Pembagian Iklim Dunia Berdasarkan Wilayah dan Dampaknya

Pembagian Iklim Dunia Berdasarkan Wilayah dan Dampaknya

Sobat Wecare mengikuti berita mengenai kebakaran di Los Angeles yang sedang terjadi saat ini? Beberapa daerah di daerah California lenyap dilalap api yang menyambar dengan ganasnya. Adakah kaitan peristiwa ini dengan perubahan iklim? Sebelum itu, mari kita bahas dulu pembagian iklim dunia berdasarkan wilayah dan dampaknya.

Mengapa Iklim Dunia Berbeda?

Iklim di berbagai belahan dunia memiliki karakteristik yang unik dan beragam. Fenomena ini disebabkan oleh beberapa faktor utama yang saling berinteraksi, menciptakan kondisi cuaca yang khas di setiap wilayah. 

Sudut Sinar Matahari

Salah satu faktor kunci yang mempengaruhi iklim adalah sudut datangnya sinar matahari. Di daerah tropis, matahari bersinar hampir tegak lurus, menghasilkan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, daerah kutub memiliki musim panas dengan matahari sepanjang hari dan musim dingin tanpa sinar matahari sama sekali, menyebabkan suhu yang sangat dingin. 

Daerah sedang, seperti Amerika Serikat dan Eropa, mengalami empat musim yang khas: musim panas, gugur, dingin, dan semi.

Angin dan Lautan

Pergerakan angin dan pengaruh lautan juga berperan penting dalam membentuk iklim. Angin membawa kelembaban dari lautan ke daratan, sementara lautan sendiri berfungsi sebagai penyangga suhu di daerah pesisir. Pola angin global, seperti angin pasat, mempengaruhi distribusi curah hujan dan kelembaban di berbagai wilayah.

Topografi

Pegunungan memiliki dampak signifikan terhadap iklim lokal. Ketika angin melewati pegunungan, udara dipaksa naik, mendingin, dan menghasilkan curah hujan di sisi yang menghadap angin. Sementara itu, di sisi sebaliknya, terjadi fenomena yang dikenal sebagai “bayangan hujan” yang membuat wilayah tersebut kering.

Pembagian Iklim Dunia Berdasarkan Wilayah dan Dampaknya pada Kebakaran di Los Angeles

Bumi kita memiliki beragam iklim yang unik di berbagai belahan dunia. Dari iklim tropis yang panas dan lembap hingga iklim kutub yang dingin dan kering, setiap wilayah memiliki karakteristik cuaca tersendiri. 

Iklim Equatorial

Wilayah dengan iklim ini memiliki suhu panas yang stabil sepanjang tahun (+24–28 °C) dan curah hujan tinggi (1.500–5.000 mm). Hutan hujan tropis yang lebat dan tanah jenuh air mendominasi daerah ini, seperti di kawasan Amazon, Afrika Tengah, dan Asia Tenggara.

Iklim Sub-Equatorial

Iklim ini ditandai oleh musim hujan saat musim panas dan musim kering di musim dingin. Curah hujan tidak merata sepanjang tahun, seperti di beberapa wilayah Afrika dan Asia Selatan.

Iklim Tropis

Dominasi tekanan udara tinggi menghasilkan cuaca cerah sepanjang tahun. Suhu bisa mencapai sekitar 50 °C di siang hari, terutama di daerah gurun seperti Sahara, dengan perbedaan suhu yang signifikan antara siang dan malam.

Iklim Sub-Tropis

Wilayah ini mengalami musim panas yang panas dan musim dingin yang sejuk, dengan suhu rata-rata di musim dingin sekitar -3 °C hingga -15 °C. Contohnya adalah kawasan Mediterania dan California.

Iklim Sedang

Wilayah ini memiliki empat musim yang jelas, seperti di Eropa dan Amerika Utara. Hujan dan salju turun sepanjang tahun, dengan perubahan cuaca yang sering terjadi akibat siklon.

