Gunung Anak Krakatau Level III, Aman untuk Mudik?

Gunung Anak Krakatau kembali memperlihatkan aktivitas vulkanik dan hingga saat ini aktivitasnya masih cukup tinggi. Hasil pengamatan terbaru (27/4/2022) yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan terjadi gempa frekuensi rendah satu kali dan gempa tremor yang terus-menerus. Saat ini gunung yang terletak di Selat Sunda tersebut berada pada level III yang berarti status siaga. Apa arti dari level III atau siaga?

Level Aktivitas Gunung Api

Gunung Anak Krakatau disebutkan berada pada level III/siaga. Apakah arti dari level tersebut? Mengacu pada Permen ESDM No. 15 Thn. 2011, tingkat aktivitas gunung api dibagi menjadi 4 level, yaitu normal, waspada, siaga serta awas. Melansir laman situs web Detik.com, berikut penjelasan setiap levelnya:

Level I/normal:

Menurut hasil pengamatan tidak tampak adanya perubahan aktivitas yang signifikan secara visual, seismik, maupun kejadian vulkanik. Selain itu, tidak terjadi letusan sampai kurun waktu tertentu. Pada gunung api tertentu ancaman bahaya berupa gas beracun yang muncul di sekitar kawah.

Level II/waspada:

Menurut hasil pengamatan tampak mulai terlihat peningkatan aktivitas seismik. Di beberapa gunung api bisa terjadi erupsi. Gunung api dengan status ini juga mulai memperlihatkan perubahan visual di daerah sekitar kawah. Selain itu terlihat adanya gangguan magmatik, tektonik, maupun hidrotermal. Akan tetapi, dalam jangka waktu tertentu diperkirakan tak terjadi erupsi. Ancaman bahaya terletak di sekitar kawasan gunung berapi.

Level III/Siaga:

Menurut hasil pengamatan, gunung api menampakkan peningkatan aktivitas yang semakin terlihat jelas. Dari analisis data observasi disebutkan aktivitas tersebut akan diikuti dengan kemunculan letusan utama. Ini berarti bila peningkatan aktivitas gunung berapi ini terus terjadi, kemungkinan akan terjadi erupsi besar dalam jangka waktu 2 pekan. Ancaman bahaya erupsi dapat meluas tetapi tidak sampai mengancam wilayah tempat tinggal penduduk.

Level IV/Awas:

Menurut hasil pengamatan tampak adanya peningkatan aktivitas yang semakin jelas atau kemungkinan paling besar adalah gunung api akan mengalami erupsi. Status Awas mengacu pada letusan utama yang disusul dengan letusan awal, kemudian semburan abu serta uap. Sesudah itu akan terjadi erupsi besar. Keadaan ini memungkinkan untuk terjadi erupsi besar dalam jangka waktu 24 jam. Ancaman bahaya erupsi dapat meluas hingga mengancam wilayah tempat tinggal penduduk.

Bantu WeCare.id menyalurkan bantuan sosial ke seluruh Indonesia

Kondisi Gunung Anak Krakatau Saat Ini

Aktivitas terbaru Gunung Anak Krakatau berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh PVMBG pada periode Rabu, 27 April pukul 00:00 – 06:00 WIB memperlihatkan keadaan gunung yang tertutup kabut 0-III. Namun tidak teramati adanya asap kawah. Cuacanya berawan dengan angin lemah menuju arah barat daya. Menurut pengamatan klimatologi, cuaca di gunung tersebut berawan dan suhunya sekitar 27^oC.

Dari pengamatan kegempaan, diketahui di Gunung Anak Krakatau terjadi 1 kali gempa low frequency. Amplitudonya 9 mm serta lama gempa sekitar 6 detik. Selain itu, terjadi juga gempa tremor yang terjadi terus-menerus. Amplitudo gempanya 2-10 mm.

Adapun rekomendasi dari PVMBG terkait kondisi terkini dari aktivitas vulkanik Krakatau adalah penduduk, wisatawan, pengunjung, atau pendaki diminta untuk tidak mendekati gunung tersebut. Selain itu, diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah aktif.

Klik Untuk Donasi - Berbagi Paket Ramadhan Bahagia Bersama BAZNAS

Raih Keberkahan Ramadhan dengan Ber...

Oleh Medikator

Terdanai Rp.378,000
Pencapaian 0.72%
Donatur 21

Donasikan

Himbauan BPBD Kabupaten Lebak

Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Lebak, Banten, memberikan himbauan pada masyarakat di pesisir pantai supaya waspada akan erupsi Gunung Anak Krakatau. Erupsi tersebut disinyalir akan berpotensi menimbulkan terjadinya gelombang tsunami. Daerah Lebak dikatakan masuk dalam zona merah potensi tsunami.

Meskipun daerah pantai selatan Lebak itu jauh sekali lokasinya dari pantai kawasan Pandeglang, tapi masyarakat tetap diminta waspada. Karena itu, masyarakat yang berada di pesisir selatan Lebak mulai Pantai Binuangeun hingga Bayah harus waspada akan potensi tsunami.

Apakah Status Siaga Krakatau Berpengaruh untuk Keamanan Mudik?

Status Gunung Anak Krakatau yang dinaikkan menjadi level siaga atau level III oleh Badan Geologi dari Kementerian ESDM. Apakah status ini akan mempengaruhi keamanan masyarakat yang hendak mudik?

Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan (Menhub), mengatakan pihak Kemenhub sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian ESDM juga BMKG untuk masalah status Gunung Anak Krakatau. Namun hingga saat ini Menhub belum mendapatkan peringatan mengenai aktivitas gunung berapi yang terletak di Selat Sunda tersebut. Belum ada catatan yang berhubungan dengan status dari Gunung Anak Krakatau yang terkait dengan keamanan mudik lebaran.

Itulah informasi seputar Gunung Anak Krakatau yang levelnya sudah naik menjadi level siaga. Mungkin masih teringat jelas situasi saat terjadi tsunami Banten yang membuat daerah tersebut porak-poranda. Karena itu kita harus selalu waspada akan bahaya tersebut. Jika kamu akan mudik ke daerah Banten dan sekitarnya atau melewati Selat Sunda, selalu cek informasi terbaru keadaan gunung tersebut. Untuk yang berencana berlebaran di kampung halaman, sebelum berbagi rezeki dengan saudara di kampung, jangan lupa untuk beramal. Kita bisa bantu pasien yang memerlukan bantuan biaya pengobatan. Caranya mudah sekali. Untuk berpartisipasi, kamu hanya perlu mengunduh aplikasi WeCare.id di Google Play atau App Store untuk donasi mudah dan praktis kapan saja.

Yuk, ulurkan tanganmu untuk bantu sesama bersama WeCare.id!

Klik Untuk Donasi - Berbagi Parsel Ramadan

Kirimkan Parsel Ramadan untuk Merek...

Oleh Medikator