5 Penyakit Jangkiti Jemaah Haji Akibat Cuaca Panas

5 Penyakit Jangkiti Jemaah Haji Akibat Cuaca Panas

Jemaah haji Indonesia kini sedang menghadapi cuaca panas di Arab Saudi. Melansir laman situs TribunNews, diprediksi suhu udara di daerah Jazirah Arab dari bulan Mei sampai Juni pada musim haji kali ini sekitar 41-45 derajat celcius. Suhu tertinggi di dua bulan ini bahkan bisa mencapai 48-50 derajat celcius.

Suhu Di Madinah yang Tinggi

Sementara itu melansir laman situs Kemenkes RI, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. M. Imran, menginformasikan bahwa Madinah memasuki musim panas pada akhir bulan Mei. Pada siang hari suhu bisa sampai 40 derajat Celsius atau bisa lebih tinggi lagi. Kelembaban udara di daerah Madinah cenderung rendah, yang  berbeda dengan kelembaban di Tanah Air.

Rendahnya kelembaban udara ini menyebabkan teriknya panas namun tubuh tidak mengeluarkan keringat. Mekanisme berkeringat, yang berperan dalam menjaga suhu tubuh tetap stabil, tidak berfungsi dengan baik.

Para jemaah haji asal Indonesia diingatkan oleh dr. Imran agar waspada terhadap suhu panas di kota Madinah. Para jemaah haji diingatkan untuk menyiapkan perlindungan tambahan supaya mereka bisa tetap menjalankan ibadah dengan baik walaupun di Madinah sekarang ini cuaca panas.

Tumbuh tanpa kedua Orang Tuanya, Gungnawan harus berjuang lawan Hidrosefalus, Epilepsi, Meningitis & TBC Paru di tubuhnya!

5 Penyakit Akibat Cuaca Panas di Madinah

Unggahan di laman situs laman situs Kemenkes RI pada 29 Mei 2023, disebutkan bahwa para jemaah haji asal Indonesia umumnya mengalami 5 jenis penyakit berikut ini ketika menghadapi cuaca panas di daerah Madinah. 

  1. Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah sekelompok penyakit yang menyerang saluran pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, bronkus, dan paru-paru. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus, bakteri, dan jamur.

Gejala umum ISPA meliputi batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak napas, demam, dan nyeri otot. ISPA dapat menyebar melalui udara, tetesan cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi.

Untuk mencegah ISPA, disarankan untuk menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit, menggunakan masker saat berada di tempat umum atau ketika merasa sakit, dan menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat

  1. Dehidrasi

Dehidrasi adalah konsekuensi potensial dari paparan panas ekstrem. Para jemaah haji kerap tak merasakan haus ketika berkegiatan di luar ruangan diakibatkan oleh kelembaban udara di Madinah yang rendah. Para jemaah haji sering merasa pusing ketika mengalami dehidrasi. 

Kondisi ini berbahaya sekali untuk para lansia. Kebanyakan lansia mengalami gangguan persepsi haus. Sensasi haus pada lansia terkadang terlambat muncul, sehingga ketika merasa haus berarti lansia tersebut dalam keadaan dehidrasi yang parah.

Untuk menghindari kondisi tersebut, disarankan agar jemaah haji minum air setiap 1 jam sebanyak 250 ml dengan cara yang perlahan, seperti dua atau tiga teguk secara perlahan. Hal ini dapat mencegah tenggorokan kering yang bisa memicu batuk. Kebiasaan minum seperti ini juga dapat mencegah dehidrasi.

Klik Untuk Donasi - Tubuh Kaku dan Kurus akibat Meningitis TB, Yuk Bantu Ramdhan Sembuh!
Muhammad Ramdhan
Muhammad Ramdhan
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.7,285,000
  2. Pencapaian 21.75%
  3. Donatur 56
  1. Heat exhaustion

Heat exhaustion atau kelelahan panas adalah kondisi serius yang dapat berkembang menjadi heat stroke. Hal ini terjadi ketika keringat berlebihan dalam lingkungan panas mengurangi volume darah. Tanda-tanda peringatan dapat meliputi pucat dan berkeringat, detak jantung yang cepat, kram otot (biasanya di perut, lengan, atau kaki), mual dan muntah, pusing atau pingsan.

