Rawat Luka Bekas Jahitan Caesar dengan Cara Ini

Rawat Luka Bekas Jahitan Caesar dengan Cara Ini

Tidak semua ibu bisa melahirkan secara normal. Ada beberapa ibu yang harus melewati c-section atau operasi caesar untuk bisa melahirkan bayinya. Setelah prosedur bedah yang digunakan untuk melahirkan bayi melalui sayatan yang dibuat di perut dan rahim, biasanya akan meninggalkan bekas luka jahitan caesar pada perut seorang ibu.

Bekas luka jahitan caesar tersebut pada beberapa ibu mungkin memudar seiring waktu. Bagi yang lain, bekas luka tersebut mungkin menonjol, tetap merah atau tetap terlihat jelas dengan cara lain. Ingin tahu seperti apa bekas luka c-section dan bagaimana merawatnya selama proses penyembuhan? Baca terus artikel ini untuk informasi lengkapnya.

Klik Untuk Donasi - Miris! Seorang Ibu tidak memiliki biaya persalinan untuk melahirkan buah hatinya. Yuk Bantu Diana Selamatkan Bayinya!
Cerebral Salt Wasting Syndrome (CSW...
Diana Meiliawati
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.352,598
  2. Pencapaian 1.47%
  3. Donatur 6

Jenis Sayatan Caesar

Umumnya, bekas luka jahitan caesar ukurannya kecil, yaitu sekitar 10 – 15 cm dan berwarna merah muda. Namun ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi tampilannya. Bagaimana bekas luka c-section pada tiap orang nantinya bergantung pada tipe tubuh dan jenis sayatan c-section.

Saat dilakukan prosedur caesar, dokter akan membuat dua sayatan, yaitu:

Horizontal

Pertama yaitu melalui kulit perut bagian bawah, sekitar 1,5 -2cm di atas garis rambut kemaluan. Sayatan ini dinamakan sayatan horizontal atau sayatan bikini. Jenis sayatan ini banyak digunakan dalam 95% operasi caesar sekarang ini.

Karena dilakukan di bagian terendah rahim yang lebih tipis, artinya pendarahannya akan lebih sedikit. Jenis sayatan ini kemungkinan tidak akan terbuka bila sang ibu mencoba untuk melahirkan secara normal setelah c-section ketika melahirkan bayi di masa yang akan datang.

Vertikal

Kedua adalah pada rahim yang ukurannya sekitar 10 – 15cm yang dinamakan sayatan vertikal. Jenis sayatan ini juga dikenal sebagai c-section “klasik”. Sayatan ini ada di tengah rahim agar dokter bisa meraih bayi dan kemudian mengeluarkannya. 

Dahulu jenis sayatan ini umum, tapi sekarang hanya digunakan pada situasi tertentu. Misalnya, ketika akan mengeluarkan bayi yang terlahir prematur, bayi berada di bawah rahim atau berada dalam posisi yang tidak biasa, atau jika darurat memerlukan persalinan segera. Jenis sayatan ini kemungkinan sedikit lebih sakit dan membutuhkan waktu penyembuhan yang lama.

Cara Menutup Luka Caesar

Bagaimana sayatan luka operasi caesar ditutup? Sayatan pada rahim selalu ditutup dengan jahitan yang bisa menghilang. Namun luka operasi caesar pada kulit bisa ditutup dengan salah satu dari tiga cara berikut:

  1. Staples (klip bedah): Dokter menggunakan klip bedah untuk menutup luka dengan klip logam. Metode ini populer karena merupakan opsi yang paling mudah dan cepat.
  2. Jahitan: Menggunakan jarum dan benang, dokter menyatukan sayatan. Meskipun metode ini membutuhkan sedikit lebih banyak waktu, beberapa ahli percaya bahwa ini bisa menjadi opsi yang lebih baik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang sayatannya ditutup dengan jahitan kemungkinan mengalami komplikasi luka jahitan caesar lebih sedikit dibandingkan mereka yang luka caesarnya ditutup dengan klip bedah.
  3. Lem: Lem bedah menutupi kulit yang kemudian ditutupi dengan perban transparan. Beberapa ahli mengatakan bahwa menutup luka caesar dengan lem dapat sembuh lebih cepat dan meninggalkan bekas luka yang paling halus dan tidak terlihat. Namun, tidak selalu menjadi pilihan. Opsi ini bergantung pada beberapa faktor, termasuk bagaimana operasi caesar dilakukan, apakah sayatannya horizontal, dan konsistensi kulit dan lemak perut pasien.

