Dalam perjalanan hidup, setiap manusia pasti mengalami berbagai ujian, termasuk sakit dan musibah. Islam memandang hal ini bukan sekadar cobaan, tetapi juga sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Pemahaman ini didasarkan pada berbagai dalil dari Al-Quran dan hadis yang menjelaskan tentang sakit penggugur dosa kita.
Daftar isi:
Landasan Al-Quran tentang Sakit Penggugur Dosa
Dalam Al-Quran tidak ada ayat yang secara spesifik menyebutkan tentang ayat sakit penggugur dosa. Akan tetapi, Al-Quran memberikan perspektif yang berbeda mengenai peran Allah dalam kesulitan dan kebaikan yang menimpa manusia.
Allah SWT telah menegaskan dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 155-157 bahwa setiap manusia akan diuji dengan berbagai cobaan. Ujian tersebut dapat berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.
Ayat ini juga menyebutkan bahwa orang-orang yang sabar dalam menghadapi ujian akan mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.
Hadits tentang Penghapusan Dosa
Meskipun tidak ada ayat Al-Quran yang secara eksplisit menyebutkan bahwa sakit menggugurkan dosa, terdapat sejumlah hadis yang menjelaskan bahwa musibah, termasuk sakit, dapat menjadi jalan untuk membersihkan kesalahan seorang hamba.
Mengenai awal hadist dan istilah sakit penggugur dari dosa, beberapa hadis sahih menjelaskan hubungan antara sakit dan pengampunan dosa. Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa setiap kesulitan yang menimpa seorang muslim, bahkan sekecil tertusuk duri, akan menjadi penghapus dosa.
Dalam sebuah mata rantai periwayatan hadis, Bisyr menyampaikan riwayat yang ia terima dari Abdullah. Selanjutnya, Abdullah mendapatkan kabar dari Yunus yang berasal dari az-Zuhri. Az-Zuhri kemudian menerima cerita dari Urwah, yang mendapatkan riwayat langsung dari Aisyah, istri Rasulullah SAW.
Hadis Imam Bukhari No. 497 dari kitab Al-Adab Al-Mufrad menyebutkan, Rasulullah bersabda:
Menurut sebuah hadis yang disampaikan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah bersabda:
Makna dari Sakit Penghapus Dosa
Sakit adalah salah satu bentuk ujian yang sering dialami manusia. Dalam pandangan Islam, rasa sakit tidak hanya sebatas fenomena fisik, tetapi memiliki dimensi spiritual yang mendalam.
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai makna dari sakit penggugur dosa dalam Islam menurut Ustadz Abdul Somad. Beliau memberikan penjelasannya dalam YouTube Short @UstadzYT yang berjudul Ada 3 Arti Sakit Dalam Islam yang diunggah 10 Februari, 2023.
- Sakit Sebagai Pembersih Diri
Dalam ajaran Islam, sakit tidak selalu dipandang sebagai musibah. Kondisi ini justru dapat menjadi sarana pembersihan spiritual bagi seorang muslim. Seperti proses pemurnian logam yang membutuhkan pembakaran untuk menghilangkan karat, demikian pula sakit dapat memurnikan jiwa seseorang dari berbagai kesalahan yang pernah dilakukan.
- Sakit Sebagai Pengingat untuk Memperbaiki Ibadah
Manusia sering kali lalai dalam menjalankan ibadahnya. Rasa sakit menjadi pengingat yang kuat untuk kembali meningkatkan kualitas ibadah, baik wajib maupun sunnah. Allah SWT melalui ujian ini mengajak hamba-Nya untuk lebih mendekat dan menyadari bahwa segala sesuatu adalah milik-Nya.
Ketika sakit, seorang muslim diajak untuk bersabar dan meresapi makna tawakal, yang pada gilirannya dapat mengangkat derajat di sisi-Nya
- Peningkatan Derajat Spiritual
Menariknya, penyakit bisa menjadi jalan bagi peningkatan derajat seseorang di hadapan Allah. Ketika seseorang menerima ujian sakit dengan kesabaran dan keikhlasan, nilai spiritualnya dapat melampaui pahala ibadah-ibadah besar lainnya. Ini menunjukkan bagaimana penerimaan terhadap takdir dengan lapang dada memiliki kedudukan istimewa.
Makna Sakit Menurut Al-Quran
Sakit juga menjadi jalan bagi seseorang untuk memperoleh pahala yang lebih besar. Dalam Al-Quran, Allah SWT menjanjikan bahwa hanya orang-orang yang bersabar yang akan mendapatkan pahala tanpa batas (QS. Az-Zumar: 10).
Dengan demikian, kesabaran menghadapi sakit tidak hanya menjadi bentuk ibadah tetapi juga sarana meraih keutamaan yang sulit dicapai dengan amalan lainnya.
Hikmah di Balik Sakit
Berikut beberapa hikmah yang dapat diambil dari rasa sakit melansir laman situs Republika yang bersumber dari The Power of Husnudzon yang ditulis oleh Ipnu R Noegroho:
- Mendekatkan diri kepada Allah: Saat sakit, manusia lebih sering mengingat Allah dan memohon ampunan-Nya.
