.aicr.org/press/health-features/health-talk/2013/04apr2013/gluten-free-diet-cancer.html