Virus Oz, Thogotovirus Baru yang Muncul di Jepang

Virus Oz, Thogotovirus Baru yang Muncul di Jepang

Melansir laman situs The Japan Times dikabarkan seorang wanita asal Prefektur Ibaraki yang berusia 70 tahunan meninggal setelah digigit oleh kutu caplak yang terinfeksi virus Oz. Ini merupakan kasus kematian pertama yang disebabkan oleh virus Oz, anggota baru dari Thogotovirus. 

Bantu Siti Lawan Tumor Ganas yang Menyerang Tubuhnya!

Apa Itu Virus Oz, Anggota Terbaru Thogotovirus?

Virus Oz, merupakan anggota baru dari genus Thogotovirus. Awalnya virus Oz diisolasi dari 3 nimfa kutu Amblyomma testudinarium. Ketiga nimfa kutu tersebut  dikumpulkan di Prefektur Ehime. Dari hasil analisis filogenetik (analisis untuk melihat hubungan kekerabatan suatu makhluk hidup), diketahui bahwa virus Oz lebih berhubungan erat dengan virus Dhori, Batken, dan Bourbon dibandingkan dengan Thogotovirus lainnya.

Tak hanya itu, virus Oz juga sudah terbukti mengakibatkan infeksi mematikan pada tikus muda yang digunakan sebagai objek penelitian. Mengutip jurnal Emerging Infectious Disease yang terbit pada bulan Februari 2022, para peneliti dari beberapa universitas Jepang melakukan survei serologi infeksi virus Oz pada manusia dan mamalia liar di Jepang menggunakan tes netralisasi virus dan ELISA. 

Hasil survei tersebut memperlihatkan bahwa virus Oz bisa secara alami menginfeksi manusia serta inang mamalia yang lainnya. 

Spesies Kutu Caplak yang Menjadi Inang Thogotovirus

Genus Thogotovirus, terdiri dari virus yang paling sering ditularkan oleh berbagai spesies kutu caplak keras dan lembut. Kutu caplak keras memiliki kulit luar yang keras. Sementara itu, kutu caplak lembut bentuknya oval dan mulut serta badannya tersembunyi di bawah badannya. 

Kutu-kutu caplak tersebut memiliki sisik keras dan berukuran sekitar 3 hingga 4 milimeter. Jenis kutu caplak ini berbeda dari kutu yang sering ditemukan di dalam ruangan dan biasanya ditemukan di hutan dan semak-semak.

Berdasarkan informasi dari Institut Nasional Penyakit Menular (NIID) diketahui bahwa virus Oz pertama kali terdeteksi pada tahun 2018 pada kutu caplak keras di Prefektur Ehime. Nama ilmiah dari kutu caplak tersebut adalah amblyomma testudinarium.

Telah terdeteksi antibodi virus Oz pada hewan liar seperti monyet Jepang, babi hutan, dan rusa di beberapa prefektur di Jepang, termasuk Prefektur Chiba, Gifu, Mie, Wakayama, Yamaguchi, dan Oita. Ketika dilakukan tes darah pada 24 pemburu di Prefektur Yamaguchi, hasilnya menunjukkan bahwa dua di antaranya positif terkena antibodi virus Oz. Menurut Kementerian Kesehatan Jepang ini menunjukkan bahwa dahulu para pemburu tersebut mungkin pernah terinfeksi virus tersebut. 

Klik Untuk Donasi - Selama 24 Tahun Ada Tumor di Bokong, Janin dalam Kandungan Ibu Mira pun Terancam..!
Mira
Mira
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.334,000
  2. Pencapaian 0.78%
  3. Donatur 15

Gejala Terinfeksi Virus Oz

Kementerian Kesehatan Jepang menyebutkan wanita yang terinfeksi virus Oz tersebut tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. Dia mengunjungi lembaga medis musim panas lalu dengan gejala di antaranya:

  • Demam
  • Kelelahan 
  • Nyeri sendi

Diduga wanita lansia tersebut mengalami pneumonia sehingga dia diberi resep antibiotik. Namun gejalanya semakin parah dan dia dirawat di Pusat Medis Tsukuba.

