Pandemi Covid-19 masih terus berlangsung hingga saat ini. Bahkan terjadi lonjakan pandemi dimana jumlah kasus positif cenderung meningkat drastis. Kondisi ini kemungkinan besar terjadi karena pandemic fatigue yang membuat banyak orang mulai megabaikan protokol kesehatan.
Daftar isi:
Apa itu pandemic fatigue
Menjalani aktivitas sehari-hari dalam kondisi pandemi saat ini tentunya mengubah pola hidup kita. Protokol yang harus selalu diterapkan setiap saat tentunya membuat kita jenuh dan sering kali mencoba untuk mengabaikannya. Jika kita mengalami kondisi ini, mungkin saja kita mengalami pandemic fatigue.
Paul Nestadt, MD dari Universitas Hopkins mengungkapkan bahwa pandemic fatigue adalah kelelahan yang kita rasakan setelah berbulan-bulan menghabiskan waktu dan tenaga untuk menjalani gaya hidup baru di masa pandemi.
Berdasarkan data dari Biro Sensus, Household Pulse Survey, krisis kesehatan yang dialami oleh mayoritas warga Amerika Serikat adalah gejala kecemasan dan depresi. Cemas, sedih atau depresi, dan lelah merupakan tiga dampak utama yang sering terlihat pada mereka yang mengalami pandemic fatigue.
Justin Ross, seorang psikolog dari UCHealth Integrative Medicine Center di Stapleton, mengungkapkan bahwa kecemasan dipicu oleh ketidakpastian, kurangnya rasa kontrol, dan ancaman. Ketiganya dapat menyerang mental seseorang sekaligus dan menimbulkan kecemasan berlebih.
WHO sendiri memiliki definisinya mengenai pandemic fatigue, yaitu rasa kurang termotivasi untuk mengikuti anjuran untuk melindungi diri sendiri dan juga orang lain. Berkurangnya motivasi untuk menjalankan protokol kesehatan inilah yang cenderung berpotensi meningkatkan jumlah kasus positif Covid-19.
Berdasarkan data yang dirilis Satgas Covid-19 per tanggal 18 Juni 2021, peningkatan kasus Covid-19 mencapai 12,624 kasus hanya dalam satu hari saja. Angka tersebut sebagian besar berasal dari Jawa Barat dan DKI Jakarta. Jika jumlah korban terus bertambah, hal ini berpotensi mengurangi ketersediaan layanan kesehatan yang mencukupi.
Karena itu, jika kita merasa mengalami pandemic fatigue, cobalah untuk mengatasinya dengan mengikuti beberapa tips berikut ini.
Klik Untuk Donasi - Hidup Nenek Isah Bergantung pada Mesin Cuci Darah Akibat Alami Gagal Ginjal Kronis Stadium 5!- Terdanai Rp.552,000
- Pencapaian 3.20%
- Donatur 11
Tips mengatasi pandemic fatigue
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi pandemic fatigue ini. Jika kita bingung bagaimana untuk mengatasinya, cobalah beberapa tips dari Justin Ross berikut ini:
1. Berkaca dan menerima keadaan
Luangkan waktu untuk berkaca dan mengamati diri kita sendiri. Cari tahu apa yang berbeda dalam diri kita. Jika kita merasa kesal, tidak sabar, marah, atau justru merasa lelah, cemas, dan depresi, cobalah untuk menerima respons emosional tersebut.
Kita tidak dapat merubah sesuatu yang tidak kita sadari. Karena itu izinkan diri kita untuk menerima perasaan tersebut dan menganggapnya hal yang normal dalam kondisi saat ini.
2. Atur nafas dan meditasi
Latihan pernapasan merupakan cara paling sederhana untuk menurunkan kadar stes dan cemas. Dengan menurunkan tempo napas, kita memberi sinyal pada tubuh bahwa tidak ada bahaya yang mengancam.
