Tablet oral Methylprednisolone merupakan obat yang harus diresepkan dokter. Obat ini tersedia dalam bermacam merek. Methylprednisolone adalah obat kortikosteroid yang mencegah pelepasan zat penyebab peradangan dalam tubuh.
Daftar isi:
- 1. Daftar Merek Dagang Methylprednisolone yang Beredar Di Indonesia
- 2. Kegunaan Methylprednisolone
- 3. Cara Mengkonsumsi Methylprednisolone
- 4. Dosis Methylprednisolone
- 5. Apa Efek Samping dari Methylprednisolone?
Daftar isi:
Daftar Merek Dagang Methylprednisolone yang Beredar Di Indonesia
Fumethyl, Advantan, Metrison, Depo-Medrol, Solu-Medrol, Cormetison, Tropidrol, Flason, Sanexon Injection, Gamesolone, Yalone, Metisol, Hexilon, Intidrol, Simdrol-125, Inxilon, Medixon, Iflaz, Lameson, Medrol, Sanexon, Prolon, Konixon, Mesol, Meprilon, Methylon, Prednox, Rhemafar, Prednicort, Simdrol-4, Tison, dan Toras.
Kegunaan Methylprednisolone
Methylprednisolone digunakan untuk mengobati kondisi seperti radang sendi, kelainan darah, kanker tertentu, reaksi alergi yang parah, penyakit kulit/ginjal /usus /paru-paru, kondisi mata, serta gangguan sistem kekebalan. Obat ini menurunkan respons sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit untuk mengurangi gejala seperti pembengkakan, nyeri, serta reaksi jenis alergi. Metilprednisolone juga dapat digunakan dengan obat lain pada gangguan hormon.
Cara Mengkonsumsi Methylprednisolone
Obat ini kebanyakan tersedia dalam bentuk tablet yang cara mengkonsumsinya bisa dengan air atau makanan. Dosis dan lamanya pengobatan berbeda-beda tiap orang ditentukan berdasarkan kondisi medis dan respons terhadap pengobatan. Pastikan untuk mengikuti dosis yang instruksikan oleh dokter.
Beberapa orang diinstruksikan dokter untuk mengkonsumsi obat ini tiap hari, tetapi ada juga yang ada diinstruksikan untuk mengurangi atau menambah dosis tiap harinya. Jika tidak mengonsumsi obat ini dalam dosis yang sama tiap harinya atau jika mengkonsumsi obat ini setiap hari, mungkin lebih baik untuk menandai kalender sebagai pengingat. Jika ada instruksi yang tidak jelas, segera hubungi dokter.
Jangan hentikan minum obat ini jika kamu belum berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Beberapa kondisi bisa menjadi lebih buruk bila obat ini tiba-tiba dihentikan. Dosis kamu mungkin perlu diturunkan secara bertahap.
Jika kamu berhenti mengkonsumsi obat ini secara tiba-tiba, kamu mungkin mengalami withdrawal syndrome atau gejala putus obat, seperti seperti merasa lemah, penurunan berat badan, mual, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan, dan pusing. Untuk membantu mencegah gejala putus obat, dokter mungkin menurunkan dosismu secara perlahan.
Klik Untuk Donasi - Bantu Korban Gempa di Sulawesi Barat Pulih dari Gempa!- Terdanai Rp.15,336,014
- Pencapaian 44.26%
- Donatur 113
Dosis Methylprednisolone
- Dosis Obat tablet minum
Dewasa: 2-60 mg per hari, dibagi menjadi 1-4 kali pemberian, bergantung pada jenis penyakit yang sedang diobati.
Anak-anak: 0,5-1,7 mg/kgBB per hari. Obat diberikan tiap 6-12 jam.
- Dosis Obat suntik
Dewasa: 2-60 mg per hari, dibagi menjadi 1-4 kali pemberian, bergantung pada jenis penyakit yang sedang diobati.
Anak-anak: 0,5-1,7 mg/kgBB per hari. Obat diberikan tiap 6-12 jam.
Untuk meredakan reaksi alergi serta asma
- Dosis Obat tablet minum
Dewasa: 4-24 mg per hari.
- Dosis Obat suntik
Dewasa: 40 mg per hari. Pemberian dosis obat bergantung pada respons tubuh.
Anak-anak: 1-4 mg/kgBB per hari.
Untuk mengobati ruam kulit yang diakibatkan reaksi alergi atau peradangan
(krim oles memiliki kandungan methylprednisolone 0,1%)
- Dewasa: 1x sehari. Krim dioleskan di area yang mengalami kelainan.
- Anak-anak: 1x sehari. Krim dioleskan di area yang mengalami kelainan.
Hampir 12 tahun Mistahul Belum Bisa Berjalan Akibat Lumpuh Otak. Bantu Pengobatan Miftahul!
Apa Efek Samping dari Methylprednisolone?
Efek samping metilprednisolon tergantung pada dosis, durasi dan frekuensi pemberian. Untuk durasi konsumsi yang singkat biasanya memiliki sedikit efek samping yang ringan. Sementara untuk Metilprednisolon dosis tinggi dalam jangka panjang bisa menyebabkan efek samping yang bisa diprediksi dan berpotensi serius.
Efek samping metilprednisolon dan kortikosteroid lain berkisar dari gangguan ringan sampai kerusakan tubuh serius yang tidak bisa diperbaiki. Efek samping yang sering dilaporkan di antaranya:
- retensi cairan atau edema
- penambahan berat badan,
- tekanan darah tinggi,
- kehilangan kalium,
- sakit kepala,
- otot lemah,
- wajah bengkak,
- pertumbuhan rambut di wajah,
- kulit menipis dan mudah memar,
- glaukoma,
- katarak,
- tukak lambung,
- memburuknya diabetes,
- menstruasi tidak teratur,
- ganguan pertumbuhan pada anak-anak,
- kejang, dan
- gangguan psikis.
Pastikan untuk selalu mengikuti instruksi dokter ketika mengkonsumsi obat agar tidak mengakibatkan hal yang tak diinginkan. Selain itu juga, jangan lupa juga untuk meluangkan waktu dengan membantu pasien tidak mampu yang mengidap berbagai penyakit.
Kamu juga bisa berdonasi lebih mudah melalui aplikasi WeCare.id. Caranya, download aplikasi WeCare.id di ponselmu. Donasi yang kamu berikan tentu sangat berharga untuk teman-teman yang membutuhkan.
Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!
Dukung WeCare.id untuk mengembangkan
konten-konten kesehatan & kebaikan yg lebih berkualitas.
KLIK UNTUK DONASI
Referensi
Methylprednisolone. (2019). alodokter.com.
Methylprednisolone. (2020). webmd.com.
Methylprednisolone. (2020). sehatq.com.
Methylprednisolone Side Effects. (2020). drugs.com.
Ogbru, O. (2020). methylprednisolone (Medrol). medicinenet.com.University of Illinois-Chicago, D. I. (2018). Methylprednisolone, oral tablet. medicalnewstoday.com.