Iklim Subarktik dan Kutub

Wilayah ini memiliki musim panas yang singkat dan dingin, serta musim dingin yang ekstrem dengan suhu mencapai -40 °C. Daerah seperti Greenland, Alaska, dan Kutub Utara memiliki lapisan tanah beku permanen (permafrost) dan sedikit keanekaragaman hayati.

Bagaimana dengan pembagian iklim di wilayah Amerika Serikat?

Amerika Serikat memiliki lima wilayah utama dengan karakteristik cuaca yang berbeda:

Northeast (Timur Laut)

Wilayah ini dikenal dengan musim dingin yang sangat dingin, sering kali disertai salju tebal dan badai es. Suhu musim dingin bisa turun jauh di bawah nol derajat Fahrenheit. Musim panas di sini relatif lembap dengan suhu sedang, terutama di bagian selatan.

Southwest (Barat Daya)

Beriklim kering, wilayah Barat Daya memiliki musim panas yang sangat panas dengan suhu sering melebihi 100°F (sekitar 37,78°C). Musim dinginnya cenderung ringan dan menyenangkan, mencerminkan kondisi gurun yang khas.

West (Barat)

Di sepanjang Pantai Barat, cuaca bervariasi. Bagian utara cenderung lebih dingin dan basah, sementara musim panas biasanya kering dengan malam yang sejuk. Suhu rata-rata malam hari berkisar antara 50 hingga 60°F (sekitar 10-16°C). Daerah California terletak di wilayah ini.

Southeast (Tenggara)

Wilayah ini memiliki iklim subtropis yang lembap. Musim panas sangat panas dan lembap, sedangkan musim dingin cenderung hangat dan nyaman. Suhu musim panas sering kali mencapai lebih dari 100°F.

Midwest (Tengah Barat)

Wilayah ini memiliki musim dingin yang keras dengan salju lebat di beberapa area. Musim panasnya lembap dengan curah hujan moderat sepanjang tahun.

Dampak Iklim Terhadap Kebakaran Hutan di California

Awal tahun 2025, Los Angeles dilanda kebakaran hutan yang sangat parah. Kejadian ini menunjukkan dampak nyata dari perubahan iklim yang terjadi. Kebakaran yang melanda telah menghanguskan area seluas 40.000 hektar dan menimbulkan korban jiwa serta kerusakan infrastruktur yang signifikan.

Kondisi ini dipicu oleh beberapa faktor yang saling berkaitan:

Kondisi Cuaca Ekstrem

Pada Januari 2025, Los Angeles mencatat kondisi cuaca “sangat kritis” dengan angin kencang Santa Ana, kelembapan rendah, dan suhu tinggi. Kombinasi ini memungkinkan api menyebar dengan cepat, menyebabkan kerusakan besar pada area seluas lebih dari 40.000 hektar.

Kekeringan Berkepanjangan

Los Angeles mengalami musim panas terpanas dalam 130 tahun terakhir dengan curah hujan yang sangat minim. Fenomena cuaca ekstrem yang disebut “whiplash weather“, musim dingin dan semi yang sangat basah diikuti panas ekstrem di musim panas, menciptakan kondisi yang ideal bagi terjadinya kebakaran.

Pengaruh Perubahan Iklim

Perubahan iklim telah memperburuk situasi dengan meningkatkan suhu global, mengeringkan tanah, dan memperpanjang musim kebakaran. 

Di California, 19 dari 20 kebakaran hutan terbesar dalam sejarah negara bagian tersebut terjadi sejak tahun 2003, dengan setengahnya terjadi dalam lima tahun terakhir. Ini menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam pola kebakaran akibat perubahan iklim.

Bagaimana Polusi dan Tangan Manusia Telah Mempengaruhi Perubahan Iklim

Aktivitas manusia telah memberikan pengaruh besar terhadap perubahan iklim global. Dekade 2011-2020 tercatat sebagai periode terpanas dalam sejarah, dengan suhu rata-rata global mencapai 1,1°C di atas level pra-industri. Kenaikan ini terjadi dengan laju sekitar 0,2°C per dekade.

