Echovirus 11 Merebak di Eropa, Bagaimana Indonesia?

Echovirus 11 Merebak di Eropa, Bagaimana Indonesia?

Kasus echovirus 11 (E-11) mewabah di Eropa. Banyak bayi-bayi yang terserang virus ini. Per 26 Juni 2023 sudah ada 17 kasus yang terjadi di negara-negara seperti Prancis, Italia, Kroasia, Swedia, Spanyol, Inggris, serta Irlandia Utara. Bagaimana dengan Indonesia? Berikut penjelasan lengkapnya.

Klik Untuk Donasi - Tak Sadarkan Diri akibat Serangan Stroke, Ibu Imas Butuh Pertolonganmu Segera!
Imas Kuraesin
Imas Kuraesin
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.910,000
  2. Pencapaian 5.25%
  3. Donatur 13

E-11 di Indonesia

Dalam keterangan persnya, Mohammad Syahril, Jubir Kemenkes RI menyatakan bahwa berdasarkan penelusuran platform Bluedot, di Indonesia atau negara-negara ASEAN belum ditemukan E-11. Yang sudah sempat terdeteksi adalah Enterovirus 71 (EV-71). 

Menurut Syahril, sekarang ini ada 3 laboratorium diagnosis yang bisa mengidentifikasi E-11, yaitu Laboratorium Sri Oemijati Jakarta, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) di Surabaya, dan Laboratorium Biofarma Bandung. Untuk E-11 bisa diidentifikasi menggunakan real time PCR dan sekuensing.

Mengenal Echovirus 11

Echovirus 11 merupakan salah satu dari 29 subgrup echovirus yang termasuk dalam keluarga enterovirus. Virus-virus enterovirus bisa menyebabkan berbagai penyakit menular. Pada bayi khususnya, penyakit ini bisa tidak menunjukkan gejala sampai yang parah bahkan fatal. 

Echovirus sendiri merupakan kependekan dari “enteric cytopathic human orphan.” Dalam beberapa kasus tertentu, virus tersebut bisa mengakibatkan gejala yang sangat serius atau kematian. 

Cara Penyebarannya

Sebagian besar penyebaran echovirus terjadi melalui kontak dengan kotoran. Bayi baru lahir bisa terjangkit virus ini ketika lahir dari ibunya. 

Virus ini bisa tidak menyebabkan gejala apa pun di saluran pencernaan kita, tetapi bisa menyebabkan infeksi berbahaya pada seseorang dengan sistem imun tubuh yang melemah atau kurang berkembang. Kebanyakan kasus echovirus 11 yang menjangkiti orang dewasa karena terpapar anak-anak yang terinfeksi. 

Situasi Terkini di Eropa

Semenjak kemunculan laporan mengenai wabah penyakit ini di Prancis pada 31 Mei 2023, kini muncul tambahan infeksi echovirus 11 (E-11) di wilayah Eropa. Beberapa negara telah melaporkan kepada WHO mengenai kasus infeksi E-11 di antara bayi baru lahir.

Hingga 26 Juni 2023, negara-negara Eropa yang sudah melaporkan kasus E-11 dikonfirmasi pada bayi baru lahir di antaranya adalah Italia, Kroasia, Swedia, Spanyol, dan Britania Raya. Penyelidikan lebih lanjut dan respons kesehatan masyarakat sedang dilakukan di masing-masing negara anggota tersebut.

WHO memberikan penilaian mengenai wabah virus E-11 berdasarkan informasi yang tersedia saat ini. Menurut WHO risiko ancaman virus ini pada populasi umum rendah. Namun, badan kesehatan dunia ini terus mendorong supaya negara-negara untuk terus memantau dan melaporkan kasus-kasus yang terjadi.

Detail Kasus Echovirus di Eropa

Prancis melaporkan peningkatan kasus sepsis berat pada bayi baru lahir yang terkait dengan E-11. Pada sekitar Juli 2022 hingga April 2023, dilaporkan terdapat 9 kasus sepsis pada bayi baru lahir dengan gangguan hati serta kegagalan multi-organ dengan 7 kasus kematian. Kejadian tersebut terjadi di 4 rumah sakit di 3 wilayah di negara Prancis.

Kroasia melaporkan 1 kasus echovirus 11 sampai 26 Juni 2023. Kasus ini muncul dari sebuah klaster penyakit enterovirus pada bayi baru lahir yang terdeteksi pada Juni 2023. Sementara itu, Italia melaporkan 7 kasus infeksi E-11 pada bayi baru lahir pada periode April sampai Juni 2023. 