- Menghindarkan dari siksa neraka: Dalam riwayat disebutkan bahwa sakit demam dapat menjauhkan seorang mukmin dari api neraka.
- Mengajarkan optimisme: Seorang muslim diajarkan untuk tidak menyerah terhadap sakit dan terus berusaha sembuh dengan doa dan ikhtiar.
- Meningkatkan kesadaran akan nikmat sehat: Ketika sehat kembali, seseorang lebih menghargai nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
Doa Sakit Semoga Menjadi Penggugur Dosa
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, dikisahkan melalui rangkaian perawi yang dimulai dari Muhammad’alla bin Asad, kemudian Abdul Aziz bin Mukhtar, lalu Khalid, dari Ikrimah, dan akhirnya dari Ibnu Abbas. Hadits ini menceritakan saat Rasulullah SAW mengunjungi seorang dari suku Badui yang sedang menderita sakit.
Ibnu Abbas menuturkan bahwa Rasulullah SAW memiliki kebiasaan khusus ketika menjenguk orang yang sakit. Beliau selalu mengucapkan doa yang bermakna pengharapan akan penghapusan dosa melalui sakit yang dialami, dengan tetap menyerahkan segala keputusan pada kehendak Allah SWT.
Doa Nabi Ayyub AS
Salah satu nabi yang memberikan contoh ketabahan ketika sakit adalah Nabi Ayyub AS. Beliau memberikan teladan luar biasa dalam menghadapi ujian berupa penyakit. Nabi Ayyub AS mengalami cobaan berat berupa penyakit kulit yang berlangsung dalam waktu yang sangat panjang.
Situasinya semakin berat ketika keluarga terdekat, termasuk anak-anak dan saudara-saudaranya, meninggalkan beliau. Di tengah kondisi yang sangat sulit tersebut, Nabi Ayyub AS tetap mempertahankan keimanannya. Tanpa sedikit pun mengeluh, beliau justru semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui doa-doanya.
Salah satu doa yang diabadikan dalam Al-Quran surah Al-Anbiya ayat 83 mencerminkan kerendahan hati dan kepasrahan total kepada Allah SWT.
Doa ini mengajarkan bagaimana seorang hamba seharusnya bersikap saat menghadapi kesulitan. Meski dalam keadaan sakit, Nabi Ayyub AS tetap memuji dan mengagungkan sifat Rahman dan Rahim Allah SWT. Sikap ini menjadi panduan bagi umat Islam dalam menghadapi berbagai ujian, khususnya ketika ditimpa sakit.
Sakit Sebagai Peluang Mendapatkan Ridha Allah
Sakit bukan hanya ujian tetapi juga kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan sikap sabar, ikhlas, dan husnuzan kepada-Nya, seorang mukmin dapat meraih pahala besar, meningkatkan kualitas hubungannya dengan Sang Pencipta, dan sakit penggugur dosa-dosanya.
Melalui pemahaman ini, seorang muslim dapat menghadapi rasa sakit dengan pandangan optimis dan hati yang penuh harap kepada Allah. Sakit bukanlah akhir, melainkan awal dari proses menuju kemuliaan di dunia dan akhirat.
Apakah Sobat WeCare tertarik dengan ulasan mengenai sakit penggugur dosa yang kami sajikan? Perlu bahasan serupa lainnya? Ayo jangan lewatkan untuk mengunjungi blog WeCare.id untuk mendapatkan bahasan penting lainnya. Jangan lupa unduh juga aplikasi WeCare.id untuk kelancaran mengakses informasi.
Referensi
Radio Rodja. (2019).Do’a Ketika Sakit – Kitab Al-Adab Al-Mufrad. (2019). Diambil kembali dari www.radiorodja.com.
Hadits Shahih Al-Bukhari No. 3347 – Kitab Perilaku budi pekerti yang terpuji. (www.hadits.id).
Nashrullah, N. (2020). Ingatlah 5 Hikmah Sakit Menurut Sabda Rasulullah SAW. Diambil kembali dari khazanah.republika.co.id/.
Ningrum, D. A. (2024). 3 Makna Sakit dalam Islam, Ternyata Bukan Hukuman dari Allah SWT. Diambil kembali dari www.merdeka.com/.
Ramadanti, F. (2023). Benarkah Sakit Dapat Menggugurkan Dosa? Ini Dalilnya. Diambil kembali dari www.detik.com/.
Safarudin, M. (2021). Duri pun Jadi Penggugur Dosamu – Seri 40 Hadits Tentang Musibah dan Cobaan (6/40). Diambil kembali dari pesantrenalirsyad.org.
Radio Rodja. (2019). Sakit Penggugur Dosa – Kitab Al-Adab Al-Mufrad. (2019). Diambil kembali dari www.radiorodja.com.
Santoso. (2024). Kumpulan Doa untuk Orang yang Sedang Sakit dan Amalannya. Diambil kembali dari yatimmandiri.org.