Mengapa Risiko Jatuh Kamar Mandi Bisa Berakibat Fatal?

Mengapa Risiko Jatuh Kamar Mandi Bisa Berakibat Fatal?

Risiko jatuh kamar mandi sering dianggap remeh. Padahal kenyataan menunjukkan sebaliknya. Misalnya, musisi Gusti Irwan Wibowo dikabarkan meninggal di kamar mandi pada 15 Juni 2025. Ia sebelumnya mengeluh pusing, lalu ditemukan dalam posisi telungkup, diduga akibat jatuh. Kasus ini jadi wakeup call bahwa kamar mandi bisa menjadi lokasi kecelakaan serius.

Yuk, kita telusuri apa saja penyebab jatuh di kamar mandi dan bahaya yang menanti bersama kami tim WeCare.id!

Risiko Jatuh Kamar Mandi Banyak Memakan Korban

Menurut laporan penting dari Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) setiap tahun, sekitar 234.000 orang Amerika usia 15 tahun ke atas dilarikan ke UGD gara-gara cedera di kamar mandi. Penyebab utamanya terpeleset atau jatuh (8 dari 10 kasus). Lansia di atas 85 tahun paling rawan, dan wanita lebih sering jadi korban daripada pria.

Jenis cedera yang paling sering dialami adalah keseleo kaki atau cedera otot (mencapai hampir 30% dari total kasus), serta fraktur tulang (sekitar 10% dari semua kejadian), terutama mengenai area ekstremitas bawah dan bagian kepala hingga leher.

Seperti kasus Gustiwiw yang masih aktif, risiko ini tak pandang usia atau fisik! Lantai licin, benturan permukaan keras, hingga keterlambatan pertolongan bisa berujung fatal.

Faktor Kondisi yang Meningkatkan Risiko:

Usia, Kondisi Fisik, dan Kebersihan

Data dari UCLA Health menunjukkan sekitar 80 % jatuh di rumah terjadi di kamar mandi, dengan lansia dan orang dengan kondisi medis tertentu paling rentan. Seiring bertambahnya usia, terdapat beberapa perubahan terkait usia yang dapat meningkatkan risiko jatuh, antara lain:

Gangguan Fisik:

  • Masalah keseimbangan tubuh.
  • Nyeri pada kaki yang mengganggu mobilitas.
  • Kelemahan otot yang memengaruhi kemampuan berjalan, menjaga keseimbangan, dan bereaksi dengan cepat.

Kondisi Kesehatan:

  • Penurunan fungsi kognitif atau demensia.
  • Kondisi medis yang memengaruhi keseimbangan, seperti diabetes, penyakit jantung, gangguan saraf, dan masalah tiroid.

Faktor lainnya yang tak kalah penting adalah kebersihan kamar mandi yang kurang terjaga. Kebersihan kamar mandi juga sangat berpengaruh. Lantai yang kotor, licin karena sabun, atau berlumut membuat siapa pun mudah terpeleset. Selain itu, pencahayaan yang buruk dan barang-barang berserakan memperbesar peluang tersandung atau terpeleset.

Anak-anak dan dewasa muda pun tidak luput dari risiko, apalagi jika kamar mandi tidak dilengkapi fitur keselamatan seperti pegangan tangan atau alas anti-slip.

Ancaman Benturan pada Permukaan Keras

Salah satu bahaya utama dari risiko jatuh kamar mandi adalah benturan kepala atau tubuh pada permukaan keras seperti lantai keramik, bak mandi, atau kloset. Permukaan ini tidak memberikan bantalan, sehingga benturan bisa menyebabkan cedera serius, mulai dari memar, patah tulang, hingga cedera kepala berat seperti gegar otak atau perdarahan otak.

Cedera Kepala Traumatis yang Mengancam Jiwa

Berdasarkan informasi dari situs resmi RS Sarjito, trauma kepala merupakan kondisi yang timbul akibat adanya benturan kuat pada area kepala yang berpotensi menimbulkan kerusakan pada jaringan otak. Semakin keras benturannya, semakin parah cederanya.

Tingkat Keparahan:

  • Cedera ringan: Biasanya tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri
  • Cedera berat: Memiliki tingkat bahaya yang tinggi dengan risiko menimbulkan kecacatan permanen hingga berujung pada kematian.

