Apakah Teman SEHATI merasa hilang semangat untuk melakukan apapun akhir-akhir ini? Sering merasa sedih, tiba-tiba menangis sampai susah berkonsentrasi? Bisa jadi Anda sedang mengalami depresi.
Apa itu depresi?
Depresi adalah penyakit kesehatan mental ketika seseorang merasa sedih, hampa, atau putus asa sepanjang waktu dan kehilangan minat atau gairah dalam menjalankan kegiatan sehari-hari selama minimal 2 minggu.
Penyakit depresi dapat melibatkan tubuh, suasana hati, dan pikiran. Hal itu dapat memengaruhi cara Anda makan dan tidur, cara Anda merasakan diri sendiri, dan cara Anda memikirkan berbagai hal.
Depresi juga berbeda dari kesedihan karena kehilangan orang yang dicintai atau mengalami kesedihan setelah trauma atau peristiwa sulit. Ini bukan suatu kondisi yang bisa dihendaki atau dihilangkan. Orang yang mengalami depresi sudah berusaha untuk melakukan segala cara untuk menghilangkan perasaan sedih, hampa, dan putus asa mereka, namun perasaan tersebut tetap ada.
Apa yang menyebabkan seseorang menderita depresi?
Meskipun para ilmuwan sepakat bahwa depresi adalah gangguan otak, namun masih terjadi perdebatan panjang mengenai penyebab pastinya. Timbulnya depresi dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya karakteristik genetik, perubahan kadar hormon, penyakit medis tertentu, stres, kesedihan, atau penyalahgunaan zat. Salah satu dari faktor-faktor ini sendiri atau dalam kombinasi dapat menyebabkan perubahan spesifik dalam kimia otak yang mengarah pada banyak gejala depresi, gangguan bipolar dan kondisi terkait.
Gejala depresi
Depresi umumnya memengaruhi pikiran, emosi, perilaku, dan kesehatan fisik Anda secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa gejala paling umum yang menunjukkan adanya depresi:
Perasaan:
- Sedih
- Putus asa
- Perasaan bersalah
- Murung
- Amarah meledak
- Hilang minat pada teman, keluarga, dan aktivitas favorit yang biasa dilakukan, termasuk seks
Pikiran:
- Sulit berkonsentrasi
- Sulit membuat keputusan
- Sulit mengingat
- Terpikir untuk melukai diri sendiri
- Delusi dan / atau halusinasi juga dapat terjadi pada kasus depresi berat
Perilaku:
- Menarik diri dari orang lain atau pergaulan
- Penggunakan obat terlarang
- Bolos kerja, sekolah, atau melepaskan diri dari komitmen lainnya
- Mencoba menyakiti diri sendiri
Masalah fisik:
- Kelelahan atau kekurangan energi
- Sakit dan nyeri yang tidak bisa dijelaskan
- Perubahan nafsu makan
- Penurunan berat badan
- Berat badan bertambah
- Perubahan dalam tidur – tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak
- Masalah seksual
Cara mengatasi depresi
Depresi paling sering diobati dengan menggabungkan obat antidepresan dan psikoterapi.
Tips untuk membantu meringankan gejala depresi
- Ciptakan rutinitas. Ian Cook, MD, seorang psikiater dan direktur Program Penelitian dan Klinik Depresi di UCLA menyebutkan bahwa jika Anda mengalami gejala depresi, maka Anda perlu membuat rutinitas. Dengan memiliki jadwal harian yang tidak terlalu padat dapat membantu Anda kembali ke jalur yang benar.
- Tetapkan tujuan. Ketika Anda mengalami depresi, Anda mungkin merasa tidak dapat melakukan apa pun. Itu membuat Anda merasa lebih buruk tentang diri Anda sendiri. Untuk mendorong kembali, tetapkan tujuan harian untuk Anda sendiri.
- Makan makanan sehat. Tidak ada diet ajaib yang memperbaiki depresi. Namun, ada baiknya Anda memperhatikan apa yang Anda makan. Jika depresi cenderung membuat Anda makan berlebihan, mengendalikan makan akan membantu Anda merasa lebih baik.
- Tidur yang cukup. Depresi dapat membuat Anda sulit untuk menutup mata, dan terlalu sedikit tidur dapat membuat depresi semakin buruk. Cobalah untuk tidur dan bangun di jam yang sama tiap hari. Singkirkan semua hal yang dapat mengganggu tidur Anda.
- Olahraga. Olahraga dapat meningkatkan endorfin, zat kimia yang menimbulkan perasaan senang. Kemungkinan olahraga juga memiliki manfaat jangka panjang bagi orang dengan depresi. Olahraga teratur juga dapat mendorong otak untuk menyesuaikan diri dengan cara yang positif.
5 jenis olahraga yang dapat membantu meringankan gejala depresi
Olahraga memang tidak menyembuhkan depresi secara total namun menurut penelitian dari Divisi Psikiatri Boston University School of Medicine di Amerika Serikat menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat membantu meringankan gejala masalah kesehatan mental. Penelitian lain dari Elazig Hospital dan Firat University School of Medicine di Turki menunjukkan bahwa olahraga memiliki efek positif pada respons terapeutik dalam pengobatan depresi.
- Lari
Berbicara soal olahraga yang dapat melawan depresi, latihan aerobik dan kardio yang paling disarankan karena memiliki keunggulan dibanding yang lain. Sampai saat ini, bukti terkuat tampaknya mendukung latihan aerobik
- Latihan beban
Sebuah studi baru-baru ini terhadap 45 penderita stroke yang mengalami depresi menemukan bahwa program latihan beban 10 minggu membantu mengurangi gejala depresi (di antara banyak manfaat lainnya).
- Yoga
Dalam penelitian terhadap 65 wanita dengan depresi dan kecemasan, 34 wanita yang mengikuti kelas yoga dua kali seminggu selama dua bulan menunjukkan penurunan depresi dan gejala kecemasan yang signifikan dibandingkan dengan 31 wanita yang tidak mengikuti yoga.
- Tai Chi
Seperti yoga, gerakan tai chi yang lambat dan lembut dapat membantu Anda melepaskan diri dari depresi atau gangguan depresi berat.
Dalam sebuah penelitian terhadap 14 pasien lansia berkebangsaan Cina yang mengalami depresi ditemukan bahwa mereka yang mengikuti tai chi selama periode tiga bulan menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam gejala depresi mereka.
- Jalan kaki
Berjalan kaki adalah latihan aerobik yang cocok untuk hampir semua orang dan mudah untuk dilakukan.
Review : dr. Denita
Yuk, konsultasi dokter gratis dengan dokter SEHATI: http://line.me/ti/p/~@Wecare.id
Sumber:
http://mentalhealth.fitness/learn-about-your-diagnosis/depression/
https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/9297-treatment-options-for-depression
https://www.webmd.com/depression/features/natural-treatments#1
https://www.everydayhealth.com/depression-pictures/great-exercises-to-fight-depression.aspx
https://www.womenshealth.gov/mental-health/mental-health-conditions/depression