Seperti yang kita ketahui, aktivitas jemaah haji di Madinah melibatkan aktivitas fisik. Untuk menjalankan salat Arbain di Masjid Nabawi mereka harus berjalan kaki dari hotel. Diungkap dr. Imran, jemaah memiliki risiko mengalami kelelahan dan terpapar sinar matahari terik, terutama pada waktu zuhur dan ashar.

Supaya terhindar dari heat exhaustion, para jemaah haji disarankan untuk membawa botol penyemprot air yang diisi air dingin untuk mendinginkan tubuh, menggunakan payung, mengenakan pakaian berlengan panjang, serta memakai masker, khususnya ketika beraktivitas di luar hotel.

  1. Heat Stroke

Sebagai tambahan, terdapat juga kondisi heat stroke yang merupakan tahap lanjutan dari heat exhaustion. Jika heat exhaustion tidak segera ditangani, dapat berkembang menjadi heat stroke. Kondisi ini mengakibatkan organ-organ tubuh, termasuk otak, jantung, dan ginjal, mengalami gangguan disebabkan suhu yang tinggi, dan menyebabkan seseorang mengalami kondisi mirip pasien stroke.

Untuk mencegah heat stroke, langkah-langkah pencegahan yang sama dengan heat exhaustion perlu diambil. Apabila mengalami gejala heat exhaustion, segera berteduh dan basahi kepala menggunakan air. Apabila tidak mendapatkan penanganan yang benar, jamaah bisa terkena heat stroke, sehingga perlu dibawa ke rumah sakit.

  1. Kaki Melepuh

Selain itu, masalah yang sering terjadi di Madinah adalah kaki melepuh. Banyak jemaah haji Indonesia yang kehilangan alas kaki mereka ketika berada di Masjid Nabawi. Dengan suhu yang ada di Madinah saat ini, berjalan tanpa alas kaki hanya sejauh 10 meter saja sudah dapat menyebabkan kaki melepuh.

Untuk penanganan masalah kaki yang melepuh, para jemaah haji direkomendasikan untuk membawa kantung sandal ketika akan melaksanakan ibadah salat di Masjid Nabawi. Selama berada di dalam masjid, sandal dapat disimpan dalam kantung dan dibawa sendiri oleh masing-masing individu.

Disarankan juga para jemaah untuk membawa sandal masing-masing dan tidak menitipkan sendal mereka pada anggota rombongannya. Ditakutkan mereka akan terpisah sehingga sandal tidak bisa dipakai. Jika jemaah kehilangan sandal saat cuaca masih panas, disarankan untuk tetap berada di dalam masjid.

Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan yang memadai, diharapkan jemaah haji dapat terhindar dari masalah kesehatan akibat cuaca panas dan dapat melaksanakan ibadah dengan lancar. Jika jemaah haji mengalami masalah kesehatan, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan di kloter masing-masing. 

Melansir laman situs Liputan 6, ada 5 amalan sebelum berangkat haji. Salah satunya adalah membayar utang dan bersedekah. Sebelum pergi haji, para calon jemaah bisa berdonasi membantu pasien yang membutuhkan biaya pengobatan. Para calon jemaah bisa membantu dengan berdonasi melalui WeCare.id. Cara berdonasi bisa melalui situs web WeCare.id atau mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

Abdi, H. (2023). 5 Amalan Sebelum Berangkat Haji bagi Umat Islam, Perbanyak Doa. Diambil kembali dari liputan6.com.

Heat-Related Illnesses (Heat Cramps, Heat Exhaustion, Heat Stroke). (2020). Diambil kembali dari hopkinsmedicine.org.

Jemaah Haji Diimbau Waspadai Cuaca Panas di Madinah. (2023). Diambil kembali dari kemkes.go.id.Tribunnews. (2023). Cuaca di Arab Mencapai 48 Derajat Celcius Lebih, Pusat Kesehatan Haji Beri Tips Tetap Terhidrasi. [Video]. Youtube. https://youtube.com/watch?v=k9EjKurU8uE&t=3s.

Sumber Featured Image : Yuz Ayub on Unsplash