Apa Itu Hipotermia yang Tewaskan 2 Pendaki di Carstensz?

Apa Itu Hipotermia yang Tewaskan 2 Pendaki di Carstensz?

Pada awal Maret 2025, dunia pendakian Indonesia dikejutkan oleh kabar duka. Dua pendaki wanita, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, meninggal dunia saat menuruni Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid, Papua. Penyebabnya diduga karena hipotermia yang mereka alami akibat cuaca ekstrem di ketinggian. Apa itu hiportemia? Seperti apa gejalanya?

Apa Itu Hipotermia?

Jadi apa itu hipotermia? Menurut laman situs Alodokter, penyakit hipotermia adalah kondisi medis darurat di mana suhu inti tubuh turun di bawah 35°C. Penurunan suhu ini dapat mengganggu fungsi organ vital seperti jantung dan otak, bahkan berujung pada kematian jika tidak segera ditangani. 

Penyebab hipotermia adalah paparan suhu dingin yang berkepanjangan tanpa perlindungan yang memadai. 

Kronologi Tewasnya Dua Pendaki di Puncak Jaya aka Puncak Carstensz

Melansir laman situs Tirto.id disebutkan pada akhir Februari 2025, sekelompok pendaki yang terdiri dari 15 orang, termasuk Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, memulai ekspedisi menuju Puncak Carstensz di Papua. Rombongan ini tiba di Basecamp Lembah Kuning pada 27 Februari untuk aklimatisasi dan latihan teknis hingga Teras Satu. 

Pada 28 Februari pukul 04.00 WIT, mereka memulai pendakian menuju puncak. Pukul 10.51 WIT, para pendaki dilaporkan telah melakukan penyeberangan di Jembatan Tyrollean. Seluruh tim mencapai puncak pada pukul 14.00 WIT. Setelah itu, komunikasi terputus karena baterai perangkat komunikasi melemah. 

Pada malam hari sekitar pukul 19.30 WIT, dua pendaki turun lebih dulu dan melaporkan bahwa Indira mengalami hipotermia saat perjalanan turun. Sekitar pukul 20.45 WIT, seorang pemandu lokal tiba di basecamp dengan gejala hipotermia dan meminta bantuan untuk menyelamatkan pendaki lain yang masih di atas. 

Pukul 21.48 WIT, pemandu bernama Yustinus berusaha naik menuju Summits Ridge, lokasi di mana Indira, Alvin, dan Saroni berada. Namun, Yustinus yang membawa perlengkapan darurat tidak sanggup melanjutkan pendakian dan berhenti di Teras Besar karena cuaca yang memburuk. 

Di sana, Yustinus bertemu Ludy dan akhirnya mendampingi Ludy hingga sampai ke basecamp sementara perlengkapan darurat ditinggalkan di Teras Besar. 

Pukul 22.33 WIT, pemandu asal Nepal bernama Dawa Gyalje Sherpa naik untuk menyelamatkan pendaki lain. Dia menghentikan perjalanannya di Teras Dua demi memberikan bantuan kepada Lilie dan Elsa, yang pada akhirnya tidak berhasil diselamatkan dan meninggal dunia. 

Fiersa Besari Dinyatakan Selamat

Musisi dan pendaki Fiersa Besari, yang juga tergabung dalam ekspedisi tersebut, baru mengetahui tragedi yang menimpa Lilie dan Elsa saat tiba di basecamp YV pada 28 Februari pukul 22.48 WIT. Fiersa mendapatkan informasi bahwa Lilie dan Elsa mengalami hipotermia di Teras Dua. 

Kedua pendaki wanita tersebut diduga meninggal akibat hipotermia yang dipicu oleh cuaca buruk berupa hujan salju disertai hujan deras dan angin kencang di gunung dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut. 

Jenazah Elsa berhasil dievakuasi dengan helikopter Komala Indonesia ke Timika pada 2 Maret 2025, sementara evakuasi jenazah Lilie direncanakan pada 3 Maret 2025.