Efek rumah kaca menjadi pendorong utama perubahan iklim, di mana gas-gas tertentu di atmosfer menahan panas matahari. Aktivitas manusia telah meningkatkan konsentrasi gas-gas ini, terutama karbon dioksida yang levelnya telah naik 48% dibanding era pra-industri.

Beberapa kegiatan manusia yang berkontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca antara lain pembakaran bahan bakar fosil, penebangan hutan, peternakan, penggunaan pupuk nitrogen, dan penggunaan gas-gas fluorin dalam berbagai peralatan. Khususnya gas fluorin memiliki efek pemanasan hingga 23.000 kali lebih kuat dibanding CO2.

Aksi Nyata untuk Mengurangi Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah tantangan global yang membutuhkan tindakan dari setiap individu. Meskipun masalah ini terasa besar, ada banyak langkah sederhana yang dapat kita ambil dalam kehidupan sehari-hari untuk berkontribusi pada solusi. Berikut adalah beberapa aksi nyata yang dapat dimulai dari diri sendiri:

Hemat Energi di Rumah

Salah satu langkah paling efektif adalah menghemat energi di rumah. Kurangi penggunaan pemanas dan pendingin, ganti lampu dengan LED, dan pilih peralatan listrik hemat energi. Mencuci pakaian dengan air dingin dan menjemur alih-alih menggunakan pengering juga dapat membantu. 

Transportasi Ramah Lingkungan

Pilih berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum untuk perjalanan pendek. Untuk jarak jauh, pertimbangkan kereta atau bus. Hidup tanpa mobil dapat mengurangi jejak karbon hingga 2 ton CO2e per tahun.

Kelola Limbah dengan Bijak

Kurangi pembelian barang baru, gunakan kembali barang yang masih layak, dan daur ulang sebanyak mungkin. Dengan membeli barang bekas atau memperbaiki barang rusak, kita bisa mengurangi limbah dan emisi yang dihasilkan dari proses produksi.

Pola Makan Ramah Lingkungan

Konsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan kurangi daging serta produk susu. Selain itu, kurangi pemborosan makanan dengan hanya membeli yang diperlukan dan mengompos sisa makanan.

Tanam Tumbuhan Lokal

Jika memiliki lahan atau pot tanaman, pilih tumbuhan lokal yang mendukung keanekaragaman hayati. Hindari penggunaan pestisida dan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak ekosistem.

Ajak Orang Lain untuk Peduli

Berbicara dengan keluarga, teman, dan komunitas tentang pentingnya tindakan terhadap perubahan iklim dapat menciptakan dampak yang lebih besar. Bersama-sama, kita bisa menciptakan perubahan untuk menjaga bumi tetap lestari.

Semoga ulasan mengenai pembagian iklim dunia berdasarkan wilayah dan dampaknya yang kami sajikan memberikan wawasan baru bagi Sobat WeCare. Ingin membaca ulasan menarik lainnya? Yuk, kunjungi blog WeCare.id. Untuk kemudahan serta kenyamanan mendapatkan informasi, ayo segera unduh aplikasi WeCare.id.

Referensi

1.2. Types of climate and climate zones. (2021). Diambil kembali dari climate-box.com.

Actions for a healthy planet. (2021). Diambil kembali dari www.un.org.

Causes of climate change. (2016). Diambil kembali dari climate.ec.europa.eu.

Climate. (2007). Diambil kembali dari www.nationalgeographic.com.

Igini, M. (2025). 3 Facts About California’s Climate That Explain the LA Fires. Diambil kembali dari earth.org.

Iglesias, V. (2025). LA fires: Why fast-moving wildfires and those started by human activities are more destructive and harder to contain. Diambil kembali dari theconversation.com.Regions & Climates In The US. (2023). Diambil kembali dari www.englishusa.org.