Hati-hati! Polusi Udara Jakarta Semakin Parah

Hati-hati! Polusi Udara Jakarta Semakin Parah

Polusi udara Jakarta semakin memburuk. Kualitas udara kota Jakarta yang tercatat di laman situs IQAir per tanggal 31 Juli pukul 10.00 berada pada poin 145.  IQAir memakai acuan AQI US (Air Quality Index United States), yaitu indeks yang menilai kualitas udara tiap daerah. Udara Jakarta sekarang berada di zona merah. Tingkat polusinya tidak sehat untuk kelompok sensitif.

Melansir dari laman situs Katadata, keadaan memburuknya udara Jakarta sudah terjadi beberapa hari sebelumnya. Selama seminggu kemarin, kualitas udara Jakarta terburuk berada pada hari Selasa (25/7/2023). Rata-rata hariannya mencapai 164 poin. Berdasarkan klasifikasi AQI US kualitas ini tidak sehat untuk masyarakat dan berada di zona merah.

Data IQAir juga memperlihatkan, polutan utama udara Jakarta per Senin 31 Juli adalah PM2,5 dengan konsentrasi 53.5 µg/m³ (mikrogram per meter kubik). Nilai ini 10.7 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. Apa yang menjadi penyebab memburuknya polusi udara di Jakarta? Mari simak ulasannya.

Klik Untuk Donasi - Lahir Prematur, Nindita Alami Jantung Bocor dan Gangguan Pernapasan!
Jantung Bocor, Gangguan Pernapasan,...
Nindita Avril Varesa
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.2,016,000
  2. Pencapaian 4.27%
  3. Donatur 19

Apa itu Polusi Udara?

Polusi udara mengacu pada udara dalam ruangan atau luar ruangan yang terkontaminasi. Polusi bisa berupa perubahan atmosfer udara, apakah itu perubahan fisik, biologis, ataupun kimia. Tiap kali kontaminan seperti debu atau asap memasuki atmosfer, vegetasi, manusia, dan makhluk hidup lainnya bisa mengalami kesulitan dalam bertahan hidup. 

Selain itu, polusi udara juga merujuk pada zat yang mengganggu atmosfer dan ekosistem. Komposisi gas di atmosfer mendukung semua makhluk hidup di Bumi, dan setiap ketidakseimbangan bisa menyebabkan kerusakan pada kehidupan. Polutan di udara mempunyai berbagai bentuk. Mereka bisa berupa gas, partikel padat, atau tetesan cairan.

Sumber-sumber Polusi Udara Jakarta

Sebagian besar polusi udara diciptakan oleh manusia, berupa emisi dari pabrik, mobil, pesawat, atau kaleng aerosol. Asap rokok dari perokok pasif juga dianggap sebagai polusi udara. Adapun kontributor bagi polusi udara di antaranya:

  • Polusi udara dalam ruangan
  • Kebakaran hutan (wildfires)
  • Konstruksi dan penghancuran bangunan
  • Pembakaran bahan bakar fosil
  • Pembakaran sampah terbuka
  • Transportasi berbasis bahan bakar fosil

Melansir laman situs Liputan6.com menurut Asep Kuswanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, polusi udara Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi yang menyebabkan polusi. Beberapa sumber tersebut di antaranya dari sumber lokal, contohnya transportasi dan residensial, juga dari sumber regional yang berasal dari kawasan industri di daerah dekat dengan Jakarta. 

Tanam Pohon untuk Indonesia Lestari

Dampak Polusi Udara pada Manusia

Paparan polusi udara Jakarta tentunya berdampak pada kesehatan warganya. Berikut merupakan beberapa jenis penyakit yang diakibatkan oleh polusi udara:

  1. Asma

Penyakit ini adalah salah satu penyakit paling umum yang diakibatkan oleh polusi udara. Asma merupakan penyakit polusi udara kronis yang mengakibatkan sesak napas parah, bahkan dalam kegiatan sehari-hari yang biasa.

  1. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Salah satu penyakit umum yang disebabkan oleh polusi udara adalah PPOK. Ini merupakan kondisi kronis yang menyebabkan penyumbatan saluran udara menuju paru-paru, menyebabkan kesulitan bernapas, mengi, dan batuk kronis. PPOK mengakibatkan kerusakan paru-paru yang tidak bisa diperbaiki dan bisa mengakibatkan kondisi serius seperti bronkitis maupun emfisema.

  1. Bronkitis

Bronkitis merupakan peradangan akut pada lapisan tabung bronkial, yaitu yang membawa udara ke dan dari paru-paru. Penyebab bronkitis adalah karena paparan berkelanjutan terhadap polusi udara tinggi, khususnya kadar sulfur dioksida dan nitrogen dioksida yang tinggi di udara. Penyakit ini bisa menjadi akut atau kronis apabila terkena polusi udara.  Gejala utama bronkitis yaitu sesak napas serta batuk berkepanjangan dengan lendir kental.