Spanyol melaporkan 2 kasus infeksi E-11 di tahun 2023, sedangkan Swedia melaporkan 5 kasus E-11 dengan 4 kasus meningoensefalitis pada bayi disebabkan oleh infeksi E-11 antara 2022 dan 15 Juni 2023. Britania Raya melaporkan 2 kasus pada Maret 2023.

Mengidap Kanker Darah, Yuk Bantu Ilham Berjuang Lawan Penyakitnya!

Gejala Infeksi E-11

Infeksi echovirus 11 pada bayi baru lahir bisa mengakibatkan beragam penyakit yang bisa mengancam jiwa. Beberapa penyakit tersebut di antaranya:

  • Sepsis: respon infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh yang dapat berakibat fatal jika tidak diobati
  • Hepatitis: peradangan pada hati
  • Ensefalitis: pembengkakan pada otak
  • Meningoensefalitis: pembengkakan pada selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang
  • Miokarditis: peradangan pada otot jantung

Sementara itu, gejala infeksi E-11 pada bayi ataupun orang dewasa termasuk:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Hidung tersumbat
  • Diare
  • Batuk
  • Ruam
  • Kuning pada kulit dan mata (penyakit kuning)

Gejala bisa muncul secara perlahan atau sangat cepat. Pada bayi gejalanya cenderung muncul dengan lebih cepat.

Bagaimana Cara Mengobati Echovirus?

Umumnya infeksi echovirus 11 akan sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan. Infeksi yang lebih parah bisa berlangsung seminggu atau lebih. Sampai saat ini belum ada obat antivirus untuk infeksi E-11, namun penelitian terus dilakukan untuk menemukan pengobatan yang mungkin. Vaksin untuk virus ini juga belum ada. 

Pencegahan yang terbaik untuk penyebaran virus-virus ini adalah dengan mencuci tangan dan lakukan secara menyeluruh serta membersihkan permukaan.

Apabila terkena infeksi echovirus 11, pengobatan yang diberikan akan bergantung pada gejala yang kita alami. Beberapa pengobatan ini termasuk:

  • Bantuan pernapasan: Pengobatannya seperti oksigen tambahan dan ventilasi mekanis, dokter bisa memastikan tubuh kita mendapatkan cukup oksigen.
  • Obat untuk mengurangi peradangan atau penumpukan cairan: obat khusus bisa mengurangi beban pada jantung atau ginjal bila terlalu banyak cairan mengumpul di sekitar organ-organ tersebut.
  • Pengobatan demam: Bila kita mengalami demam, dokter bisa memberikan obat untuk menurunkannya.
  • Transplantasi organ: bila organ-organ seperti jantung atau hati mengalami kerusakan parah dan mulai gagal, dokter kemungkinan akan menyarankan penggantian organ tersebut.

Meski di Indonesia belum terdeteksi tapi kita tetap perlu waspada karena echovirus 11 bisa mengakibatkan beberapa jenis penyakit yang mengancam jiwa, seperti misalnya hepatitis. Menurut data dari Ditjen P2P Kemenkes RI, terdapat sekitar 820 ribu kematian pada tahun 2019 karena sirosis hati dan kanker hepatoseluler. 

Penyakit ini juga banyak menyerang bayi. Pengobatan penyakit ini tidaklah murah karenanya beberapa pasien mengalami kesulitan biaya pengobatan. Kita bantu mereka dengan berdonasi lewat WeCare.id melalui laman situs web WeCare.id atau aplikasi WeCare.id yang bisa diunduh di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Referensi

Echovirus 11 in newly born twins: case in Italy shows close genetic relation to strains found in France among neonates. (2023). Diambil kembali dari eurekalert.org.

Enterovirus-Echovirus 11 Infection – the European Region. (2023). Diambil kembali dari who.int.

Firdaus, A. (2023). Kemenkes: Enterovirus-11 belum ditemukan di Indonesia dan negara ASEAN. Diambil kembali dari antaranews.com.

Jewell, T. (2020). healthline.com. Diambil kembali dari Echovirus Infections.WebMD Editorial Contributors. (2023). What Is an Echovirus 11 Infection? Diambil kembali dari webmd.com.

Sumber Featured Image : Gerd Altmann dari Pixabay