Mengapa Gunung Carstensz Berbahaya?

Gunung Carstensz dikenal dengan cuaca yang sulit diprediksi dan suhu yang dapat turun drastis, terutama saat malam hari. Medannya yang terjal dan bersalju menambah tingkat kesulitan pendakian. Kondisi ini meningkatkan risiko hipotermia bagi pendaki yang tidak siap atau kurang berpengalaman.

Tanda-Tanda Hipotermia yang Harus Dikenali

Gejala hipotermia bervariasi bergantung tingkat keparahannya:

  • Hipotermia Ringan (32–35°C): Menggigil, kulit pucat, mati rasa, respons lambat, dan kelelahan.
  • Hipotermia Sedang (28–32°C): Berhenti menggigil, napas dan denyut jantung melambat, tekanan darah menurun, dan penurunan kesadaran.
  • Hipotermia Berat (<28°C): Otot kaku, tidak responsif, denyut jantung dan pernapasan sangat lemah, hingga henti jantung. 

Cara Mencegah Hipotermia Saat Mendaki

  • Perlengkapan Tepat: Gunakan pakaian berlapis yang tahan air dan angin, serta perlengkapan pendukung seperti topi, sarung tangan, dan kaus kaki tebal.
  • Pakaian Kering: Pastikan pakaian tetap kering; ganti segera jika basah.
  • Asupan Kalori: Konsumsi makanan tinggi kalori dan minuman hangat untuk menjaga energi dan suhu tubuh.
  • Rencana Matang: Periksa prakiraan cuaca dan siapkan rencana evakuasi darurat.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Hipotermia?

Berikut ini metode perawatan hipotermia:

  • Pindahkan ke Tempat Hang3at: Segera bawa penderita ke lokasi yang terlindung dari angin dan dingin.
  • Ganti Pakaian Basah: Lepaskan pakaian basah dan ganti dengan yang kering dan hangat.
  • Berikan Minuman Hangat: Jika sadar, beri minuman manis dan hangat.
  • Hindari Panas Ekstrem: Jangan gunakan air panas langsung atau pemanas berlebih yang dapat menyebabkan aritmia jantung

Mendaki dengan Aman, Pulang dengan Selamat

Terjawab sudah apa itu hipotermia. Hipotermia adalah penyakit yang menjadi ancaman nyata bagi pendaki, terutama di gunung bersuhu ekstrem seperti Carstensz. Persiapan yang matang, pengetahuan tentang gejala dan penanganan hipotermia, serta kewaspadaan terhadap kondisi cuaca adalah kunci untuk mendaki dengan aman. 

Selalu utamakan keselamatan diri dan rekan pendaki agar petualangan berakhir dengan cerita indah, bukan tragedi. Bagikan artikel ini kepada teman-teman pendaki agar mereka lebih waspada terhadap bahaya hipotermia!

Sobat WeCare tertarik untuk mendapatkan informasi penting lainnya? Yuk, cek blog WeCare.id. Kami dari tim WeCare.id selalu menyajikan informasi terkini seputar kesehatan yang penting untuk diketahui. Unduh juga aplikasi WeCare.id agar lebih nyaman dan mudah ketika mencari informasi.

Referensi

Andani, A. U. (2025). Kronologi Pendakian Gunung Cartenz yang Tewaskan 2 Pendaki WNI. Diambil kembali dari tirto.id.

Ciri-Ciri Hipotermia di Gunung yang Perlu Anda Ketahui. (2023). Diambil kembali dari pyfahealth.com.

Hipotermia. (2024). Diambil kembali dari www.alodokter.com.

Ramdhani, J. (2025). Fiersa Besari Ungkap Kronologi hingga 2 Pendaki Meninggal di Carstensz. Diambil kembali dari news.detik.com.

Said, M. (2025). Tragedi di Puncak Carstensz Pyramid: Dua Pendaki WNI Meninggal Dunia Akibat Cuaca Buruk. Diambil kembali dari liputansatu.id.