Ross menyarankan untuk melakukan latihan pernapasan setidaknya tiga kali dalam sehari. Pada saat latihan, pastikan untuk menurunkan tempo napas kita. Dengan begitu, kita dapat membantu mengaktifkan sistem saraf parasimpatik, yang membantu kita memulihkan keseimbangan dan dapat memberikan rasa tenang dan fokus.
3. Batasi screen time
Media sosial dan juga media informasi lainnya dapat menjadi salah satu sumber yang dapat meningkatkan kadar kecemasan kita. Apalagi jika kita sering melakukan doomscrolling atau sengaja mencari informasi negatif mengenai pandemi.
Karena itu, cobalah untuk menjauhkan diri dari media sosial untuk beberapa waktu. Jika kita lebih sering mencari informasi melalui TV, hentikan dulu menonton berita seputar pandemi. Alihkan fokus kita untuk menikmati hal lain seperti membaca buku, mendengarkan musik, menonton film, atau apapun yang dapat membuat kita lebih tenang.
4. Isi ulang energi
Selama masa pandemi, kita mungkin terlalu fokus pada pekerjaan hingga lupa untuk mengisi ulang energi kita. Karena itu, cobalah untuk mengatur alarm pengingat agar kita bisa beristirahat dan melakukan hal lain yang menenangkan.
5. Lebih aktif
Cara lain untuk dapat mengisi kembali energi adalah dengan menjalankan pola hidup aktif. Segala macam kegiatan fisik, olahraga, dan hal lain yang dapat membuat kita bergerak bisa menjadi media untuk menyegarkan tubuh dan pikiran.
Tapi, kita juga harus melakukannya secara seimbang. Jika kita terus berolahraga tanpa memberikan tubuh kesempatan untuk beristirahat, atau bahkan mengabaikan kondisi mental, kita tidak akan merasa lebih baik.
6. Berikan batasan
Bekerja atau belajar dari rumah sering kali membuat kita lupa dengan waktu dan kondisi. Karena itu sangat penting untuk memberikan batasan yang jelas antara waktu bekerja, belajar, dan waktu bersama keluarga.
Tentukan waktu yang sesuai untuk menyelesaikan pekerjaan kita dan berhenti saat waktunya habis. Dengan begitu, kita bisa menyeimbangkan antara kehidupan dunia kerja dan kehidupan pribadi.
7. Temukan lingkungan yang mendukung
Berkumpul bersama teman, tetangga, dan keluarga bisa menjadi pengibur saat kita merasa tertekan. Tapi jangan salah memilih lingkungan kita. Lingkungan yang buruk justru akan membuat kita menjadi lebih tertekan dan depresi.
Karena itu, cobalah untuk memilih lingkungan yang tepat agar kita bisa menjalani hidup yang lebih positif. Dengan begitu, kita bisa menghindari terjadinya pandemic fatigue pada diri kita. Jangan lupa juga untuk meluangkan waktu membantu pasien tidak mampu yang mengidap berbagai penyakit.
Kamu juga bisa berdonasi lebih mudah melalui aplikasi WeCare.id. Caranya, download aplikasi WeCare.id di ponselmu. Donasi yang kamu berikan tentu sangat berharga untuk teman-teman yang membutuhkan.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Gotong royong menyediakan ALAT PELINDUNG DIRI (APD) untuk tenaga medis
Referensi
admamari. (2021, Juni 14). Mengenal Pandemic Fatigue, Salah Satu Alasan di Balik Lonjakan Kasus COVID-19 di Malaysia. Diambil kembali dari amari.itb.ac.id
Covid-19, S. (2021, Juni 18). Kasus Positif COVID-19 Tembus 12.000 Sehari! Diambil kembali dari covid19.go.id
McCrimmon, K. K. (2020, Oktober 30). Are you feeling exhausted, anxious or sad? 5 tips for handling ‘pandemic fatigue.’. Diambil kembali dari uchealth.orgMillard, E. (2021, Februari 17). How to Not Let Pandemic Fatigue Turn Into Pandemic Burnout. Diambil kembali dari everydayhealth.com
Sumber Featured Image : Freepik.com