Hati-Hati Akan Amoeba Pemakan Otak Ketika Berenang

Hati-Hati Akan Amoeba Pemakan Otak Ketika Berenang

Amoeba pemakan otak yang memiliki nama ilmiah Naegleria flowleri kembali memakan korban. Kali ini korbannya berasal dari Korea Selatan. Seorang laki-laki yang berusia sekitar 50 tahun mengalami nasib naas setelah pulang dari Thailand. Dia meninggal akibat serangan dari amoeba tersebut. 

Pada malam kedatangannya dari Thailand dikabarkan pria tersebut mulai memperlihatkan gejala seperti sakit kepala, demam, muntah, bicara cadel, serta leher kaku. Pada hari berikutnya dia dirawat di rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. KDCA (Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea) mengkonfirmasi pria tersebut terinfeksi amoeba pemakan otak.

Alami Koma Selama Satu Tahun akibat Infeksi Otak, Ajeng Butuh Bantuan Segera!

Benarkah Naegleria Fowleri Memakan Otak?

Mendapat julukan amoeba pemakan otak, Naegleria fowleri merupakan amoeba yang hidup di tanah dan air tawar yang hangat, seperti sungai, danau, dan mata air panas. Julukan mengerikan tersebut disematkan pada amoeba tersebut karena dapat menyebabkan infeksi otak ketika air yang mengandung amoeba tersebut naik ke hidung. 

Terdapat 20 lebih spesies Naegleria, namun Naegleria fowleri merupakan satu-satunya jenis yang menginfeksi manusia. Tiap tahunnya di Amerika Serkita terdapat sekitar tiga orang yang terinfeksi amoeba pemakan otak ini. Akibat dari infeksi amoeba ini cukup fatal. Korbannya bisa kehilangan nyawa seperti yang terjadi pada korban di Korea Selatan.  

Tempat Hidup Amoeba Pemakan Otak

Naegleria fowleri alias amoeba pemakan otak ini ditemukan di seluruh dunia. Organisme bersel tunggal ini menyukai panas (termofilik). Tempat hidup mereka adalah air hangat, khususnya pada suhu antara 25oC – 46oC. Setiap badan air yang pada waktu tertentu suhunya melebihi 30oC atau secara terus-menerus melebihi 25oC  menjadi tempat yang baik untuk pertumbuhan Naegleria fowleri.

Tempat potensial untuk pertumbuhan amoeba pemakan otak adalah badan air tawar yang hangat, termasuk:

  • Sungai, danau, dan bendungan
  • Air panas alami lainnya misalnya mata air panas
  • Tangki, lubang, dan pipa
  • Keran air
  • Pemanas air
  • Kolam renang yang tidak dirawat dengan baik, kurang terklorinasi maupun tidak terklorinasi

Selain tempat-tempat tersebut, amoeba ini juga bisa dijumpai di tanah. Akan tetapi, air merupakan satu-satunya sumber infeksi manusia yang diketahui. 

Bagaimana Orang Bisa Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak? 

Cara Naegleria fowleri menginfeksi orang yaitu dengan memasuki tubuh ketika air yang mengandung amoeba tersebut naik ke hidung. Hal ini bisa terjadi ketika orang berenang, menyelam, atau jatuh ke dalam air hangat tanpa klorin yang mengandung amoeba pemakan otak. 

Bisa juga anak-anak terinfeksi ketika mereka bermain di bawah alat penyiram atau selang yang airnya mengandung amoeba ini. Seseorang bisa juga terinfeksi ketika membersihkan saluran hidung dengan air yang mengandung Naegleria fowleri. Namun kasus ini jarang terjadi. Amoeba tersebut melakukan perjalanan dari hidung ke otak dan di sana mereka menginfeksi dan menghancurkan jaringan otak yang disebut meningoesenfalitis amoeba primer (PAM).

Meminum air yang terkontaminasi amoeba pemakan otak tidak akan membuat sesorang terinfeksi amoeba tersebut. Naegleria fowleri tidak hidup di air asin, seperti air laut. Naegleria fowleri tidak bisa ditemukan di kolam renang yang dibersihkan, dirawat, serta diklorinasi dengan benar. Orang yang terinfeksi Naegleria tidak bisa menularkan pada orang lain.

Klik Untuk Donasi - Derita Lumpuh Otak Hingga Penyakit Jantung, Rayyan Butuh Pertolonganmu Segera!
PA CAVSD PDA RV HIPOPLASTIK, Laring...
Muhamad Rayyan Dzaky Winata
Oleh Medikator
  1. Terdanai Rp.7,385,000
  2. Pencapaian 100.00%
  3. Donatur 859

Apakah Amoeba Pemakan Otak Sudah Ditemukan di Indonesia?

Melansir laman situs Kompas.com, Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes menegaskan bahwa hingga saat ini kasus infeksi amoeba pemakan otak belum ditemukan di Indonesia. Belum ada fasilitas kesehatan ataupun organisasi profesi yang membuat laporan mengenai kasus Naegleria fowleri ini. 

