Tahukah kamu bahwa kesehatan mulut menyentuh setiap aspek kehidupan kita? Sayangnya, kita sering menganggap remeh mengenai kesehatan mulut. Mulut adalah jendela kesehatan tubuh. Mulut dapat menunjukkan tanda-tanda kekurangan nutrisi atau infeksi umum. Penyakit sistemik, yang mempengaruhi seluruh tubuh, mungkin pertama-tama menjadi jelas karena adanya luka atau abses mulut atau masalah mulut lainnya. Berikut ini adalah 8 fakta kesehatan yang bisa diungkapkan oleh mulut
- Diabetes atau pra-diabetes
Infeksi pada area gigi dan mulut seperti radang gusi, infeksi, bau mulut, sariawan, dan kerusakan gigi bisa mengarah pada diabetes. Ada bukti kuat yang mendukung hubungan antara kesehatan mulut dan diabetes mellitus tipe 2 menurut studi yang dipublikasikan di American Journal of the Medical Sciences. Penyakit periodontal dan diabetes mellitus memiliki kaitan yang sangat erat dan merupakan kondisi kronis yang sangat lazim. Kondisi diabetes membuat seseorang lebih rentan terkena infeksi dan sulit untuk sembuh dari infeksi, termasuk penyakit pada gigi dan gusi. Apabila kita rajin cek kesehatan gigi setiap enam bulan sekali, kemungkinan dokter gigi dapat menemukan gejala-gejala ini dan akan menyarankan untuk pemeriksaan lebih lanjut
- Risiko tinggi terkena penyakit jantung
Bakteri dari peradangan gusi dapat memasuki aliran darah dan kemudian dapat masuk ke arteri dan jantung. Hal tersebut dapat menyebabkan infeksi pada katup jantung yang dikenal sebagai endokarditis infektif. Gejalanya antara lain adalah demam, sesak nafas, dan mudah lelah. Oleh karena itu, merawat kesehatan gusi bisa menjadi salah satu cara untuk merawat jantung.
- Sleep Apnea
Gigi yang rusak dapat menjadi indikator dari sleep apnea. Selain itu, tonjolan di sisi lidah, yang disebut ‘scalloping’, dapat memprediksi 80 persen masalah sleep apnea.
- Infeksi HPV (Human Papillomavirus)
Salah satu tanda awal infeksi Human Papillomavirus (HPV) adalah adanya jaringan abnormal di tubuh, salah satunya di bagian mulut. Salah satu tandanya adalah muncul tonjolan yang menyerupai sariawan pada area mulut dan lidah. Oleh karena itu, pastikan untuk menemui dokter gigi setiap enam bulan sekali.
- Penyakit Autoimun
Sangat sulit untuk mendiagnosis penyakit autoimun. Penyakit Lupus, Celiac, Crohn’s, dan lainnya semua bisa terlihat seperti penyakit lain sehingga diagnosis seringkali terlambat. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Immunology Research, tanda-tanda di mulut seringkali merupakan manifestasi pertama dari penyakit autoimun. Sebuah studi menemukan hubungan antara salah satu penyakit autoimun, systemic lupus erythematosus atau SLE, dengan lesi mukosa mulut, atau jaringan abnormal pada jaringan pelapis permukaan rongga mulut. Untuk alasan ini, dokter gigi memainkan peran penting dalam mendeteksi gambaran penyakit autoimun pada gigi yang muncul.
- Masalah Gizi dan Sistem Pencernaan
Pola makan yang buruk, apakah itu kekurangan nutrisi penting atau kekurangan kalori, dapat menyebabkan lebih banyak rongga (atau karies gigi). Berbagai masalah gizi dapat menyebabkan masalah pada mulut. Selain itu, muntah yang terus menerus akibat bulimia dapat menyebabkan asam lambung menggerogoti gigi. Sama halnya dengan pada kondisi GERD atau refluks gastroesofageal, di asam lambung yang naik dapat menggerogoti gigi.
Kesehatan mulut yang sering diabaikan memiliki peranan penting bagi kesehatan. Banyak penyakit yang dapat disebabkan oleh buruknya kesehatan mulut, seperti penyakit jantung atau bahkan penyakit lupus. Jangan lupa kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali agar terhindar dari penyakit yang serius.
Review : dr. Denita
Yuk, konsultasi dokter gratis dengan dokter SEHATI: http://line.me/ti/p/~@Wecare.id
Sumber:
https://www.thisisinsider.com/signs-from-your-mouth-that-youre-healthy-2017-11
http://dentelite.com/en/oral-health
https://www.hindawi.com/journals/jir/2018/6061825/