Tak Punya Uang, Seorang Ibu Menunggak Biaya Persalinan Buah Hatinya!

Jenis Bekas Luka Jahitan Caesar 

Kebanyakan bekas luka jahitan caesar bisa sembuh dengan baik. Namun, terkadang proses penyembuhan tubuh menjadi terlalu berlebihan, yang dapat menyebabkan masalah dengan bekas luka. Masalah yang mungkin muncul antara lain:

  1. Keloid. Bekas luka jahitan caesar juga bisa berupa keloid, yaitu jenis jaringan parut yang tumbuh melebihi ukuran bekas luka aslinya. Keloid bisa terasa gatal dan tidak nyaman. 
  2. Bekas luka hipertrofik. Bekas luka hipertrofik lebih tebal, lebih kemerahan dan biasanya lebih meninggi dari bekas luka normal. Namun tidak seperti keloid, bekas luka ini tetap berada di dalam batas garis sayatan awalnya.

Cara Perawatan Luka Jahitan Caesar

Setelah operasi caesar, perawatan luka sangat penting untuk memastikan penyembuhan yang baik dan mencegah infeksi. Berikut adalah beberapa langkah perawatan luka jahitan caesar:

  1. Membersihkan luka: Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum membersihkan luka. Bersihkan luka dengan lembut menggunakan sabun antiseptik dan air yang mengalir. Keringkan luka jahitan caesar dengan lembut menggunakan handuk bersih.
  2. Menjaga kebersihan: Jagalah agar area luka tetap bersih dan kering. Ganti perban atau pembalut jika kotor atau basah. Pastikan pakaian yang dipakai longgar dan tidak menggosok luka jahitan caesar.
  3. Merawat jahitan: Jika jahitan pada kulit tidak menggunakan lem atau stapler, maka biasanya akan dijahit dengan benang. Setelah 5-7 hari, jahitan caesar akan diangkat oleh bidan atau dokter. Jika benang sulit diangkat, jangan mencabutnya sendiri, segera temui dokter.
  4. Konsumsi makanan sehat: Konsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti sayuran, buah-buahan, protein, dan karbohidrat untuk membantu proses penyembuhan.
  5. Hindari aktivitas berat: Hindari melakukan aktivitas yang terlalu berat atau mengangkat benda berat dalam 6 minggu pertama setelah operasi.
  6. Perhatikan tanda-tanda infeksi: Perhatikan tanda-tanda infeksi pada luka jahitan caesar seperti kemerahan, bengkak, rasa sakit, dan demam. Jika terjadi gejala infeksi, segera temui dokter.

Perawatan yang baik dan tepat akan membantu proses penyembuhan luka setelah operasi caesar. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika ada keluhan atau gejala yang tidak biasa.

Melahirkan adalah sebuah sangat alami dan normal dalam kehidupan seorang perempuan. Namun, setiap persalinan memiliki risiko dan komplikasi tersendiri. Jika persalinan normal tidak memungkinkan atau tidak aman dilakukan, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur bedah caesar untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi. Setelah operasi, perawatan luka jahitan caesar yang baik sangat penting untuk memastikan penyembuhan yang optimal dan mencegah komplikasi.

Operasi caesar membutuhkan biaya yang banyak. Kita bisa membantu para ibu yang membutuhkan bantuan biaya operasi dan pengobatan dengan berdonasi melalui WeCare.id. Cukup kunjungi situs web WeCare.id untuk berdonasi. Bisa juga dengan mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

Bellefonds, C. d. (2021). C-Section Scars: Care Basics During and After Healing. Diambil kembali dari whattoexpect.com.

Going home after a C-section. (2016). Diambil kembali dari medlineplus.gov.

Overfelt, M. (2021). How to Care for Your C-Section Scar. Diambil kembali dari thebump.com.Recovery Caesarean section. (2018). Diambil kembali dari nhs.uk.

Sumber Featured Image : Marjon Besteman dari Pixabay