Cipung Demam Tinggi Akibat Terkena Adenovirus

Cipung Demam Tinggi Akibat Terkena Adenovirus

Sekitar lima hari yang lalu diberitakan anak bungsu Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Rayyaza Malik Ahmad yang akrab dipanggil Cipung, menderita panas tinggi hingga mencapai 40,2 derajat Celcius. Meski telah diberi obat, demam tinggi tidak turun, tetap sekitar 40 derajat. Cipung juga sempat dirontgen dan hasilnya dia dinyatakan menderita radang paru. Dari hasil tes swab akhirnya diketahui Cipung terkena adenovirus.

Apa Itu Adenovirus?

Adenovirus adalah kelompok virus yang sering mengakibatkan penyakit pernapasan seperti pilek, konjungtivitis (mata merah), krup, bronkitis, maupun pneumonia. Pada anak-anak, virus ini sering menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan dan pencernaan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diingat tentang virus ini:

  • Anak-anak bisa terinfeksi virus ini pada usia berapapun.
  • Infeksi saluran pencernaan lebih sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.
  • Kebanyakan anak sudah pernah mengalami setidaknya satu infeksi saat mencapai usia 10 tahun.

Derita Infeksi Paru yang Tak Kunjung Sembuh, Anifa Butuh Pertolonganmu Segera!

Cara Penularan

Virus ini sangat menular dan infeksi ini seringkali menyebar di lingkungan dengan kontak dekat seperti sekolah dan rumah sakit. Ini adalah metode umum penularan virus adenovirus:

Infeksi pernapasan

Penularan infeksi pernapasan terjadi melalui kontak dengan materi yang terinfeksi, baik dari individu lain atau benda mati. Sekresi (cairan dari kelenjar atau sel dalam tubuh) dari saluran pernapasan bisa mengandung virus ini, yang bisa bertahan selama berjam-jam pada permukaan benda mati, seperti permukaan keras, pegangan pintu, maupun mainan.

Infeksi saluran pencernaan

Penularan jenis virus ini biasanya terjadi melalui kontak feses (kotoran)-oral. Biasanya terjadi karena kurangnya kebersihan saat mencuci tangan atau akibat mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.

Gejala Infeksi Adenovirus Pada Anak

Sebagian besar kasus infeksi virus ini gejalanya ringan. Meskipun begitu, setiap anak bisa mengalami gejala yang berbeda-beda. Gejala yang paling sering terjadi pada infeksi adenovirus meliputi:

Gejala infeksi pernapasan

Biasanya gejala ini muncul dalam rentang waktu 2 hingga 14 hari setelah terpapar virus, dan gejalanya dapat mencakup:

  • Hidung yang mengeluarkan lendir
  • Sakit tenggorokan
  • Demam
  • Batuk yang parah
  • Pembengkakan pada kelenjar getah bening
  • Sakit kepala
  • Konjungtivitis atau mata yang merah

Gejala infeksi saluran pencernaan

Biasanya gejala ini muncul dalam rentang waktu 3 hingga 10 hari setelah terpapar virus, dan gejalanya biasanya terjadi pada anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun. Gejala tersebut meliputi:

  • Diare yang berair dan muncul secara tiba-tiba
  • Demam
  • Nyeri perut
  • Muntah

Gejala infeksi adenovirus dapat mirip dengan kondisi kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi anak untuk menjalani pemeriksaan oleh dokter guna mendapatkan diagnosis yang akurat.

Cara Mendiagnosis Virus

Selain melibatkan pengumpulan riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik, proses diagnostik untuk virus ini juga dapat mencakup beberapa langkah, di antaranya:

  • Pengambilan sampel darah untuk analisis.
  • Pengujian sekresi pernapasan dilakukan dengan mengambil sampel dari hidung menggunakan swab.
  • Pemeriksaan kotoran digunakan untuk mengidentifikasi apakah virus hadir atau tidak.
  • Pemeriksaan sinar-X pada dada.
Klik Untuk Donasi -


Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.0
  2. Pencapaian nan%
  3. Donatur 0

Cara Pengobatan Pada Anak

Pengobatan untuk infeksi adenovirus akan disesuaikan dengan gejala, usia, dan kondisi kesehatan anak, serta tingkat keparahan kondisinya. Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi gejala, dan perlu diingat bahwa antibiotik tidak digunakan untuk mengobati infeksi virus ini.

