Sembelit pada Bayi: Gejala dan Cara Mengatasinya

Sembelit pada Bayi: Gejala dan Cara Mengatasinya

Sembelit merupakan kondisi yang biasa dialami oleh orang dewasa. Namun, ternyata bayi juga bisa mengalami sembelit. Seperti halnya pada orang dewasa, kondisi ini juga membuat bayi tidak nyaman. Lalu, apa yang harus dilakukan jika terjadi sembelit pada bayi? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, yuk kita cari tahu dulu apa itu sembelit.

Apa itu sembelit pada bayi? 

Sembelit pada bayi terjadi ketika kotoran mereka menjadi keras dan kering, yang membuat buang air besar menjadi sulit. Kadang-kadang, proses buang air besar yang sulit ini bisa menyebabkan rasa sakit. Sembelit sering terjadi pada bayi saat mereka mulai memasuki fase transisi dari menerima susu formula atau ASI ke makanan padat. 

Bagaimana Buang Air Besar yang Normal pada Bayi? 

Setiap bayi memiliki keunikan sendiri, termasuk dalam frekuensi buang air besar mereka. ‘Normal’ dapat memiliki beragam makna yang sangat luas. Beberapa bayi baru lahir mungkin akan buang air besar setiap kali setelah makan, sementara yang lain mungkin hanya akan melakukannya sekali setiap beberapa hari. 

Sebenarnya, seberapa sering bayi baru lahir buang air besar, baik itu sekali dalam 7 hari atau bahkan 7 kali dalam sehari, semuanya bisa dianggap wajar, selama bayi terus tumbuh, bahagia, dan sehat. 

Meskipun jumlah buang air besar ini bukan hal yang penting, jika melihat tanda-tanda bahwa bayi mengalami kesulitan saat mencoba buang air besar, orang tua harus waspada. Disarankan agar segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan saran.

Selain itu, perlu diingat bahwa kotoran bayi juga akan mengalami perubahan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka, serta perubahan dalam pola makan mereka.

Klik Untuk Donasi -


Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.0
  2. Pencapaian nan%
  3. Donatur 0

Gejala Sembelit pada Bayi 

Dengan beragam definisi tentang apa yang dianggap “normal” yang begitu luas, mengidentifikasi tanda-tanda sembelit pada bayi bisa menjadi tugas yang menantang. Meskipun begitu, ada beberapa indikasi yang perlu diwaspadai.

Menurut National Library of Medicine, beberapa gejala sembelit pada bayi meliputi:

  1. Menangis secara berlebihan.
  2. Muntah lebih sering dari biasanya.
  3. Kesulitan saat buang air besar.
  4. Kotoran yang keras dan kering.
  5. Merasa sakit saat buang air besar.
  6. Perut yang terasa keras dan menyakitkan.
  7. Ukuran kotoran yang besar.
  8. Adanya darah dalam kotoran.
  9. Terlihat jejak cairan atau kotoran di dalam popok.
  10. Mencengkam bokong mereka secara erat.

Selain itu, tanda sembelit lainnya adalah ketika bayi tidak buang air besar dalam jangka waktu yang cukup lama. Jika bayi tidak mengalami buang air besar minimal beberapa kali dengan kotoran berwarna kuning cerah (bukan coklat tua atau hijau) pada hari kelima setelah kelahiran, mungkin ada masalah yang perlu diperhatikan, tanpa memandang apakah mereka diberi ASI atau formula. Biasanya, ini terkait dengan bayi yang mungkin tidak mendapatkan cukup makanan.

Jika melihat bayi terus menerus mengejan dalam waktu yang lama, itu juga dapat menjadi tanda sembelit. Terakhir, jika bayi menunjukkan tanda-tanda mengejan dan perut mereka terasa keras dan sakit saat disentuh, itu bisa mengindikasikan adanya sumbatan dalam usus mereka. Bayi juga mungkin mengalami sembelit jika mereka menolak untuk makan.

Apa yang Menyebabkan Sembelit? 

Meskipun jarang terjadi pada bayi yang hanya mengonsumsi makanan cair seperti ASI atau susu formula, sembelit bisa terjadi. Bayi yang hanya diberi susu formula secara eksklusif lebih mungkin mengalami masalah sembelit. Hal ini dikarenakan susu formula cenderung membuat kotoran bayi lebih keras dibandingkan dengan ASI.

Berbagai penyebab sembelit pada bayi termasuk:

  • Alergi terhadap protein susu sapi.
  • Intoleransi terhadap laktosa.
  • Pengenalan makanan padat.
  • Kurang minum cairan yang cukup.
  • Beberapa penyakit usus.
  • Penggunaan beberapa jenis obat.

Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, penyakit langka dapat menjadi penyebab sembelit, seperti masalah dengan ujung saraf dalam usus, masalah yang terkait dengan sumsum tulang belakang, kekurangan hormon tiroid, atau gangguan metabolisme lainnya. 

Yuk Bantu adik Syafa Berjuang Lawan Penyakitnya!

Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi 

Meningkatkan asupan serat dan mengonsumsi banyak buah, sayuran, dan air mungkin bukan solusi yang tepat bagi bayi yang mengalami sembelit. Disarankan untuk mengikuti nasihat yang biasanya diberikan oleh dokter terkait pemberian makanan padat pada bayi yang berusia kurang dari satu tahun.

Beberapa saran untuk mengatasi sembelit pada bayi mencakup:

  • Jika bayi diberi susu formula, pastikan susu tersebut disiapkan dengan benar. Selalu ukur air terlebih dahulu, baru kemudian tambahkan susu formula.
  • Berikan jus pir atau apel pada bayi. Jus merupakan cara alami yang sangat efektif untuk mengatasi sembelit pada bayi karena mengandung sorbitol, pemanis alami yang berperan sebagai pencahar alami. Hindari memberikan air kepada bayi, karena dapat mengganggu kemampuannya untuk menyerap nutrisi dari ASI atau formula.
  • Lakukan pijatan lembut pada perut bayi. Pijatan perut yang lembut atau gerakan kaki seperti bersepeda dapat membantu menggerakkan kotoran.
  • Mandi air hangat juga bisa membantu merelaksasi otot bayi, meskipun harus siap jika mereka buang air besar saat berada di dalam bak mandi bayi.
  • Berikan obat hanya jika telah diresepkan oleh dokter.
  • Sesuaikan pola makan. Bayi akan mendapatkan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi ibunya. Hindari makanan yang dapat menyebabkan bayi sembelit dan tambahkan makanan yang dapat melunakkan kotoran,

Jika sembelit pada bayi tetap berlanjut, segera hubungi dokter anaknya untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

Selain sembelit, kondisi kesehatan yang banyak dialami bayi dan anak-anak di Indonesia saat ini adalah stunting. Kita bisa membantu mereka terbebas dari stunting dengan memberikan donasi melalui WeCare.id. Caranya berdonasi bisa lewat situs web WeCare.id atau aplikasi WeCare.id yang bisa diunduh di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

Constipation and children. (2016). Diambil kembali dari betterhealth.vic.gov.au.

Constipation in babies (0 to 1 years). (2015). Diambil kembali dari pregnancybirthbaby.org.au.

Frey, L. (2023). 3 ways to relieve infant constipation. Diambil kembali dari akronchildrens.org.Henry, A. (2023). Constipation in Babies: Symptoms, Causes, and Cures. Diambil kembali dari parents.com.

Sumber Featured Image : nguyen nghia dari Pixabay