  1. Kanker Paru-paru

Biasanya kanker paru-paru diakibatkan oleh merokok, paparan asap rokok, paparan zat berbahaya di udara, riwayat keluarga, maupun paparan polusi udara beracun yang berkepanjangan. Gejala umumnya seperti batuk, nyeri dada parah, suara mengi, serak, dan penurunan berat badan.

  1. Pneumonia

Penyebab pneumeonia adalah karena bakteri, jamur, dan parasit dalam udara terpolusi. Pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang menyebabkan kantung-kantung udara di satu atau kedua paru-paru terisi nanah. Akibatnya penderita kesulitan bernapas, batuk dengan lendir, menggigil, dan demam. Penyakit ini fatal dan bisa menyerang orang dari berbagai lapisan umur.

  1. Leukemia

Melansir laman situs CNN Indonesia, polusi yang disebabkan oleh lalu-lintas di dekat rumah serta khususnya senyawa benzena di udara, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena salah satu jenis leukemia. Fakta ini berdasarkan sebuah studi nasional di Prancis, yang dipublikasikan pada American Journal of Epidemiology.

Benzena merupakan senyawa yang sangat beracun dan dapat menyebabkan kanker bagi manusia. Paparan berkepanjangan dan tingkat tinggi benzena dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, terutama terkait dengan sistem darah dan sumsum tulang. Senyawa ini juga bisa menyerang ginjal, sistem pernapasan, dan hati.

  1. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

Penurunan kekebalan tubuh bisa terjadi pada jabang bayi dan bayi baru lahir yang terpapar polusi udara seperti polusi udara Jakarta. Akibatnya bayi rentan terhadap berbagai masalah kesehatan. Penyakit akibat polusi udara pada bayi bisa menyebabkan masalah kesehatan serius ketika mereka dewasa.

  1. Cacat Bawaan

Jabang bayi ataupun bayi yang baru lahir apabila terpapar udara beracun bisa terkena penyakit dan cacat yang diakibatkan oleh polusi udara saat lahir. Beberapa masalah kesehatan yang umum dialami adalah kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, pilek dan batuk yang persisten dan kronis, alergi berbagai macam yang muncul ketika tumbuh dewasa, dan bahkan masalah neurologis. 

  1. Masalah Kardiovaskular

Partikel-partikel polusi dan gas beracun bisa mempengaruhi fungsi pembuluh darah dan mempercepat pengapuran arteri jika terpapar untuk waktu yang lama. Keparahan penyakit jantung yang disebabkan oleh polusi udara bergantung pada jenis polutan dan lama paparannya.

Polusi udara Jakarta banyak dikeluhkan oleh warganya, terutama yang harus keluar rumah untuk beraktivitas, seperti bekerja atau sekolah. Ini karena dampaknya bagi kesehatan sangat buruk. Seperti disebutkan di atas, beberapa penyakit yang disebabkan oleh polusi udara beberapa cukup fatal, seperti leukemia atau kanker paru-paru. Seperti diketahui pengobatan kedua penyakit tersebut tidaklah murah. Banyak dari pasien-pasien penyakit tersebut yang susah berobat. Bantuan dari para donatur tentunya akan sangat membantu mereka. Ayo berdonasi melalui WeCare.id. Caranya bisa melalui situs web WeCare.id atau aplikasi WeCare.id yang bisa diunduh di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

Faruq, N. S. (2023). Kualitas Udara Jakarta Nomor 1 Terburuk Sedunia Pagi Ini! Diambil kembali dari jakarta.bisnis.com.

Kualitas udara di Jakarta. (2023). Diambil kembali dari iqair.com.

List of Common Diseases Caused by Air Pollution. (2022). Diambil kembali dari tataaig.com.

Nelfira, W. N. (2023). Warga Diimbau Waspada Buruknya Kualitas Udara Jakarta di Musim Kemarau. Diambil kembali dari liputan6.com.

Rutledge, K. dkk. (2022). Air Pollution. Diambil kembali dari education.nationalgeographic.org/.

Santika, E. F. (2023). Polusi Udara Jakarta Makin Buruk, Ini Riwayatnya Sebulan Terakhir. Diambil kembali dari databoks.katadata.co.id.Windratie. (2015). Polusi Lalu-lintas Dekat Rumah dapat Sebabkan Leukemia Anak. Diambil kembali dari cnnindonesia.com.

Sumber Featured Image : Amir Hosseini on Unsplash