Gejala Cedera Kepala Ringan:

  • Benjolan atau bengkak di kepala
  • Luka atau memar di kulit kepala
  • Pusing dan sakit kepala
  • Bingung, sulit fokus
  • Keseimbangan terganggu
  • Penglihatan buram
  • Telinga berdenging
  • Mudah capek

Gejala Cedera Kepala Berat:

  • Pingsan atau tidak sadarkan diri
  • Mual dan muntah parah
  • Hilang ingatan
  • Bicara pelo
  • Sulit jalan dan menjaga keseimbangan
  • Perubahan sikap atau perilaku
  • Kejang-kejang
  • Keluar darah atau cairan bening dari telinga/hidung

Gejala pada Anak:

  • Kejang
  • Menangis terus-menerus
  • Rewel tidak seperti biasanya
  • Tidak mau makan atau minum
  • Anak jadi pendiam dan tidak aktif

Bahkan, benturan di area kepala dapat memicu kondisi fatal seperti. Menurut laman Cleveland Clinic, salah satu penyebab hematoma adalah jatuh yang menyebabkan kepala terbentur.

Hematoma menurut Medical News Today adalah kondisi ketika darah terkumpul di luar pembuluh darah karena ada kerusakan atau cedera. Ibaratnya seperti wadah yang menampung darah dan terbentuk di bagian dalam tubuh.

Kondisi ini terjadi ketika ada benturan atau luka, dinding pembuluh darah bisa robek atau rusak. Darah yang keluar dari pembuluh yang rusak ini kemudian mengumpul di jaringan sekitarnya dan membentuk semacam “kantong darah”.

Perbedaan hematoma dan pendarahan biasa:

  • Pendarahan biasa: Darah masih terus mengalir keluar
  • Hematoma: Darah sudah berhenti mengalir dan menggumpal, tapi tetap terkumpul di satu tempat

Salah satu jenis hematoma adalah hematoma subdural. Kondisi ini merupakan salah satu bentuk hematoma yang berlokasi di ruang antara tengkorak dan lapisan luar otak. Keadaan ini umumnya dipicu oleh trauma pada kepala dan dikategorikan sebagai kondisi gawat karena dapat memberikan tekanan pada jaringan otak.

Hal Penting yang Perlu Diingat:

Gejala cedera kepala tidak selalu muncul langsung setelah kecelakaan. Kadang baru terasa beberapa hari atau bahkan minggu kemudian. Karena itu, jika pernah terbentur kepala dan merasakan gejala-gejala di atas, segera periksa ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan.

Patah Tulang Serius & Komplikasi Lanjutan

Cedera akibat benturan keras sering mengakibatkan patah tulang—terutama di pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang. Menurut Journal of Surgical Research (2019), dari semua pasien jatuh, 21 % mengalami patah tulang, dan 12 % mengalami cedera otak traumatis. Pada lansia, efeknya bisa fatal karena risiko komplikasi tinggi.

Permukaan Licin Jadi Penyebab Jatuh di Kamar Mandi Nomor Satu

Inilah biang keladi utama! Air, sabun, sampo, atau kondisioner yang tumpah menciptakan lapisan licin mematikan. Ketika kaki menginjak lantai basah tanpa alas kaki yang tepat, gesekan berkurang drastis dan tubuh mudah kehilangan keseimbangan. Apalagi jika lantai terbuat dari keramik atau granit yang permukaannya halus dan kita tak memakai alas kaki anti-slip.

Bahaya terpeleset di kamar mandi bisa terjadi pada siapa saja, terutama saat keluar-masuk shower atau bak mandi, serta ketika terburu-buru.

Ruang Sempit dan Objek Berisiko Tinggi

Kamar mandi biasanya berukuran kecil, penuh dengan sudut tajam dan benda keras. Ketika seseorang jatuh, tubuh sangat mungkin terbentur wastafel, kloset, atau bak mandi. Ruang yang sempit juga menyulitkan korban untuk bergerak atau mencari posisi aman setelah terjatuh.

Ruang yang terbatas juga membuat gerakan menjadi terbatas dan sulit untuk menghindari benturan saat kehilangan keseimbangan. Semakin kecil kamar mandi, semakin tinggi risiko terbentur objek-objek keras di sekitarnya. Jika pintu kamar mandi terkunci dari dalam, pertolongan bisa terlambat datang, memperparah kondisi korban.

Penyakit Penyerta Perburuk Kondisi

Data dari Journal of Surgical Research (2019) menunjukkan bahwa orang dengan riwayat penyakit jantung, diabetes, gangguan saraf, atau yang sedang dalam pengaruh obat tertentu seperti penenang dan anti-hipertensi, lebih rentan mengalami jatuh di kamar mandi.

Orang dengan kondisi medis seperti tekanan darah rendah, diabetes, gangguan keseimbangan, atau yang sedang konsumsi obat tertentu, lebih rentan jatuh dan mengalami cedera parah . Efek obat, seperti penenang atau antihipertensi, juga bisa menambah gejala pusing atau kantuk mendadak.