Pada kasus infeksi pernapasan, pengobatan yang mungkin dilakukan adalah:

  • Memperbanyak konsumsi cairan. Penting untuk memastikan bahwa anak cukup banyak minum. Jika diperlukan, anak dapat diberikan cairan dan elektrolit melalui infus intravena (IV).
  • Penggunaan obat bronkodilator. Obat ini bisa digunakan untuk membantu membuka saluran udara anak, biasanya diberikan dalam bentuk semprotan aerosol melalui masker atau inhaler.
  • Pemberian oksigen tambahan sebagai suplemen. 
  • Ventilasi mekanis mungkin diperlukan untuk anak yang sangat sakit, dengan menggunakan mesin pernapasan (ventilator) untuk membantu pernapasannya.

Pada infeksi saluran pencernaan, pengobatan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Pemberian cairan melalui mulut, dengan menggunakan air, susu formula, ASI, atau cairan elektrolit khusus. Cairan elektrolit ini mengandung perbandingan yang tepat antara gula dan garam, sedangkan minuman bersoda, jus, atau minuman olahraga tidak dianjurkan untuk anak yang masih kecil.
  • Pemberian makanan padat sesuai dengan toleransi, yang perlu dikonsultasikan dengan dokter.

Anak yang mengalami dehidrasi parah mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit, yang meliputi:

  • Pemberian cairan intravena (IV) melalui tabung tipis di pembuluh darah.
  • Pemberian makanan melalui selang yang dimasukkan melalui hidung ke dalam perut anak.
  • Pemeriksaan darah untuk mengukur kadar gula, garam, dan elektrolit lainnya dalam darah anak.

Penting untuk berbicara dengan dokter mengenai manfaat, risiko, dan potensi efek samping dari pengobatan yang direkomendasikan.

Kemungkinan Komplikasi yang Bisa Terjadi

Ada beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat infeksi adenovirus. Namun, perlu berkonsultasi dengan dokter anak untuk informasi lebih lanjut.

  • Pneumonia akibat virus ini sangat jarang menyebabkan penyakit paru-paru kronis, terutama pada anak-anak.
  • Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko mengalami infeksi adenovirus yang lebih parah.
  • Salah satu komplikasi pada saluran pencernaan adalah intususepsi, yang merupakan penyumbatan usus yang terjadi ketika satu bagian usus meluncur ke atas bagian lain seperti teleskop. Ini merupakan keadaan darurat medis yang seringkali terjadi pada bayi. Gejalanya termasuk kotoran berdarah, muntah, pembengkakan perut, lutut ditekuk ke dada, tangisan keras karena nyeri, lemah, dan rasa lemas.

Yuk Bantu Anak-Anak yang Butuh Bantuan Pengobatan

Seperti yang disebutkan di atas, adenovirus bisa menyebabkan penyakit yang menjadi salah satu penyebab kematian anak-anak di Indonesia, yaitu pneumonia. Menurut data dari UNICEF, pneumonia adalah penyebab utama kematian anak-anak di Indonesia, dengan sekitar 19.000 balita meninggal dunia akibat penyakit ini pada tahun 2018. Data global juga mengindikasikan bahwa setiap jamnya, 71 anak di Indonesia terinfeksi pneumonia. 

Yuk mari bantu anak-anak yang terkena penyakit ini dan membutuhkan bantuan pengobatan dengan berdonasi melalui WeCare.id. Bantuan donasi bisa dikirimkan melalui situs web WeCare.id atau aplikasi WeCare.id yang bisa diunduh di ponselmu melalui Google Store atau App Store. Apa pun dan berapa pun donasi yang kamu berikan akan sangat membantu pasien yang membutuhkan. 

Yuk, donasi sekarang melalui WeCare.id!

Referensi

Adenovirus. (2018). Diambil kembali dari kidshealth.org.

Adenovirus Infection in Children. (2017). Diambil kembali dari cedars-sinai.org.

Adenovirus Infections. (2018). Diambil kembali dari chop.edu.

Desideria, B. (2023). Rayyanza Cipung Harus Opname di RS Gara-Gara Adenovirus, Virus Apa Itu? Diambil kembali dari liputan6.com.Lembaga kesehatan dan anak memeringatkan satu anak meninggal akibat pneumonia setiap 39 detik. (2019). Diambil kembali dari unicef.org.

Sumber Featured Image : Kelly Sikkema on Unsplash