Amoeba pemakan otak ini pertama kali dijumpai di tahun 1937 di Amerika Serikat. CDC memberikan peringatan akan kemunculan amoeba ini saat musim panas, yaitu pada Bulan Juli, Agustus, serta September. Pada saat bulan-bulan hangat tersebut kemungkinan amoeba tersebut dapat dijumpai di badan air tawar yang berada di Amerika Serikat.

Di Australia amoeba ini ditemukan pada sekitar tahun 1965 di Australia bagian Selatan. Semenjak penemuan pertamanya, 19 kasus infeksi dilaporkan terjadi di Australia.

Di Korea Selatan, kasus meninggalnya seorang pria karena amoeba pemakan otak ini adalah yang pertama. Selain di Korea Selatan, di Amerika Serikat, Thailand, dan India juga dijumpai kasus serupa pada tahun 2018. 

Apa Gejalanya?

Biasanya gejala PAM mulai sekitar 5 hari setelah terinfeksi amoeba pemakan otak. Pada awalnya gejalanya bisa ringan, namun kemudian memburuk dengan sangat cepat. Pada tahap awal, gejala yang mungkin muncul di antaranya:

  • demam
  • sakit kepala
  • mual
  • muntah

Gejala selanjutnya yang mungkin muncul yaitu:

  • leher kaku
  • kehilangan keseimbangan
  • kejang
  • halusinasi
  • kebingungan
  • kurangnya perhatian terhadap orang dan lingkungan

Sesudah gejala dimulai, penyakit bisa bergerak cepat dan mengakibatkan kematian dalam waktu sekitar 5 hari. Tiap kali mengalami sakit kepala, demam, leher kaku, dan muntah-muntah, khususnya bila orang tersebut berada di air tawar hangat selama 2 minggu sebelumnya, segera periksakan ke dokter.

Siapa yang Paling Rentan Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak?

Kebanyakan adalah anak laki-laki yang berusia 14 tahun ataupun mereka yang usianya lebih muda. Akan tetapi menurut CDC, kondisi ini terjadi karena anak-anak di usia tersebut lebih rentan ikut dalam kegiatan yang membuat seseorang mudah terinfeksi organisme dan penyakit yang disebabkan oleh amoeba tersebut. 

Bagaimana Cara Pencegahannya?

Di akhir musim panas, air tawar biasanya akan menghangat sehingga meningkatkan pertumbuhan alga dan bakteri. Biasanya amoeba yang ditemukan di lumpur memakan bakteri ini.

Amoeba pemakan otak ini menginfeksi manusia saat air yang mengandung amoeba masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan masuk ke area penciuman. Ini umumnya terjadi saat berenang, melompat, maupun menyelam di danau atau sungai.

Cara terbaik untuk mengurangi risiko infeksi adalah dengan membatasi kesempatan air tawar masuk ke hidung. Walaupun kemungkinan infeksi rendah, lakukan tindakan pencegahan berikut untuk mengurangi risiko infeksi:

  • Ketika berenang atau berada di air, pertahankan kepala di atas air dan hindari terendam
  • Hindari masuknya air ke dalam hidung; sebagai gantinya gunakan sumbat atau klip hidung 
  • Hindari melompat di air saat berenang
  • Hindari menggali atau mengaduk dasar danau atau sungai
  • Hindari kegiatan air dengan kecepatan tinggi misalnya ski air atau tubing agresif

Itulah informasi seputar amoeba pemakan otak yang keberadaannya menghebohkan dunia. Mengingat bahaya yang ditimbulkan, ada baiknya untuk lebih berhati-hati ketika berada di dalam air tawar hangat. Tak hanya PAM yang dapat merengut nyawa manusia, penyakit lainnya, seperti jantung, kanker, dan diabetes pun tak kalah mengerikanya. Penyakit ini banyak diidap orang Indonesia yang sebagian pasien tidak memiliki biaya pengobatan. Kamu bisa menolong mereka dengan berdonasi lewat WeCare.id. Caranya tinggal kunjungi situs web WeCare.id atau unduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja. 

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Referensi

Garg, M. K. (2022). S.Korea reports first death by Naegleria fowleri. Here’s all you need to know about the ‘brain-eating amoeba’. Diambil kembali dari wionews.com.

General Information. (2013). Diambil kembali dari cdc.gov.

Naegleria fowleri. (2016). Diambil kembali dari nt.gov.au.

Naegleria fowleri and Primary Amebic Meningoencephalitis. (2020). Diambil kembali dari health.state.mn.us.

Naegleria fowleri fact sheet. (2017). Diambil kembali dari health.nsw.gov.au.

Naegleria fowleri: 5 things you should know about the brain-eating amoeba. (2022). Diambil kembali dari nebraskamed.com.

Sanjaya, Y. C. (2022). Ramai soal Kasus Amoeba Pemakan Otak, Kemenkes: Belum Ada Laporan. Diambil kembali dari kompas.com.

Sumber Featured Image : David Mark dari Pixabay