Keterlambatan Pertolongan: Risiko Fatalitas Meningkat

Salah satu bahaya terbesar dari risiko jatuh kamar mandi adalah keterlambatan pertolongan. Perdarahan otak atau patah tulang yang tak ditangani segera bisa memperburuk kondisi.

Jika korban jatuh saat sendirian, apalagi di kamar mandi yang terkunci dan kedap suara, keluarga atau teman mungkin tidak menyadari insiden tersebut. Akibatnya, korban bisa mengalami komplikasi serius seperti dehidrasi, hipotermia, pneumonia, hingga gagal ginjal akut karena terlalu lama tergeletak tanpa bantuan.

Oleh karena itu, pemasangan fitur keselamatan seperti pegangan, sensor gerakan, atau alat panggilan darurat menjadi sangat penting dan diperlukan.

Waspadai Risiko Jatuh Kamar Mandi, Lindungi Diri dan Keluarga

Risiko jatuh kamar mandi nyatanya mengancam siapa saja—anak-anak, dewasa, dan terutama lansia. Penyebabnya mulai dari penyebab jatuh di kamar mandi seperti lantai licin, hingga bahaya terpeleset di kamar mandi berupa patah tulang dan cedera kepala traumatis. Jangan tunggu berhati-hati sampai terjadi insiden.

Mulailah dari hal kecil:

  • Pastikan kamar mandi bersih dan cepat kering.
  • Pasang keset anti‑selip dan pegangan untuk pegangan tubuh.
  • Tambahkan penerangan, terutama untuk malam hari.
  • Segera cari bantuan jika terjadi kecelakaan—terutama jika kepala terbentur.

Dengan langkah pencegahan sederhana, kamar mandi bisa jadi tempat aman, bukan jebakan. Yuk, mulai ubah kebiasaan dan sayangi diri serta keluarga—karena mencegah lebih baik daripada menyesal.

Ingin tahu lebih banyak informasi kesehatan dan tips hidup sehat yang bermanfaat? Yuk, kunjungi blog WeCare.id sekarang dan temukan artikel-artikel inspiratif yang siap memperkaya wawasan Sobat WeCare!

Referensi

Alasan Terjatuh di Kamar Mandi bisa Berakibat Fatal. (2018). Diambil kembali dari www.halodoc.com.

Ansori, A. N. (2025). Jatuh di Kamar Mandi Bisa Berakibat Fatal, Ketahui Faktor Risiko dan Cara Mencegahnya. Diambil kembali dari www.liputan6.com.

Fadilah, R. (2025). Jatuh di kamar mandi bisa berakibat fatal? Ini penjelasannya. Diambil kembali dari www.antaranews.com.

Faisol, L. R. (2025). Waspadai Risiko Jatuh di Kamar Mandi, Ada Bahaya Tersembunyi! Diambil kembali dari www.idntimes.com.

Johnson, J. (2023). Hematoma: Everything you need to know. Diambil kembali dari www.medicalnewstoday.com.

Kharisma, A. (2024). Penjelasan Medis soal Jatuh di Kamar Mandi yang Berisiko Fatal. Diambil kembali dari www.detik.com.

Nonfatal Bathroom Injuries Among Persons Aged ≥15 Years. (2011). Diambil kembali dari www.cdc.gov.

Panggabean, A. D. (2025). Jatuh Di Kamar Mandi Berakibat Fatal, Simak Penjelasannya. Diambil kembali dari www.rri.co.id.

Pramusinto, H., Nugroho, E., & KSMBedahSaraf. (2022). Mengenal Cedera Kepala. Diambil kembali dari sardjito.co.id.

Schellenberg, M., Inaba, K., Chen, J., Bardes, J. M., Crow, E., Lam, L., . . . Demetriades, D. (2019). Falls in the Bathroom: A Mechanism of Injury for All Ages. Journal of Surgical Research.

Subdural Hematoma. (2024). Diambil kembali dari my.clevelandclinic.org.

uclahealth. (2025). How to prevent falls in the bathroom. Diambil kembali dari www.uclahealth.org.

Waspadai Penyebab Jatuh di Kamar Mandi yang Bisa Berakibat Fatal. (2025). Diambil kembali dari www.cnnindonesia.com.

Zakawali, G. (2025). Bahaya Jatuh di Kamar Mandi, Bisa Berakibat Fatal! Diambil kembali dari www.orami.co.id.

Sumber Featured Image : https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-etnis-sedang-mandi-5938290/