Ketika masuk ke rumah sakit, pada tubuh wanita tersebut ditemukan seekor kutu caplak keras yang sedang menghisap darah di pangkal paha kanannya. Dia meninggal karena miokarditis, peradangan pada jantung, sekitar sebulan setelahnya.

Penyebaran dan Tingkat Keparahan Virus Oz

Berdasarkan informasi dari kementerian, hingga saat ini, anggota baru Thogotovirus ini belum ditemukan di luar Jepang. Menurut Tadaki Suzuki, seorang pakar patologi penyakit menular di NIID, tingkat keparahan atau bahaya virus ini sulit untuk dinilai untuk saat ini. Hal tersebut karena ini adalah kasus fatal yang pertama yang terkonfirmasi.

Kasus ini menunjukkan bahwa virus Oz bisa menyebabkan gejala yang parah, termasuk kematian. Namun deteksi sebelumnya terhadap orang-orang memiliki antibodi virus ini juga memperlihatkan bahwa beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala atau hanya mengalami gejala ringan.

Kementerian mengatakan bahwa tindakan pencegahan terbaik bagi masyarakat adalah menghindari paparan kulit ketika berada di area yang mungkin berkontak dengan kutu caplak keras. Mereka yang bekerja atau berada di dekat semak-semak disarankan mengenakan kemeja berlengan panjang dan celana panjang. Tujuannya untuk menghindari digigit oleh kutu caplak tersebut.

Serangga-serangga tersebut umumnya aktif pada musim semi sampai musim gugur, sehingga pengusir serangga juga dapat membantu. Selain itu, kementerian juga mengatakan tiap orang yang digigit oleh kutu semacam itu disarankan untuk mengunjungi dokter daripada mencoba untuk mengeluarkannya sendiri.

Apakah Sudah Masuk Indonesia?

Mengutip dari laman situs Kompas, dr. Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes RI, menyatakan bahwa belum ada temuan  virus Oz di Indonesia. Meski demikian, Maxi menjelaskan tindakan mitigasi yang bisa dilakukan. Hal ini karena virus tersebut ditularkan melalui hewan, yakni hewan liar seperti rusa, monyet, tikus ke manusia.

Terlebih lagi Thogotovirus pada manusia menyebabkan penyakit demam, ensefalitis atau radang otak, pneumonia, sampai kematian. Adapun tindakan mitigasi yang bisa dilakukan yaitu berupa edukasi ke peternak mengenai sanitasi peternakan yang baik.

Selain itu, sama seperti arahan dari Kementerian Kesehatan Jepang, orang-orang disarankan memakai pakaian berlengan panjang dan celana panjang ketika pergi ke area yang berumput atau semak-semak. Selain itu, gunakan losion anti serangga. Meski demikian dr. Maxi mengatakan belum diketahui pasti cara penularan virus Oz ke manusia.

Itulah informasi mengenai virus Oz, yang merupakan anggota baru Thogotovirus. Virus yang muncul di Jepang ini bisa menyebabkan kondisi fatal, seperti kematian pada wanita berusia 70 tahun tersebut. Karena itu ada baiknya kita mengikuti saran dari Kementerian Kesehatan Indonesia untuk pencegahannya. Penyakit lain yang juga sangat fatal dan banyak diderita masyarakat Indonesia adalah stroke, diabetes, kanker, dll. Sebagian dari para pengidap penyakit tersebut mengalami kesulitan biaya pengobatan. Kita bisa membantu mereka dengan berdonasi melalui WeCare.id. Caranya yaitu dengan mengirimkan donasi melalui situs web WeCare.id atau unduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

Otake, T. (2023). First fatal case of tick-borne Oz virus reported in Japan. Diambil kembali dari japantimes.co.jp.

Tran, N. dkk. (2023). Zoonotic Infection with Oz Virus, a Novel Thogotovirus. Emerging Infectious Diseases.Ulya, F. N. (2023). Kemenkes Sebut Virus Oz Belum Ditemukan di Indonesia. Diambil kembali dari nasional.kompas.com.

Sumber Featured Image : Erik Karits on Unsplash